Pria dengan hidung mancung, kulit putih bersih, serta bibir tipis dan juga mata tajam itu langsung tersenyum tipis dan tidak lupa dia menatap keponakannya itu dengan tatapan yang tenang.
"Jangan sampai hal berharga di dalam lingkar persahabatanku harus kembali hancur hanya karena gara-gara tingkah jahatmu, Paman!" seru Jordania memperingati dengan cukup keras.
"Aku tidak ingin bila masa lalu buruk harus terulang kembali terhadap sahabatku!" lanjut Jordania sambil melirik sekilas ke arah Angel dan kembali untuk menatap ke arah pamannya.
Xander tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan untuk menanggapi ucapan sang keponakan. Dengan tenang pria bermata tajam itu melirik ke arah Angel dan menatap Angel mulai dari atas hingga ke bawah dan kembali lagi dari bawah ke atas.
"Lagi pula aku tidak suka dengan tipe bocah SMP seperti temanmu ini. Jalangku lebih menggoda dibandingkan bocah SMP seperti dia," jawab Xander dengan tenang dan santai.
Angel yang mendengarkan itu langsung membulatkan matanya dengan kesal sambil menatap Xander dengan tatapan yang begitu tajam.
"Enak saja langsung bilang kalau aku bocah SMP! Aku sudah masuk SMA dan aku sekelas dengan Jordan! Perhatikan wajahku baik-baik dan telisik wajahku kalau memang aku ini bocah SMA!" kesal Angel sambil berkacak pinggang dan tidak lupa dia menggertakkan giginya dengan kesal.
"..."
Xander terdiam beberapa saat sambil memperhatikan tingkah Angel, lalu dengan santai dia mengeluarkan sebuah rokok dari dalam saku kemeja yang dia gunakan, lalu tak lupa dia mengeluarkan macis untuk menghidupkan rokoknya itu.
Xander menghisap rokoknya dan perlahan dia berjalan mendekati Angel, sedangkan Angel masih bersikap seakan-akan dia ingin menakuti musuhnya dengan posenya yang berkacak pinggang sama seperti saat ini.
"Piuhhhh!"
"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"
Angel terbatuk berkali-kali karena tiba-tiba saja dengan begitu kurang ajarnya Xander menghembuskan asap rokoknya tepat di depan wajah Angel dan membuat gadis itu langsung terbatuk seketika.
"Yakhhh! Apa yang kamu lakukan pada temanku, sialan! Dia gadis polos yang tidak suka asap rokok dan tidak pernah sedikitpun ingin punya pengharapan untuk memiliki kekasih perokok!" teriak Jordania yang benar-benar kesal karena tingkah pamannya itu.
Jordania menarik Angel dengan cepat agar gadis itu berdiri di belakangnya.
"Terserah Paman mau melakukan seperti apa pada sahabatku. Paman mau memperlihatkan burung paman yang begitu kecil kepada sahabatku atau bahkan Paman mengajak sahabatku untuk bermain ranjang, itu hal yang mustahil. Paman tidak usah berpikir kalau kali ini Paman bisa mencuri salah satu sahabatku dari lingkar persahabatanku!" kata Jordania menantang sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian untuk meledek sang paman.
"Dia anak yang lumayan polos dan dia anak yang sama sekali tidak tahu apa arti cinta yang sesungguhnya. Dan Paman jangan berpikir kalau dia akan jatuh cinta kepada paman!" ledek Jordania dan tidak lupa dia mengedipkan sebelah matanya kepada Xander.
Jordania meminta teman-temannya untuk mengikutinya dari belakang dan begitupun dengan Angel yang mengikuti Jordania dari belakang.
"Jaga sahabatmu baik-baik atau dia akan berkhianat di depanmu hanya untuk menjadi kekasihku dan mengemis untuk menjadi kekasihku! Pesona seorang Xander Hwang tidak akan pernah membuat wanita tidak jatuh cinta kepadanya saat pertama kali bertemu, keponakanku tersayang!" teriak Xander.
Jordania yang mendengarkan itu hanya mengangkat jari tengah tangan kanannya untuk sang paman, sedangkan Xander yang mendapatkan respon itu hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan saat melihat tingkah keponakannya.
"Bukankah berperilaku seperti itu kepada pamanmu sudah termasuk perilaku kurang ajar kepada orang yang lebih tua?" tanya Angel dengan nada suara yang cukup pelan.
"Dia tidak peduli dengan sopan santun atau perilaku kurang ajar kalau memang aku melakukan seperti itu terhadap dia. Dia sayang denganku dan bahkan dia sangat senang kalau aku begitu akrab dengannya dan tidak bersikap formal kepadanya seperti paman yang lainnya," jawab Jordania dan mendapatkan anggukan kepala dari Angel.
Mereka berbincang-bincang sambil menuju ruangan yang dikatakan oleh Jordania karena mereka berbalik arah untuk kembali ke ruang mereka yang tadinya digunakan oleh Xander untuk bermain-main dengan wanita murahannya.
Angel menganga dengan begitu lebar saat melihat isi dari ruangan mewah itu.
Isi ruangan mewah itu ternyata tidak seperti dengan apa yang dia bayangkan. Ruangan itu memiliki beberapa kamar dan juga memiliki penerangan lampu yang begitu mewah.
"Tak seharusnya ini berada di bar. Ruangan ini benar-benar sangat mewah dan pantas saja pria tadi suka untuk bermain nakal dengan wanita sewaannya," kata Angel dengan penuh takjub sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.
Jordania tersenyum tipis saat mendengarkan penuturan Angel.
"Aku jadi bingung dan bertanya-tanya kalau sebenarnya kamu benar-benar orang Amerika atau bukan," kata Clara tiba-tiba sambil menatap Angel dari atas sampai bawah.
"Ke ... Kenapa kamu menanyakan hal tidak masuk akal seperti itu kepadaku? Aku asli orang Amerika dan hanya saja ayahku orang Indonesia," jawab Angel dengan nada suara yang terdengar begitu datar karena dia paling kesal kalau ada orang yang meragukan tentang darahnya yang masih mengalir darah Amerika.
"Maaf kalau aku berkata seperti ini kepadamu. Tapi, kamu benar-benar polos dan sikap polosmu itu sepertinya tidak akan kita dapatkan di Amerika. Ayah dan ibumu mengirim kamu ke Indonesia merupakan salah satu jalan yang memang sudah sangat bagus," ledek Clara sambil tertawa deras.
"Di mana cincin anak taman kanak-kanak yang selalu kamu gunakan, Angel?"
Angel dengan refleks menatap ke arah jari kanannya dan benar saja kalau ternyata cincin pemberian neneknya yang hampir menyerupai cincin cincin seperti yang ada di film Disney itu hilang.
Ting!
Tiba-tiba notifikasi pop up pesan masuk ke ponsel Jordania dan membuat gadis itu dengan refleks menatap ke layar ponselnya.
Message From Xander Hwang :
Katakan pada anak SMP itu kalau cincin nya terjatuh saat dia berlagak sok seperti orang dewasa yang ingin menentangku.
Message From Xander Hwang :
Suruh dia ke sini dalam 1 menit atau cincin dia tidak akan bisa kembali lagi.
Jordania dengan cepat menatap Angel.
"Pamanku baru saja mengirimkan pesan untukku dan berkata bahwa cincinmu terjatuh dan sekarang cincinmu ada pada pamanku," kata Jordania sambil menunjukkan layar ponselnya ke arah Angel.
"..."
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi, Angel berlari dengan cepat menuruni setiap anak tangga dan menuju ke arah tempat pertemuan terakhirnya dengan Xander.
"O ... Owh ... Jangan bilang kalau Paman kamu sengaja mengatakan hal itu agar Angel datang kepada dirinya dan dia akan menggoda Angel dengan seribu godaan agar gadis polos itu mau di unboxing olehnya," kata Anya yang sekarang pikirannya sudah negatif thinking.