Indonesia, 12:23 -
"Saat jam kedua tadi kalian ke mana?" tanya Jordania tiba-tiba sambil menatap ketiga sahabatnya dengan tetapan penuh intimidasi.
Jordania sudah tahu kalau kedua temannya itu tidak masuk saat jam pelajaran kedua karena Anya, Cinta dan juga Clara bersama-sama sedang berada di ruang kesehatan untuk menjenguk Angel.
Jordania tidak memperdulikan kalau mereka bertiga pergi menjenguk Angel tadinya di ruang kesehatan, tetapi yang membuat dia sedikit tidak ingin bila nanti ketiga sahabatnya itu tidak jujur kepadanya tentang hal tersebut.
Uhm ... Anggap saja kalau pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Jordania ini kepada ketiga sahabatnya merupakan salah satu tes kesetiaan dan kejujuran ketiga sahabatnya.
"Kami-"
"Kami dari menjenguk Angel di ruang kesehatan!" seru Cinta dengan suara sedikit lantang setelah dia memotong ucapan Clara.
Cinta kenal sekali dengan kedu temannya itu, Anya dan Clara.
Cinta tahu kalau kedua sahabatnya itu takut untuk mengatakan sesuatu yang jujur kepada Jordania. Tapi, Cinta paling tidak suka dan paling benci dengan yang namanya kebohongan, sehingga dengan terpaksa dia yang angkat bicara dan mengatakan hal yang sebenarnya.
"Untuk apa kalian datang untuk menjenguk Angel?" tanya Yordania dengan nada suara dibuat seperti sedang marah.
Anya dan Clara langsung terhangat di tempatnya saat mendengarkan pertanyaan dengan suara marah itu.
"Dia bukan dari kita dan juga dia tidak masuk ke dalam pertemanan kita! Dia tidak tulus untuk berteman dengan kita dan menggantung kita setelah mengundang dia dengan baik-baik untuk berteman dengan kita!" lanjut Jordania.
"Jordan ... Semua orang melakukan sesuatu dengan sebuah alasan." Cinta berucap dengan lembut.
"Begitupun dengan Angel yang pastinya juga membuat hal itu dengan sebuah alasan." Lanjut Cinta dengan nada suara yang sekarang lebih lembut lagi dari sebelumnya.
Jordania langsung mengalihkan pandangannya dan menatap cinta dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
Kedua alis tebal Jordania terangkat secara bersamaan dan itu merupakan salah satu kode Jordania yang sedang bertanya kepada sahabatnya itu.
"Katakan saja lebih jauh lagi hal apa yang ingin kamu lakukan setelah membantah kepadaku, Cinta," ucap Jordania dengan nada suara yang begitu dingin.
Cinta menggelengkan kepalanya dengan pelan, tanda tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Jordania.
"Aku sedang tidak membantah ucapan kamu, Jor. Aku hanya merasa sedikit kasihan kepada Angel yang susah untuk ikut bergabung dan mencari orang yang bisa dia percaya untuk kehidupannya kedepannya," jawab Cinta.
"Kalau aku memberikan kamu dua pilihan. Kamu harus menjawab dan memilih salah satu diantaranya," kata Jordania dengan nada suara yang menentang sambil menatap Cinta dengan serius.
Ada perasaan tidak enak yang dirasakan oleh Cinta saat mendengarkan ucapan Jordania.
Kalau Jordania memberikannya sebuah pilihan seperti ini, maka terkadang pilihan yang diberikan oleh Jordania benar-benar sangat sulit.
"Apakah kau ingin memilih aku ataukah kau tetap ingin berpihak kepada Angel?" tanya Jordania dengan begitu mengintimidasi sambil mengangkat sebelah alisnya dengan cukup tinggi.
"Pilihan apa itu?! Tidak ada ceritanya kamu memberikan aku pilihan seperti ini!" Cinta berucap dengan begitu tegas.
"Dan tidak ada ceritanya pemberian pilihan tidak memiliki jawaban. Semua pilihan mendapatkan jawabannya masing-masing dan aku hanya menunggu jawabanmu, bukan sanggahan ataupun banyak bicara yang kamu ucapkan!" tegas Jordania.
"Kamu tahu sendiri siapa yang akan aku pilih dari dua pilihan itu, kan? Untuk apa aku memilih Angel kalau sudah lama sekali aku setia dengan kamu?" tanya Cinta dengan nada suara yang sedikit menentang karena tidak setuju dengan ucapan tegas Jordania.
"Jangan banyak basa-basi dan cukup pilih saja sambil ucapkan nama diantara aku dan gadis itu. Jordania atau Angel?" tanya Jordania dengan nada suara yang begitu dingin sambil mengangkat alisnya dengan cukup tinggi.
"Aku sudah bilang kalau aku akan memilih kamu!" tegas Cinta tanpa ada rasa ragu sedikitpun pada kalimat yang baru saja dia ucapkan.
"Kalau begitu kamu benar-benar memilih aku karena kamu cukup tegas. Artinya kamu akan mendengarkan apa yang aku katakan dan tidak usah berpihak lagi kepada gadis Amerika itu!" tegas Jordania dengan nada yang begitu serius.
"Angel bersikap seperti itu dan merasa tidak yakin kalau dia diajak dengan tulus berteman dengan kita, itu ada alasannya, Jordan."
"Alasan apa?! Apapun kesalahan yang dilakukan oleh Angel selalu saja kamu bela dan selalu kamu katakan kalau ada alasannya. Apa alasannya sampai berteman saja dia harus banyak mena seperti itu?!" tanya Jordania dengan sangat muak karena itu terus yang menjadi jawaban Cinta bila mengenai kesalahan Angel.
"Bukankah Angel pernah bercerita kepada kamu kalau dia sangat takut untuk asal berteman karena dia pernah dimanfaatkan oleh teman-temannya yang ada di Amerika, kan?" tanya Cinta dan masih berusaha untuk membela Angel agar dia bisa mengingatkan kalau Angel punya masa lalu kelam.
"Kamu tahu sendiri kalau Angel punya trauma akan hal tersebut dan sebuah trauma itu susah sekali untuk dilupakan. Kamu juga akan melakukan hal yang sama kalau kamu memiliki trauma sama seperti yang dirasakan oleh Angel," ucap Cinta.
"Dan bukankah aku juga pernah berkata kalau kita berbeda dengan teman-teman gilanya yang ada di Amerika itu, kan?" balas Jordania dengan nada suara mengejek dan balasannya itu berhasil membuat Cinta kalah kelak dan tidak bisa menjawab.
"Kalau aku kembalikan lagi ucapannya itu kepada kamu. Apakah kamu merasa kalau kamu akan melakukan hal yang buruk kepada Angel sama seperti yang dilakukan oleh teman-temannya saat masih di Amerika?"
"..."
Jordania tersenyum karena Cinta tidak menjawab sama sekali dan Cinta hanya diam saja bergeming di tempatnya.
"Jelas kamu pasti akan menjawab kalau kamu tidak akan pernah melakukan hal yang sama seperti orang-orang di luar negeri itu! Aku sudah menebak dari awal kalau kamu juga akan berpikiran akan hal seperti itu!" lanjut Jordania mengimbangi sambil tertawa pelan.
"Whatever dan terserah apa kata kalian semua. Kalian tetap ingin berpihak denganku ataukah ingin berpihak dengan gadis Amerika itu adalah sebuah pilihan yang harus kalian putuskan," ucap Jordania sambil memainkan jari jemarinya yang memakai kuteks berwarna-warni itu dengan tenang.
"Tapi, kalian harus siap untuk menanggung semua konsekuensi yang akan kalian dapatkan. Kalian akan merasakan bagaimana rasanya untuk masuk ke dalam zona yang baru dan meninggalkan zona yang sudah membuatmu merasa nyaman," lanjutnya lagi dengan tenang sambil tersenyum.
Jordania berdiri dari posisi duduknya dan langsung melangkahkan kakinya pergi begitu saja dari kantin luas itu dan meninggalkan ketiga sahabatnya yang saling terdiam satu sama lain.
Jordania akan berusaha untuk menarik ulur teman-temannya.