Musik berdentum dengan begitu kencang.
Banyaknya gadis-gadis dan juga beberapa pria tengah berjalan mondar-mandir ke sana ke mari sambil memegang segelas minuman yang pastinya itu adalah sebuah alkohol.
Angel sedikit menutup hidungnya saat dia mencium bau menyengat dari semua alkohol yang ada di dalam tempat hiburan malam itu.
"Ck! Kamu kenapa menutup hidungmu seperti itu, Ngel? Di sini bebas pakai masker karena pemilik barnya itu memang sudah memiliki surat kebersihan," kata Anya sambil melirik Angel dengan malas.
"Bukannya ini karena kebersihannya atau tidak bersih. Aku tidak tahan dengan bau minuman ini. Terlalu menyengat dan membuat aku merasa pusing," jawab Angel sambil menggembungkan pipinya dengan lucu.
Ingin sekali Anya mencubit gemas pipi Angel karena Angel benar-benar sangat polos dan tidak bisa membedakan bau alkohol yang dia cium itu.
Clara perlahan menurunkan tangan Angel agar gadis itu berhenti menutup hidungnya, membuat Angel hanya bisa menghembuskan nafas dengan cukup panjang sambil menatapnya dengan tatapan sedih.
"Apa kita lebih baik mencari tempat yang lain saja? Aku merasa risih di tempat ramai seperti ini sambil menggunakan baju yang lumayan terbuka," bisik Angel dengan sedikit pelan.
"Ha?!"
Jordania mengangkat alis kanannya dengan tinggi karena dia tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Angel.
Angel menarik nafasnya dalam-dalam, lalu dia mulai berteriak dengan cukup kuat agar Jordania dan juga ketiga temannya yang lainnya bisa mendengarkan apa yang dia katakan.
"Aku ingin agar kita ke tempat lain saja dan tidak usah hangout di sini! Aku merasa risih karena aku menggunakan pakaian yang lumayan terbuka di tempat ramai seperti ini!"
Usai mengatakan kalimat panjang itu dengan suara yang cukup lantang, seorang gadis dengan hanya menggunakan setelan tanktop dan juga celana hotpants langsung dengan sengaja menyenggol tangan Angel.
Angel menatap gadis itu dengan tatapan yang terlihat kaget dan penuh pertanyaan.
"Kalau kau berisi dengan menggunakan pakaian jalang seperti itu, tempatmu bukan di sini. Lebih baik kalau kamu pergi saja dan tidak usah berada di sini untuk membuat kekacauan," kata gadis itu dengan datar.
"Anak SMP dilarang keras untuk masuk di tempat seperti ini," katanya lagi dengan nada suara yang terdengar meremehkan.
Angel yang dikatai sebagai anak SMP langsung membulatkan matanya dengan begitu kesal.
"Mana ada aku masih SMP?! Aku sekarang sudah kelas 2 SMA! Mungkin kamu anak SMP yang sampai sekarang tidak pernah naik kelas!" jawab Angel dengan begitu kesalnya karena memang dia paling benci kalau dia dipanggil sebagai anak-anak.
Wanita itu langsung dengan cepat bergerak untuk menarik rambut Angel, membuat Jordania, Cinta, Anya dan Clara dengan cepat melepaskan tarikan rambut wanita itu pada rambut Angel.
"Hey girls! Bisakah kamu bersikap baik dan tidak usah bermain fisik?! Kami bisa melakukan hal yang lebih parah lagi dibandingkan apa yang kamu lakukan pada teman kami!" tegas Anya.
Wanita itu mengangkat alis kanannya dengan cukup tinggi dan tetapannya menatap mereka berlima dengan tetapan yang sangat menantang dan meremehkan.
Jordania yang melihat tatapan wanita itu hanya bisa tersenyum menyeringai.
Jordania perlahan mendekati wanita itu dengan tenang, lalu dengan santai dia mengangkat dagu wanita itu dengan menggunakan jari telunjuk tangan kanannya.
"Mau dia anak SMP atau dia anak SMA, bukan urusan kamu kalau dia datang ke tempat ini bersamaku," kata Jordania dengan nada suara yang meremehkan.
"Hari ini aku memberikan kamu kesempatan untuk mempermalukan aku Dan teman-temanku seperti ini. Tapi, aku yakinkan kalau kamu akan berlutut setelah kamu tahu siapa aku dan teman-temanku," kata Jordania dengan nada suara yang meremehkan dan membuat wanita itu langsung menetapnya dengan remeh juga.
Jordania mendorong wanita itu dengan cukup kencang, membuat wanita itu hampir saja terjatuh di atas lantai kalau dia tidak pandai menjaga keseimbangannya.
"Kita pergi sekarang. Biarkan pengunjung yang ada di bar ini yang akan menjelaskan siapa kita. Lihat saja kalau kau tidak datang untuk bersujud di kakiku dan teman-temanku. Kau akan menyesal seumur hidup, Bitch!" kata Jordania.
Anya, Clara dan Cinta langsung tersenyum meremehkan saat dia melihat wajah takut wanita itu. Sedangkan Angel masih merasa kebingungan karena dia tidak tahu apa jabatan Jordania dan ketiga temannya yang lain di tempat ini.
Cinta menarik Angel agar gadis itu ikut bersama mereka berempat.
"Kenapa dia harus bersujud di kaki kamu, Jordan?" tanya Angel dengan begitu penasaran.
"Karena memang itu adalah hukum alamnya," jawab Jordania dengan santai tanpa menoleh sedikitpun.
Anya yang melihat wajah polos Angel, dengan begitu gemas dia mencubit pipi Angel dan membuat gadis itu sedikit meringis sambil menatapnya dengan tatapan keheranan.
"Apa kau benar-benar tidak tahu kalau semua orang yang ada di dalam bar ini takut dengan kami?" tanya Anya.
Angel mengangguk dengan begitu polos.
"Itu karena kita merupakan orang yang paling VVIP di bar ini karena kita kenal dengan pemilik bar ini. Tidak ada seorangpun pengunjung yang tidak tahu kalau kita ini adalah teman akrab pemilik bar ini. Kecuali kalau mereka yang baru bergabung di dalam bar ini," jelas Clara.
"Ah ... Karena itu," gumam Angel sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan begitu polos.
"Kita mau ke mana? Bukannya private room kita ada di sana?" tanya Cinta sambil menunjuk lantai 2 dari bar itu.
Hum ... Sebenarnya bar ini dikatakan bukan sembarang bar karena pada umumnya bar hanya memiliki satu lantai saja dan itupun tidak terlalu mewah dan juga tidak terlalu elegan. Tapi, mengingat kalau pemilik bar ini adalah asli orang Cina dengan campuran darah Korea, membuat dia membuat beberapa desain bar yang dia pegang dengan tampak terlihat begitu elegan dan mewah.
"Apa kamu tidak melihat kalau pintu utama di lantai 2 tertulis peringatan kalau tidak ada yang boleh naik ke atas?" tanya Jordania dengan begitu malas.
"Kenapa?" tanya Angel.
"Yang artinya paman Jordania ada di atas. Dia tidak ingin diganggu kalau dia sedang bermain nikmat dengan wanita sewaannya," jawab Cinta.
Angel yang mendengarkan itu langsung mengedipkan kedua matanya berkali-kali karena dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Cinta.
Cinta menghembuskan nafas dengan cukup panjang karena melihat wajah polos gadis itu, lalu dia memegang kedua pundak Angel dengan cukup kuat dan menatap mata gadis itu dengan tatapan serius.
"Bermain nikmat yang dimaksud di sini adalah permainan panas antara seorang pria dan wanita. You know what I mean? Sepasang honeymoon antara seorang suami dan juga seorang istri yang baru saja menikah," kata Cinta.
Angel yang mendengarkan itu langsung membulatkan matanya dengan begitu lebar karena kaget dengan apa yang dikatakan oleh Cinta.
"S ... Sex?" tanya Angel gugup.
"Right!" jawab Cinta.