Chereads / Jadi Pengacau Dunia Gadis Penyihir / Chapter 29 - Bab 29. Deviant Justiciar

Chapter 29 - Bab 29. Deviant Justiciar

Jika ada Valkyrie yang membelot dan lebih memilih untuk memanfaat kunci-kunci itu untuk tujuannya sendiri. Maka mereka akan disebut sebagai Deviant Valkyrie. Tetapi, bagaimana bila itu terjadi padah Justiciar.

Apa alasan mereka membelot. Kenapa mereka menajdi Deviant Justiciar? Bukankah tujuan Justiciar hanya satu, yaitu menahan kunci di dalam diri mereka sampai semuanya terkumpul. Lalu apa yang terjadi bila semuanya terkumpul? Apakah ada sesuatu yang akan terjadi? Ataukah kedamaian dunia akan datang? Itulah apa yang dipikirkan oleh para gadis J atau V itu.

Jarang sekali bahkan hampir tidak ada pembelot dari sisi Justiciar karena alasannya yang hampir nihil. Namun semua itu bisa dipecahkan oleh Justiciar itu.

Kini dia berdiri di tiang tertinggi di kota. Dia tidak bisa turun karena seseorang tiba-tiba mengeluarkan sihir penyegelan. Justiciar itu terus melihati dari atas dan mengawasi pemuda itu.

"Jadi dia, ya? Laki-laki yang bisa berada di tengah-tengah Time Fracture dan menangkapi para monster! Sungguh menyusahkan, diganggu oleh Valkyrie saja sudah membuatku mual, kini malah ada penganggu lain!" Dia menatap kejam dan tajam laki-laki yang sekarang sedang menyerap monster itu.

Tak lama setelah memandanginya, justiciar itu berkedip sekali dan...

"Kemana dia?!" Laki-laki itu dalam sekejab hilang dari pandangannya.

"Tunggu, jika dia hilang. Maka itu artinya?" Justiciar itu mencoba terbang dan berhasil.

Dia akhirnya semakin sadar dan tahu. Mulutnya meruncing dan membuat senyuman licik. Dia tahu apa penyebab dari fenoma di tengah-tengah Time Fracture ini.

"Jadi begitu, ya? Itulah kenapa Jormungandr saat itu tiba-tiba lenyap! Dan ini juga menjelaskan kenapa anak itu tiba-tiba terbunuh 2 hari yang lalu!" Senyuman menjijikan dikeluarkan gadis itu saat di udara.

Sebuah lawan tangguh yang mungkin akan dilawan Randy akan datang. Ataukah dia akan dilawan orang lain?

Kembali ke hari ini, Randy sedang menunggu Hannah yang sedang mengunci pintu perpustakaan sebelum pulang.

"Bagiamana?"

"Tenanglah, sudah terkunci. Tinggal dikembalikan ke ruang guru."

"Apakah para guru juga tidak mengurus perpustakaan itu?"

Hannah menggelengkan kepalanya dan menatapi sedih setiap tanah yang ia lewati. "Tidak, mereka bahkan tidak menganggap fasilitas ini sebagai tempat membaca. Bagi mereka, perpustakaan hanyalah tempat mereka menyimpan buku-buku pinjaman sekolah(Buku paket)." Mata Hannah sipit dan sayu saat mengatakan kenyataan pahit itu.

Randy mencoba mengerti apa yang Hannah rasakan. Tapi sebagai seorang yang bukan suka membaca, rasa sakit yang diperkirakan Randy tidak sedalam Hannah ataupun kutubuku lainnya. Seandainya dia mengerti, mungkin dia akak menggunakan sihirnya untuk menyantet guru-guru itu.

KRING KRING!

Suara kunci yang ditaruh di meja guru.

Kini mereka sudah menyelesaikan tugas mereka. Yang mereka tunggu kini hanyalah sebuah waktu yang sudah menjadi kebiasaan mereka.

Time Fracture akan datang dalam...

3...

2...

1...

CKRAK!

Seluruh ruangan berubah menjadi gelap tanpa adanya penerangan. Cahaya luar memperlihatkan warna merah yang biasa dari Time Fracture.

Sambil berjalan keluar dari gedung. Hannah mencoba mencairkan suasana. "Randy..."

"Apa?"

"Kali ini, monster apa yang akan kita cari?"

"Mo-monster?"

"Jangan bodoh, monster tentakel yang kemarin sudah pasti kau yang menangkapnya, 'kan?" Hannah tidak memberikan celah sedikitpun buat Randy kabur.

"E-eh, sepertinya sudah tidak berguna menyembunyikan segalanya darimu..." Senyuman resek diterbangkan oleh Randy ke Hannah.

"Kau itu, kalau mau menyembunyikan lihat-lihat orangnya dululah! Ya masa kau nyoba bohongin aku! Kan aku sudah tahu kalau kau itu bisa lihat Time Fracture, bahkan punya sihir." Hannah menatapi bodoh laki-laki itu.

"Bukan begitu, aku cuman kecepolosan."

"Keceplosan? Sepertinya berbohong sudah menjadi kebiasaan barumu."

Randy menatap sayu jalannya ke depan. Dia tidak bisa menyangkal kata-kata Hannah. Dirinya yang sekarang menjadi sering berbohong karena statusnya yang saat ini.

Saat berada di pintu dan sedang memegang gagangnya. Randy merasakan aura yang berbeda. Ini seperti aura yang dimiliki oleh Dian.

"Kenapa, Dy? Kau gemetaran." Hannah tidak meraskannya. Apakah karena saking kuatnya makanya Hannah tidak bisa mendeteksi keberadaannya.

Aura itu semakin dekat. Bahkan datang dengan sangat cepat, seakan aura itu akan....

"HANNAH BERTAHANLAH?" Randy langsung lari ke arah Hannah dan membuatnya tersungkur dan tertindih oleh badan letoy laki-laki itu.

GUBRAK!

Tepat di waktu Randy melindungi Hannah. Pintu yang tadi jadi jalan keluar mereka dihantam oleh sebuah tombak beserta pemiliknya.

Pintu itu hancur dan menjadi berkeping-keping. Pelakunya hanya melayang di dekat mereka dengan senyuman yang puas. Sang pelaku sadar kalau Randy pasti akan melindunginya. Jadi dia tidak takut bila terjadinya korban jiwa.

"Yo, senang bisa melihat laki-laki di saat Time Fracture berlangsung!" Dia menyambur Randy dengan memperlihatkan dominasinya.

Sang pelaku adalah seorang justiciar. Dia memakai zirah penuh bahkan sampai di kepalanya. Identitas gadis di balik zirah ini masihlah tidak diketahui. Tapi dari apa yang Randy rasakan.

Justiciar yang saat ini mereka hadapi adalah seorang pembelot.

"Kau... Siapa?" Tanya Randy yang masih menimpa tubuh Hannah.

"Buat apa aku memperkenalkan diriku? Orang yang sedang kau tindihi jelas tahu siapa aku, bukan begitu Hannah?"

Hannah yang tertindih oleh badan ringan Randy mendangak dan melihati tubuh penuh zirah itu. Dia membuka matanya dengan lebar dan penuh kebencian.

"Kau..." Suara Hannah lirih.

Randy yang mendengar itu langsung berdiri dan tak paham apa yang terjadi. Tapi, setidaknya dia tahu satu hal. Sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka berdua.

"Kenapa Hannah? Apa kau habis baca novel BL jadianya kau susah bicara?!" Justiciar itu mengejek Hannah dengan sangat lantang.

Hannah yang sekarang sedang emosi hanya dengan melihat sosok penuh baja itu kini harus dibuat lebih marah oleh ejekannya.

"Kau penghianat!" Hannah berdiri dan membuat tubuhnya langsung ditutupi oleh zirah. Pedang yang menjadi senjata utamanya dalam bertarung dia panggil dan langsung ditebaskan ke arah Justiciar itu.

CTANG!

Tapi Hannah yang merupakan support bukanlah lawan yang seimbang dengan Justiciar yang merupakan petarung murni itu.

Tombaknya yang berbentuk seperti tombak ksatria berkuda barat menahan tebasan pedang Hannah bagaikan menahan sebuah helaian daun.

GUBRAK!

Tubuh Hannah langsung jatuh ke lantai dan membuat keramiknya retak.

Tanpa adanya tanda akan menyerah. Hannah kembali bangkit dan menatapi Justiciar itu dengan lebih emosi.

"Rena! Aku akan membalas perbuatanmu pada Tania!" Hannah menyebut dua nama yang asing bagi Randy.

Tapi Randy sedikit ingat soal Tania, bila tidak salah dia adalah murid kelas 3 yang sekaeang dinyatakan hilang.

'Tunggu, bila apa yang Hannah katakan dia mau balas dendam. Maka itu artinya Tania sudah...' Mata Randy membuka lebar dan bergemetaran. Keringat turun di sekujur tubuhnya.

Rena yang mengambang di udara melihati gerak gerik Randy yang sepertinya sudah paham maksud dari perkataan Hannah.

"Sepertinya kau paham, laki-laki yang misterius." Rena memberi senyuman iblis pada laki-laki itu.

"Randy..." Hannah yang sudah terluka tidak dapat bangkit lebih lama.

Dia akhirnya tumbang hanya karena sebuah hantaman keras dari Rena. Petaka mengerikan akan segera datang. Randy harus segera menjauh. Dia bukanlah lawan yang bisa dikalahkan hanya dengan kekuatan Dalor saja.

'Apa yang akan kau lakukan, bos?' Dalor bertanya dari dalam diri.

'Lihat sajalah!'

'Bila itu maumu, maka kuserahkan semuanya padamu!'

Dengan cepat, Randy menatap ke lantai. Dia menghantam keramik-keramik itu dengan sebuah tinjuan yang cukup keras.

"Ultimate Punch!"

DUAR!

Sebuah gempa kecil terjadi dan bekas retakan itu membuat bekas ledakan yang terlihat dari jarak 50 km.

Tak lama setelah ledakan, baik Randy dan Hannah sudah tidak ada di tempat. Rena yang masih ada di sana menatap kesal tempat terakhir kali mereka terlihat.

"Percuma kalian kabur! Aku akan dengan cepat menemukan kalian!" Rena berteriak keras di udara.

Namun itu malah membuat masalah yang baru.

Tak lama setelah itu, seorang gadis dengan zirah penuh terbang mendekat.

SLASH!

Tebasan gadis itu meleset dan terbang melewati Rena. Setelah saat itu, Rena menendang punggung gadis itu sampai di terlempar beberapa meter.

"Kyah!" Gadis itu dengan segera menyeimbangkan dirinya dan menatap kembali Justiciar pembelot itu.

"Sepertinya ledakan itu malah membuatmu datang, Farida!" Rena mengarahkan tombaknya ke arah Farida yang baru saja datang.

"Aku tidak tahu alasanmu melakukan itu. Tapi, aku yakin satu hal saat ini. Kekalahanmu adalah saat ini!" Farida mengarahkan pedangnya ke arah leher Rena.

Sebuah beban berat sedang dipegang Farida yang masih menatap sedih. Setiap kali melihat wajah Rena. Farida selalu mengingat penghianatan gadis itu yang menyebabkan Tania mati termakan monster ular, Jormungandr.

Di udara ini, tepat di atas reruntuhan bangunan sekolah yang sudah hancur. Sebuah pertarungan antara mereka berdua akan berlangsung.