"Makan yang banyak, sayang," Song Mi-Rae tersenyum, memamerkan bibir simetrinya yang berona pink natural. Seperti biasa, Mi-Rae tidak mengizinkan dirinya terlihat buruk. Dia memastikan rambut pendek sebahunya yang rutin dirawat di spa tersisir rapi. Kukunya juga baru saja dimanicure namun tidak terlalu panjang. Dia khawatir bisa menggores kulit pipi putranya tanpa sengaja ketika dia membelainya.
Mi-Rae tidak memakai perona bibir, karena dia tahu Hyun-Ki— Putranya yang berusia hampir enam tahun— tidak suka kalau ada bekas lipstik di pipinya. Hyun-Ki tampak bersukacita memakan permen kapas berbentuk beruang yang dibawakannya. Mereka berada di kafetaria sekolah Hyun-Ki yang tidak terlalu ramai.
Beberapa penjaga sekolah terlihat berjaga di sana. Ada juga dua orang pengawal pribadi Hyun-Ki termasuk seorang pengasuh. Ini pemandangan yang cukup umum di sekolah elit. Mereka diizinkan membawa seorang pengawal. Korea adalah negara yang aman tapi tetap saja penculikan bisa terjadi. Dan para Chaebol— istilah bagi keturunan orang terkaya Korea— adalah incaran para penculik.
Hyun-Ki adalah anak laki-laki yang tampan dengan pipi yang mudah bersemu merah ketika melihat hal yang dia sukai. Keluarganya ketat mengatur makanannya. Karena itu dia jarang melihat permen kapas. Walaupun itu tidak akan mengenyangkannya— dia melahapnya seolah kelaparan.
"Bagaimana sekolah hari ini? Apakah ada hal yang seru?" Mi-Rae bertanya. Hyun-Ki berhenti menjilati jarinya. Dia pun mengatur posisi tangannya sebelum menjawab. Dia terlihat malu karena memakan permen kapas itu seperti anak biasa. Masalahnya, di kelas tata Krama yang diikutinya— tidak ada yang mengajari cara memakan permen kapas.
Mi-Rae memberikan selembar tisu basah ke tangan putranya. Dengan sedikit tersipu, Hyun-Ki mengelap tangan dan mulutnya yang lengket. Dia lalu menyerahkan sampahnya kepada pengasuhnya yang bersiap di dekatnya.
"Kami membuat bola-bola kapas dan menempelkannya kepada gambar seekor domba," Hyun-Ki mulai asyik bercerita. Mi-Rae menyimaknya seksama, dan memastikan kalau tidak ada satu kalimat pun yang luput dari pendengarannya.
Sesekali Mi-Rae melirik ke arah jam tangannya dan rasa cemasnya meningkat dengan cepat. Sudah hampir tiba waktunya.
"Dasar tidak punya kelas, lagi-lagi kau memberikan makanan tidak sehat pada Hyun-Ki," seseorang datang dengan busana bermerek mewah dari ujung rambut sampai sepatunya. Dia adalah Park Young-Ran, mantan iparnya yang mengurus Hyun-Ki. Dia datang lebih cepat. Mi-Rae pun kehilangan senyumnya.
"Aku masih punya lima belas menit lagi," kata Mi-Rae sambil melipat tangan menunjukkan rasa tidak sukanya.
"Apa bedanya? cuma lima belas menit kan? Ayo Hyun-Ki kita pulang, nenekmu mencarimu dia membuat sup ayam herbal untukmu. Kenapa kau makan ini sih? Perutmu bisa sakit. Ini kan makanan rakyat jelata. Yah, walaupun kau tidak bisa terlalu menyalahkan mamamu. Dia rakyat jelata, berbeda dengan kita," kata Young-Ran lagi.
"Lima belas menit sangat berharga untukku. Aku hanya tiga hari sekali bertemu dengan Hyun-Ki. Apa kau tidak—"
"Jangan pegang! Baumu seperti ayahmu yang nelayan. Nanti bisa menempel bajuku," kata Young-Ran sambil melihatnya jijik.
"Bibi jangan jahat pada mama," Hyun-Ki menegurnya marah. Tapi Young-Ran hanya mencibir tidak peduli dan kembali menggandeng Hyun-Ki.
"Apa aku bisa bersama mama sebentar lagi?" Hyun-Ki melanjutkan.
"Tidak bisa, nenek menunggumu,"
"Tapi aku belum selesai bicara tentang kegiatanku di sekolah hari ini," protes Hyun-Ki walaupun tetap sopan dan elegan.
"Nanti bibi akan mengizinkanmu bicara di telepon dengan mamamu, ayo pulang,"
"Young-Ran, kumohon," Mi-Rae menunjukkan ekspresi sesalnya. Dia masih merindukan putranya. Dua jam terlalu cepat untuknya dan kini dia bahkan tega merenggut lima belas menit yang berharga darinya?
"Pergilah, atau kau mau hanya bertemu seminggu sekali dengan Hyun-Ki?" Wanita berambut cokelat bergelombang dengan tubuh sempurna berkat operasi itu menyeringai.
"Aku hanya meminta hak ku sebagai ibunya Hyun-Ki!" Protes Mi-Rae.
"Kau gagal lagi kan? Pengadilan menolak permohonan banding perebutan hak asuhmu. Sampai kapan kau akan terus mencoba? Kau sudah melakukannya selama tiga tahun terakhir dan seharusnya kau tahu kalau tidak akan pernah bisa mengalahkan keluarga Park pemilik CJ Group sampai kapanpun. Jadi, terima saja dan menyingkirlah," Young-Ran memberi isyarat kepada pengawal dan pengasuh untuk bergegas masuk ke mobil. Sementara itu, Hyun-Ki dengan terpaksa melangkah pergi sambil sesekali melihat ke belakang sedih.
Mi-Rae berlari ke arahnya dan memberinya pelukan penuh kasih. Air mata pun menggenang di ujung matanya. Hyun-Ki membalas pelukannya sambil sesekali mengelus punggung mamanya. Mi-Rae ingin menjadi ibu yang baik. Dia ingin mengantar Hyun-Ki bersekolah. Dia juga ingin bermain di taman hiburan serta berenang bersama. Dia ingin tidur di sampingnya setelah sebelumnya membacakan dongeng untuknya.
Tapi dia saat ini harus puas bertemu selama dua jam per tiga hari di sekolahnya. Dia juga membawakan banyak yang disukai putranya walau itu jelas tidak sehat untuknya. Tapi, Mi-Rae hanya ingin Hyun-Ki mengingatnya sebagai mama yang menyenangkan. Mama yang seperti sinterklas yang datang dengan membawakannya hadiah dan kebahagiaan. Karena Mi-Rae nyaris tidak punya kesempatan untuk mengasuhnya sebagai ibu yang normal.
"Aku akan meneleponmu, ma, aku mencintaimu," Hyun-Ki mengatakannya sebelum dengan berat berpisah darinya.
"Jangan lupa kalau kau sendiri yang menginginkan ini, Mi-Rae. Tidak usah pasang muka sedih begitu," kata Young-Ran lagi dengan langkah angkuh sambil menggandeng tangan keponakannya pergi.
Mi-Rae menekuk bibirnya tidak puas. Seharusnya dia yang mendapatkan hak asuhnya. Ayah kandungnya bahkan tidak pernah sekalipun terlihat menjemput Hyun-Ki seolah dia tidak peduli. Tapi pengadilan tidak melihatnya seperti itu. Mereka bilang, lingkungan yang sempurna, keluarga yang terpandang dan kaya raya serta cinta dari keluarga ayahnya adalah yang terbaik untuk Hyun-Ki.
Mi-Rae hanya seorang aktris, dan ibu tunggal yang tinggal di apartemen. Pengacara keluarga mantan suaminya bilang kalau Hyun-Ki tidak boleh dibesarkan di lingkungan entertainment yang penuh skandal, narkoba dan kehidupan bebas. Padahal, Mi-Rae sama sekali tidak seperti itu.
Mi-Rae sedang menyetir mobil Tesla peraknya ketika manajernya menelepon.
"Kita tidak mendapatkan peran itu, kau tahu, sebagai bintang iklan KG Electronic. Padahal produsernya bilang secara kalau kau yang paling cocok dengan peran itu," Kim Sunji mengomel kesal melalui telepon.
Mi-Rae sesaat kecewa, tapi sejujurnya itu tidak lebih mengesalkan ketimbang yang baru saja dialaminya hari ini.
"Ah, begitukah?" Tanggap Mi-Rae setengah peduli.
"Dan kau tahu apa yang paling membuatku kesal? Park Young-Ran! Mantan iparmu itu yang mendapatkan perannya!" Teriak Sunji frustasi.
Entah kenapa, Mi-Rae merasa hal itu tidak terlalu mengejutkan baginya. Young-Ran memang selalu berusaha menganggunya. Setelah dia bercerai dengan kakaknya, kini dia malah ikut berkarir di dunia entertainment. Mengingat apa yang sudah dia alami selama hampir empat tahun menjadi menantu keluarga Park— Mi-Rae tahu kalau Young-Ran tidak akan semudah itu melepaskannya.
"Biarkan saja, aku juga sudah cukup sibuk kan? Dia tidak bisa mengambil semua job di dunia peran Korea. Tidak perlu menyiksa diri kita dengan capek-capek membencinya," tanggap Mi-Rae sambil membanting setirnya elegan memasuki jalan raya. Dia menggunakan earphone ketika menelepon.
"Mi-Rae, kau itu terlalu baik. Banyak yang bilang seperti itu kan?" Sunji memprotesnya.
"Jadi, apa kau sudah mengirim alamatnya ke GPSku? Di daerah Gangnam sebelah mana?"
"Oh, apakah kau sudah selesai bertemu Hyun-Ki?"
"Tadi aku juga bertemu Young-Ran. Dia menjemput Hyun-Ki lebih cepat," kata Mi-Rae datar agar tidak terlalu terdengar kecewa. Tapi tetap saja Sunji bisa merasakan kekecewaannya.
"Dasar penyihir,"
"Sudahlah,"
"Kau sudah hafal scriptnya untuk syuting sore ini kan?"
"Tentu saja,"
"Kita akan bertemu Lee Hyeon Jun! Apa kau tidak penasaran?" Suara Sunji terdengar bersemangat.
"Siapa?"
"Lee Hyeon Jun, petarung MMA Korea? Dia yang akan syuting bersamamu hari ini. Oh ayolah Mi-Rae, kau ini kan bekerja di dunia entertainment setidaknya kau juga harus tahu nama-nama pesohor Korea. Dia sangat terkenal tahu!"