Chapter 3 - Sentuhan Pertama

Hyeon Jun menggaruk rambutnya dengan sedikit rasa gelisah. Dia punya beberapa alasan kenapa dia cemas. Dia mungkin bereaksi lebih gugup saat ini ketimbang ketika tampil di ring MMA untuk menghajar petarung lain secara live di seluruh dunia. Dia terbiasa tampil di televisi. Dia sangat terkenal. Tapi hari ini berbeda. Ini pertama kalinya dia akan berakting. Sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dia sukai.

Ketika dia remaja dia pernah ikut kelab akting. Dia tampil buruk sebagai Romeo di drama sekolah. Alih-alih membuat suasana Romantis— Di adegan penting ketika dia harus mencium Juliet— dia malah tertawa. Pertunjukannya gagal dan malah jadi acara lawak. Dia khawatir akan tampil buruk. Walau dia hanya akan direkam selama maksimal tiga menit.

Alasan lain adalah, perias itu menjejalinya dengan terlalu banyak informasi soal Song Mi-Rae. Itu membuatnya jadi tanpa sadar ingin tahu tentang dirinya. Karena profilnya sedikit berbeda dengan selebriti kebanyakan. Dia mungkin introvert. Hyeon Jun bisa melihatnya karena dia kini hanya duduk di kursi tunggu sambil membaca naskah dengan tenang. Dia memakai jubah mandi kebesaran yang membuatnya seolah tenggelam.

Dia bisa berbasa-basi dan tersenyum namun dia terlihat tidak suka terlalu lama mengobrol. Hanya manajernya yang berambut kepang dan berkacamata yang duduk di sebelahnya.

Karena dia tadi dijodoh-jodohkan oleh sang perias, mau tidak mau Hyeon Jun jadi sedikit gugup. Selain sikapnya yang elegan. Dia juga punya latar belakang menarik. Padahal dia seharusnya sibuk menghafal naskah. Tapi dia malah menggunakan ponselnya untuk mencari tahu soal Mi-Rae. Dia pernah menikah dan kini telah bercerai.

Kabarnya dia masih berjuang untuk hak asuh putranya.

Dia menikah ketika masih sangat muda jadi usianya sekarang malah masih lebih muda dari Hyeon Jun.

"Jun, kau sudah hafal naskahnya?" Manajernya yang juga pensiunan atlit MMA menegurnya. Dia membiarkan Hyeon Jun sendirian selama beberapa jam karena dia harus mencari penginapan. Mereka berada di Seoul. Jadi sebenarnya itu tidak sulit. Tapi Hyeon Jun adalah atlit terkenal sekarang. Dia terbiasa dengan fasilitas mewah. Sang manajer harus memastikan hotel menyediakan semua syarat mereka sebelum Hyeon Jun check in atau dia akan mengomel.

"Aku tidak tahu, dari tadi mereka membahas hal serupa..mereka menyemangati ku bilang tidak usah khawatir dan sebagainya. Tapi tetap saja. Bagaimana kalau aku terlihat jelek?"

"Kau mencemaskan hal yang mustahil. Ini iklan komersial pertamamu, wajar kalau kau cemas. Tapi kau bukan artis betulan. Mereka akan mengatur semuanya,"

"Tuan Lee? Anda sudah siap untuk latihan?" Seorang staf pria bertopi menyapanya dengan wajah datar. Dia memiliki mata cekung. Sepertinya orang-orang yang bekerja di stasiun televisi ini kurang tidur.

"Ah ya, baiklah," Hyeon Jun berdiri dengan gugup dan menghampiri staf lainnya.

Settingnya diciptakan dalam ruangan studio yang besar. Hyeon Jun pernah menonton dokumenter mirip dengan situasinya saat ini. Biasanya dalam serial sitkom produser menggunakan green screen. Hyeon Jun memakai pakaian sport. Kaus lengan buntung yang sedikit pas badan sehingga memperlihatkan otot tubuhnya yang maskulin, serta tentu saja sepatu olahraga produk dari perusahaan yang membayarnya hampir dua juta dolar untuk iklan tiga menit ini.

Mi-Rae melirik ke arahnya dan tersenyum kepadanya. Hyeon Jun merasa bersalah karena dia sedari tadi sibuk mencari tahu soal wanita itu. Itu gara-gara omong kosong yang diucapkan oleh penata riasnya tadi. Hyeon Jun melihat si wanita gemuk yang ceria tadi sedang berdiri tidak terlalu jauh dari mereka sambil memberi gestur menyemangati.

Hyeon Jun tidak yakin dia menyemangati untuk apa? Untuk kesuksesannya di syuting iklan perdananya atau kesuksesan untuk delusinya yang menganggap Hyeon Jun dan Mi-Rae adalah pasangan serasi?

Serasi? Hyeon Jun mengutuk isi otaknya yang menanggapi omong kosong ini dengan berlebihan. Mi-Rae adalah perempuan yang elegan. Dia berbeda jauh dengannya yang sedikit urakan. Bagaimana bisa mereka dianggap serasi?

"Tuan Lee?" Mi-Rae menyapanya.

Hyeon Jun menoleh dan mengangguk kepadanya.

"Perkenalkan, saya song Mi-Rae. Semoga syuting hari ini sukses," katanya dengan nada ramah dan profesional. Hyeon Jun menyambut jabatan tangannya. Rasanya lembut dan membuatnya ingin terus menyentuh.

"Tuan Lee? Maaf?" Mi-Rae menegur. Hyeon Jun sedikit panik, karena tanpa sadar dia menyentuh tangannya terlalu lama.

"Ah maaf, saya hanya gugup. Maksud saya, ini syuting pertama saya," Hyeon Jun tertawa sambil menggaruk rambutnya.

Mi-Rae menanggapi dengan ramah, dia ikut tertawa walaupun menutup sedikit mulutnya.

"Kau akan baik-baik saja tuan Lee, aku akan membantumu. Aku juga lebih gugup daripada anda ketika pertama kali berakting di depan kamera. Aku beberapa kali muntah dan berulang kali retake sebelum mendapat hasil yang lumayan," kata Mi-Rae.

Song Mi-Rae sama sekali tidak membahas kejadian di ruang ganti. Hyeon Jun berpikir itu mungkin caranya untuk bersikap profesional. Seolah mereka berdua saling menyapa untuk pertama kalinya. Namun, entah kenapa Hyeon Jun merasa tersanjung. Kini dia mungkin punya rahasia kecil yang mereka bagi bersama. Atlit MMA itu menggelengkan kepalanya kesal. Dia berpikir terlalu berlebihan soal ini. Hyeon Jun memutuskan untuk menyimpulkan kalau di hanya terlalu gugup. Tapi sejak bertemu Mi-Rae dia menjadi lebih siap.

Namun, ketika proses syuting berlangsung. Hyeon Jun sadar kalau dia memang tidak berbakat akting. Sutradara yang mengarahkannya tidak terlalu membantu. Dia hanya ingin mendapatkan sisi terbaik dari Hyeon Jun. Namun ekspresinya tidak nyaman sepanjang waktu. Dia cemas karena tidak ada yang memberitahunya apakah dia sudah melakukan hal yang benar?

"Tuan Lee," Mi-Rae menegurnya. Mereka akan retake untuk kesekian kalinya. Naskahnya tidak rumit. Mereka hanya meminta mereka berdua berakting menjadi sepasang kekasih yang cool. Mi-Rae sendiri mengenakan setelan baju olahraga pas badan berwarna hitam dengan kaus pink di dalamnya. Dia terlihat atletis sekaligus manis. Mereka tidak perlu membaca dialog. Karena nanti akan ada narator yang mengisi suara di iklannya.

Hyeon Jun sedikit tidak fokus ketika Mi-Rae menyentuhkan tangannya yang lembut ke rambutnya seolah ingin merapikannya.

"Hei!" Sergah Hyeon Jun dengan sedikit tersipu.

"Mereka bilang belum ada chemistry di antara kita berdua. Jadi, aku akan membantumu tuan Lee," kata Mi-Rae sambil mendekatkan wajahnya.

Hyeon Jun segera bisa mencium aroma parfumnya yang sekali lagi seperti berbeda dengan gadis lainnya. Dia mengenakan wewangian floral. Mungkin musk bercampur Jasmine dan sakura. Mi-Rae mengenggam tangannya dan menatap mata sang atlit lekat.

"Tuan Lee, apakah kau punya seseorang yang kau cintai? Apa yang biasa kau lakukan bersamanya untuk merasa dekat? Bagaimana caramu memandangnya? Lakukan itu padaku, tuan Lee," kata Mi-Rae dengan senyum yang memikat. Sesaat, Hyeon Jun merasa waktu berhenti sebelum akhirnya realita menyapanya.

"Ini hanya akting, Jun! Kau tidak punya alasan untuk tersipu! Memangnya kau anak remaja?" Batin Hyeon Jun yang dengan menurut menaruh tangannya di pinggang ramping Mi-Rae.