"Hyun Ki sudah mau tidur?"
Ini saat yang langka bagi Mi Rae. Ketika dia tiba di apartemennya yang nyaman, dia tidak menghapus make up atau mengganti pakaiannya dengan piama yang nyaman. Tiba-tiba sebuah video call terhubung dengan ponselnya.
Itu adalah alasan utama kenapa Mi Rae tidak menghapus nomor mantan ipar dan mertuanya. Karena hanya melalui mereka sajalah dia bisa menghubungi Hyun Ki. Dia menelepon dari ponsel Young-Ran yang bilang kalau Hyun Ki rewel karena memaksa menelepon mamanya.
Young Ran tidak suka bertanggung jawab atas Hyun Ki. Tapi keluarga Park dilarang menyerahkan pengasuhan Hyun Ki sepenuhnya kepada staf rumah tangga keluarga. Sebenarnya itu juga menjadi syarat hakim kenapa mereka memberikan hak asuh itu kepada keluarga Park. Karena mereka akan terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan Hyun Ki.
Keluarga park terlalu keras kepala dan mengiyakan syarat dari hakim. Mi Rae tidak punya kesempatan yang sama. Karena latar belakang keluarganya memang kurang baik. Ibunya meninggalkannya ketika dia masih di sekolah dasar demi pria lain. Ayahnya hanya nelayan yang jarang berada di rumah. Mi Rae bekerja di dunia entertainment yang entah bagaimana— berkat pengacara keluarga Park yang bagus— percaya kalau Mi-Rae akan membawa pengaruh buruk pada tumbuh kembang Hyun Ki.
"Belum Ma, aku harus bicara padamu atau aku tidak mau tidur. Aku menunggu bibi Ran pulang baru aku bisa meneleponmu," kata Hyun Ki antusias.
Mi-Rae bisa melihatnya di layar ponselnya. Putranya yang manis memeluk selembar kertas. Wajahnya sedikit merona dan matanya berbinar. Namun Mi-Rae juga melihat sedikit kantuk di matanya. Sekarang sudah hampir jam sepuluh malam. Hyun Ki seharusnya sudah tidur.
Bocah itu selalu patuh dan penurut sepanjang waktu. Jadi ketika dia membuat permintaan seperti ini, biasanya keluarga Park jarang menolak. Mereka cukup menyayangi Hyun Ki karena dia cucu pertama keluarga mereka. Juga karena dia cerdas dan tampan. Bisa dibilang hampir sebagian besar usaha keluarga Park untuk mendapatkan hak asuh cucu mereka bukan hanya karena ingin membuat Mi Rae kesal.
Keluarga konglomerat itu sudah menciptakan beragam rencana bagi pangeran kecil mereka. Sama seperti ayah kandungnya dulu yang dipaksa mengikuti beragam sekolah dan kursus untuk bersiap menjadi pewaris berikutnya. Young-Ran berbeda, dia anak bungsu dan dia juga perempuan jadi dia bisa lebih bebas memilih karirnya sendiri.
Tidak sulit bagi Young-Ran untuk sukses di dunia entertainment. Kabarnya CJ Group membeli hampir setengah saham sebuah perusahaan agency hiburan. Young-Ran memiliki paras menarik dan latar belakang konglomerat. Dia menggunakan uang dan nama keluarganya untuk sukses. Tidak seperti artis lain yang harus melangkah dari bawah bahkan merayu para produser demi peran yang kecil.
"Lihat apa yang aku gambar ma, aku sangat menyukainya jadi aku harus memberitahumu apapun caranya," Hyun-Ki memperlihatkan kertas putih dengan noda krayon di banyak tempat.
Dia menggambar sebuah taman bermain dan ada tiga orang di sana sedang bergandengan tangan.
"Itu Mama, Papa dan Hyun Ki," kata bocah itu lugu. Dia belum paham akan kenyataan kalau kedua orang tuanya telah berpisah. Mi Rae yang menginginkannya. Dia berjuang di pengadilan sendirian ketika Do-Hyun berada di Jerman untuk mengurus perusahaan keluarganya. Dia nyaris tidak pernah ada di sisinya ketika dia tinggal di rumah keluarga Park.
Do-Hyun selalu sibuk dan bilang kalau semua dia lakukan demi masa depannya bersama Mi-Rae dan Hyun Ki. Keluarganya menugaskannya ke luar negeri dan meninggalkan anak istrinya di rumah orang tuanya. Mi-Rae kesepian dan tidak punya satupun teman. Para pelayan bahkan ikut merundungnya. Tidak ada yang berpihak kepadanya.
Mi-Rae tidak bisa dengan mudah menghubungi Do-Hyun karena mertuanya melarangnya. Mereka bilang, Mi-Rae sudah mendapatkan Do-Hyun dan menjadi menantu keluarga Park. Dia telah menghambat karir Do-Hyun. Lalu apa belum puas sampai ingin merusak pekerjaan Do-Hyun di Jerman?
Do-Hyun yang merasa bersalah karena menikah muda— mengalah kepada keluarganya. Dia hanya sesekali menelepon Mi-Rae. Itu berlangsung selama bertahun-tahun sampai Mi-Rae merasa telah kehilangan cintanya. Berpisah terlalu lama, wajar kalau Do-Hyun mungkin sudah lupa akan anak dan istrinya.
Lalu, Mi-Rae memiliki teman. Dia adalah pemuda yang bekerja sebagai supir keluarga. Dia memperlakukan Mi-Rae dengan baik layaknya nyonya rumah. Namun, ketika akhirnya Mi-Rae merasa bisa bertahan hidup di rumah yang bagai neraka itu— Do-Hyun menghubunginya dan dengan emosional menuduhnya berselingkuh dengan sang supir. Tapi Do-Hyun bilang, dia akan memaafkan istrinya asal dia berjanji tidak melakukannya lagi.
Bagi Mi-Rae itu seolah suaminya telah menghunjam langsung jantungnya dengan belati. Dia telah setia. Dia bertahan hidup kesepian tanpa kebahagian di rumah orangtuanya. Namun ketika Do-Hyun menelpon dia menuduhnya berselingkuh?
Mi Rae mengajukan cerai. Do-Hyun langsung menyetujuinya. Dia meninggalkan rumah itu dengan luka. Namun satu-satunya kebahagiaan yang dia miliki yaitu Hyun Ki juga direnggut darinya.
Mi-Rae ingin bilang, kalau papa dan mama Hyun-Ki tidak lagi bersama. Tapi dia tidak tega. Hyun Ki belum bisa menerima kenyataan itu. Dia hanya tahu kalau ayah dan ibunya bekerja. Hatinya sakit ketika setiap kali menelpon, putranya meminta maaf karena telah mengganggu mamanya yang sibuk.
"Hyun Ki mau bertemu mama, Hyun Ki kangen," bocah itu mulai berkaca-kaca. Hati Mi-Rae seolah tersayat. Dia bisa melihat kalau Hyun Ki tidak mendapatkan cinta yang dia butuhkan. Keluarga Park mulai merubah Hyun Ki menjadi Do-Hyun berikutnya. Dia akan kehilangan masa anak-anak yang berharga atas alasan menjadi penerus keluarga Park yang berharga.
"Mama juga ingin ketemu Hyun Ki,"
"Tapi mama masih bekerja ya?" Kata Hyun Ki.
"Iya," sahut Mi-Rae menyembunyikan rasa tercekat di tenggorokannya akibat hampir menangis.
"Nanti, kalau ketemu gambarnya kasih ke mama ya?"
"Iya,"
"Ya sudah, Hyun Ki anak baik, sekarang sudah malam besok sekolah. Tutup teleponnya dulu ya," kata Mi-Rae. Mereka saling memberikan ciuman jarak jauh yang manis sebelum video callnya berhenti.
Hyun Ki berjalan ke kamar Young Ran dengan ponselnya. Di sana dia melihat bibinya sedang menelpon dengan ponselnya yang lain. Dia sepertinya baru akan pergi berpesta. Sekarang malam Senin, sudah jam sepuluh malam. Pintu depan rumahnya terbuka karena young Ran akan naik mobil lagi keluar.
Hyun Ki pelan-pelan menaruh ponselnya tanpa ada niat untuk menegur Young Ran. Kemudian dia pergi ke teras sambil memeluk gambar taman bermain yang mau dia berikan kepada Mi Rae. Dia melangkah keluar ketika tidak ada yang melihat. Para petugas keamanan sedang sibuk sendiri, sampai tidak sadar kalau tuan muda mereka yang berharga telah pergi dari rumah ketika larut malam hanya dengan piama dan sandal.