Meskipun lelah Rafli tidak pernah meninggalkan pekerjaan yang dicintainya, menulis adalah nadi bagi Rafli.
Rutinitas setelah kerja di restoran membuat tubuhnya merasa letih, pegal-pegal di sekujur tubuh meskipun begitu kecintaan terhadap literasi tidak akan pernah memudar. Ia akan berusaha paling sedikit posting satu kali dalam seminggu.
Rafli menguap tapi ia berusaha menyelesaikan pekerjaannya itu.
Sudah jadi pilihannya menjadi seorang penulis blog, meskipun penghasilan tidak begitu banyak tapi ia gembira dan menikmati pekerjaan tersebut.
Setetes air seperti embun pagi menetes, terkadang rasanya hati perih, nyeri sekali.
Untuk siapa Rafli kerja keras? Ia hanya sebatang kara tidak mempunyai siapa-siapa kecuali Rania. Namun apa jadilah jika waktu tiga bulan itu selesai? Apakah sungguh perceraian itu akan terjadi?
Bahasa tubuh manusia hanya ketika merasakan sesak di dada maka air mata akan menetes membasahi pipi.
Rafli menatap lekat wajah Rania yang sudah tidur terlelap ia tidak ingin pisah tapi apa yang bisa ia lakukan sebab dengan bodohnya setuju dan tanda tangan di perjanjian yang konyol.
Rafli begitu iseng membuat tulisan yang kali ini mungkin di mata orang tidak mutu sama sekali ia menulis tips patah hati.
Judul; Tips Mengatasi Patah Hati
Penulis; Muhammad Rafli
Tulisan ini berdasarkan pandangan pribadi penulis.
Terima takdir Allah sebagai keputusan yang terbaik apapun itu.
Ikhlas tanpa keikhlasan melepas orang yang kita sayang maka kita akan kesulitan melepas orang yang kita sayangi dengan tulus.
Berusaha membuka hati untuk yang lain, tapi dengan bersungguh-sungguh.
Move on melupakan segala kenangan menjadikan motivasi dalam hidup dengan tetap giat bekerja menyibukan diri.
Olahraga agar tubuh bugar hati bahagia.
Jalan-jalan refreshing kemanapun kaki melangkah turuti saja.
Nonton komedian
Menulis puisi, menulis pantun, menulis novel dengan begitu rasa sakit karena patah hati bermanfaat menjadi karya.
Tetap optimis menjalani kehidupan
Hidup hanya satu kali makanya jangan sia-siakan hanya untuk meratap.
Lihat ke bawah banyak yang lebih menderita dari sekedar patah hati, anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya jauh menyedihkan.
Bersyukur sebab hidup masih berjalan dengan baik.
Introspeksi diri dan berusaha berubah jadi pribadi yang lebih baik.
Jadi jomblo berkualitas lebih berarti daripada pacaran status tidak jelas.
Mencari pasangan yang seiman dan saling menerima segala kekurangan dan kelebihan berat badan, eh kelebihan dalam bidang sisi positif maksudnya hehe ….
Setelah itu Rafli mengirim ke blognya, tulisan receh untuk menghibur dirinya sendiri.
Setelah itu Rafli menguap ia tertidur di meja tidak memperdulikan dimana ia harus tidur nyenyak seharusnya. Ketika mata lelah Rafli bisa menutup mata di mana pun.
"Menikah lah denganku." Rafa bersujud di kaki Rania, membuat mata Rafli berkaca-kaca rapi lidah begitu kelu tidak dapat mengeluarkan kata-kata kecuali air mata.
"Rafa maaf, aku tidak mencintaimu," sahut Rania menolak Rafa.
"Lalu siapa yang kamu cintai? Jika kamu mencintai Rafli mengapa kalian bercerai?" pekik Rafa marah, ia belum terima kenyataan jika cintanya ditolak oleh Rania.
"Aku masih mencintai seseorang," ujar Rania berkata demikian.
"Kamu mencintai siapa Rania?" jerit Rafa.
"Aku mencintai Reyhan!" pekik Rania dengan nada cukup tinggi membuat Rafa tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Rafli mendekati Rania, ia berkata, "Cintamu luar biasa untuk Reyhan apa dia pantas mendapatkan cinta kamu Rania?"
"Aku tidak tahu, tapi hatiku tidak bisa bohong laki-laki yang aku cintai hanya Reyhan di dunia ini," ujar Rania.
"Bagaimana jika aku Reyhan dan melamarmu sekarang apa kamu akan menerimaku?"
Rafa ia melepas rambut palsunya tapi Rafli marah dan mendorong Rafa ia hendak jatuh Rania menangkap tangan Rafa hingga mereka jatuh bersamaan.
"Rafa!" pekik Rania kaget dirinya terjatuh dari atas ranjang.
"Sial, tadinya hanya mimpi. Mana mungkin Rafa adalah Reyhan mengapa mimpiku seaneh itu, Astagfirullah hal azim." Rania bangkit ia melihat Rafli tidur di meja komputer lalu mendekati.
Rania menyalakan komputer, ia membaca tulisan Rafli yang konyol, tips mengatasi patah hati menurut Muhammad Rafli.
Sejenak Rania memandang wajah Rafli dengan lembut.
"Kamu patah hati dengan siapa Rafli? Kita sahabat baik kan? Tapi sekarang kamu jadi sedikit tertutup, bahkan aku tidak tahu lagi siapa perempuan yang kamu suka." Rania mengusap rambut Rafli.
Menutup tubuh Rafli dengan selimut dengan perlahan-lahan ia tidak mau membangunkan sahabatnya.
"Kamu tidak layak patah hati Rafli, seharusnya kamu bahagia dengan wanita yang kamu cintai. Apa mungkin aku merusak hidupmu?" Rania bertanya pada dirinya.
Pikiran Rania tidak sejalan dengan Rafli, ia merasa bersalah sebab sahabatnya harus terjebak dalam pernikahan kontrak yang membuat keduanya terbelenggu dan tidak bahagia.
Rania kembali ke tempat tidur merebahkan diri menatap langit-langit, dibenaknya masih banyak pertanyaan.
Mengapa dia bisa menerima Rafa sebagai teman bahkan membiarkan ia mempunyai perasaan cinta untuk dirinya?
Lalu apa benar Rafli tidak mencintai Kanaya? Lalu siapa wanita yang benar-benar dicintai oleh sahabat Rafli?
Kepala Rania terasa sakit memikirkan segalanya, sedangkan kisah cintanya dengan Reyhan sudah kandas rasanya tidak mungkin bisa bersatu lagi kecuali keajaiban itu ada.
Ayah Reyhan menolak keras Rania kembali di kehidupan Reyhan sebab statusnya istri orang bahkan ketika kelak bercerai dengan Rafli status Rania akan lebih dipandang sebelah mata dikarenakan banyaknya fitnah yang ditujukan ke janda terlebih janda yang ditinggalkan suaminya karena berpisah secara hukum agama, bukan berpisah karena maut.
Namun itu resiko yang harus Rania hadapi dimana ia tidak mungkin menjalani bahtera rumah tangga dengan Rafli tanpa cinta dan akan menyiksa hatinya dan hidup sahabatnya sendiri, ia tidak mau seperti itu.
***
Rafli membuka matanya mendapati tubuhnya diselimuti Rania, ia tersenyum.
"Terima kasih, kamu sudah perhatian sama aku Rania," gumamnya lirih.
Rania mendengar kata-kata Rafli ia pun menyahut, " Sama-sama Rafli, semalam kamu nulis apaan? Aku baca, loh."
"Kamu serius baca? Itu hanya tulisan iseng saja, terpenting blog aku ada tulisannya, hehe …." Rafli tertawa kecil.
"Serius? Tips kamu bagus juga, bisa aku praktikan untuk move on dari Reyhan, mungkin memang dia bukan jodohku," ujar Rania tersenyum.
"Tapi kamu juga gak akan jadian dengan Rafa kan?" tanya Rafli cemas jika Rania move on dari Reyhan akan memadu kasih dengan Rafa.
"Rafa laki-laki baik, memangnya kenapa?"
"Kamu itu kenal cuma di Instagram jangan mau dibodohi dia, cari yang pasti kenapa sih?" Rafli berharap Rania bisa peka lalu menyadari cintanya tapi sayang tidak semudah itu.
"Aku gak bakal jadian kok, sama Rafa. Namun aku tidak bisa jauh dari dia kita sudah jadi teman baik," kata Rania.
"Kamu mau jama'ah tidak?" ajak Rafli mengajak Rania untuk subuhan bersama.
Rania menggeliat ia masih ngantuk, tapi setuju dengan ajakan Rafli.
Mereka sama-sama menuju kamar mandi untuk berwudhu terlebih dulu.