Rania tidak tahu harus berbuat apa? Hanya air mata yang tumpah dari sudut matanya. Rasa sakit yang Rania rasakan tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.
"Nek, maafkan Rania tidak bisa membuatmu bahagia," ujar Rania.
"Sabar, Rania ada aku selalu ada untukmu," gumam Rafli.
Jenazah dibawa ke kos-kosan Rafli, karena Rania tidak punya tempat tujuan yang lain, mau tidak mau hanya hanya bisa ke sana tiada lokasi lain.
Tania sebenarnya tidak suka Rania dekat lagi dengan Rafli, tapi karena sedang berduka cita, ia mengizinkan Rania menginap di rumah Tania.
Sampai di sana, Tania langsung meminta Rania untuk ke rumahnya yang lebih luas agar tidak menyusahkan Rafli juga.
"Rania kamu di rumahku saja ya, jangan di kos-kosan Rafli yang sempit, aku akan bantu kamu mengurus pemakaman almarhumah Nenek kamu," jelas Tania.
"Iya, Rania. Kamu di sini saja," kata Asyifani dukungan ucapan Tantenya.