Lifia Ayasha sangat senang dan merasa puas atas keberhasilannya dulu telah membohongi Rania yang begitu lugu mudah diperdaya olehnya. Padahal tadi nya Livia tidak yakin niat busuk nya akan berhasil Rania dia kuliah dan pintar, tapi mengapa ternyata semudah itu menipu dirinya? kebodohan nya tidak di jadikan pengalaman dan masih saja tertipu dengan kebohongan ku , dengus Livia Asyaha.
Semuanya sudah atas namaku , aku lah pewaris tunggal keluarga Hendrawan, Kamu memang adikku yang paling baik hati." Lifia membatin mengumpat Rania tidak ada otaknya sehingga mudah ditipu.
tangis kepalsuan dan sakit yang pura-pura mampu memperdaya Rania.
kebodohan Rania ...
"Aku sangat serius kak, mana mungkin aku bohong. Rania sangat sayang dengan Kak Lifia dan ingin kakak sembuh dan bahagia, apalah arti dari sebuah harta," gumam Rania.
"Makasih banyak Rania, aku sangat sayang sama kamu," ujar Lifia yang perkataannya tidak sesuai dengan isi hati.
