Lifia Ayasha sangat senang dan merasa puas atas keberhasilannya membohongi Rania yang begitu lugu mudah diperdaya olehnya. Padahal dia kuliah dan pintar, tapi mengapa ternyata semudah itu menipu dirinya? Lifia tertawa girang mendapatkan semua harta keluarga Rania.
"Rania ini semuanya sudah atas namaku? Kamu serius? Kamu memang adikku yang paling baik hati." Lifia memeluk Rania di dalam hatinya dia mengumpat Rania tidak ada otaknya sehingga mudah ditipu.
"Aku sangat serius kak, mana mungkin aku bohong. Rania sangat sayang dengan Kak Lifia dan ingin kakak sembuh dan bahagia, apalah arti dari sebuah harta," gumam Rania.
"Makasih banyak Rania, aku sangat sayang sama kamu," ujar Lifia yang perkataannya tidak sesuai dengan isi hati.
"Gue benci lu Rania, dulu orang tuamu lebih sayang lu sebab lu anak kandung, sedang Rafli cinta sama lu dan nolak gue," ucap Lifia dalam hatinya.