Setelah kenyataan terkuak bahwa Giavana bekerja di perusahaan milik Gyarendra, tentu saja Bu Jena dan Magdalyn gembira, bahkan mereka tidak segan-segan meminta Giavana untuk berangkat saja bersama karena satu kantor.
"Kalau begitu, kenapa kalian tidak berangkat bersama saja?" usul Bu Jena. "Satu kantor, kan?"
"Wah, itu sepertinya ide bagus, Ma. Dengan begitu, Vava akan aman di jalan." Sebagai seorang kakak, Magdalyn tentu mengharapkan adik tersayang dia bisa selalu mendapatkan keamanan dan kenyamanan di manapun.
Bu Jena dan Magdalyn saling berpandangan disertai seulas senyum penuh arti. Belakangan ini, mereka terus kebingungan dan menemui jalan buntu untuk mendamaikan Giavana dan Gyarendra. Di hati mereka, tak ingin keluarga terpecah hanya gara-gara keributan kecil. Apalagi sekarang Gyarendra sudah satu rumah begini, tentu tak baik masih saja memendam amarah.