Chereads / Zark, Soulmate of the dark / Chapter 9 - Kisah yang sedikit terbuka

Chapter 9 - Kisah yang sedikit terbuka

Zark membuka kancing baju James satu persatu.

satu kancing lalu berhenti tiga menit, ia buka lagi satu kancing dia menjauh kemudian dua menit, begitu terus berulang sampai akhirnya semua kancing baju James terbuka.

Dia mengintip luka membiru dan sedikit basah berada disekitar ulu hati James.

Dan Instingnya mengatakan untuk membauinya, menghirup apa itu yang tampak basah disana.

ada aroma anyir, mmm berarti ini darah.

Dipikir-pikir pasti tenaga perempuan tadi sangat besar sampai berhasil membuat luka cukup parah begini, hanya dengan lututnya.

James menggeliat ketika hidung Zark tanpa sengaja bersentuhan dengan luka tersebut.

Zark yang juga terkejut menjadi tersentak dan kembali duduk tegak, meski beberapa menit kemudian rasa penasarannya kembali lebih tinggi dan dia memulai bereksperimen.

lidahnya menjulur, sedikit menyesap rasa yang keluar dari luka itu.

Seperti rasa besi yang bercampur dengan asin, apakah ini yang namanya kalsium atau zat besi?

***

" Rey... " James menggumam, matanya yang baru membuka sedikit mengingat sosok adiknya Reinhard saat melihat Zark menunduk.

James yang akhirnya sadar sepenuhnya menarik rambut Zark dan memaksa Zark menatapnya.

" kenapa kau menjilati aku, bodoh!!! "

" tidak apa, Billy selalu menjilat ku setiap aku terluka ! " dia bicara tanpa merasa berdosa.

" Billy ??? " cengkraman James terlepas dengan satu nama itu.

" iya walau jilatannya agak sakit tapi manjur. "

" siapa Billy? ... "

" dia kakak ku, kami sering sama-sama dulu. "

James yang tertarik dengan pembicaraan ini berusaha duduk agar bisa fokus mendengar omongan Zark.

" seperti apa dia? ... apa dia gila seperti mu? " James menahan tawa.

Zark diam membayangkan, " dia tanpan dengan mata besar yang tajam, kuku cakarnya yang selalu tajam terasah dan larinya paling cepat diantara kami. "

" tunggu kau sedang membicarakan makhluk apa? ... apa manusia berkuku setajam itu? "

" manusia? ... apa itu makanan enak James? "

James bingung, dia tidak sepenuhnya percaya jika Zark tidak tahu apa itu manusia.

saat ini dia sedang menganggap kalau Zark bergurau dengannya.

" kau serius?... " James menjadi gemas sendiri dengan Zark yang malah bengong menatapnya.

" apa... ? " Zark tidak mengerti.

" manusia? ... apa dia seperti manusia? ... dia seperti aku, seperti Clara, berjalan dengan dua kaki, berbicara, tertawa... makan? "

" Billy tidak seperti itu, dia berjalan dengan keempat kakinya, tidak banyak bicara... dan... "

" tunggu ... " James memotong ucapan Zark, mengambil ponselnya yang kebetulan berada tepat disampingnya.

" mendekat ... apa kakak mu seperti ini? " James menunjukan sebuah foto yang ia buka dari galeri dan itu adalah sebuah foto anak anjing peliharaannya yang mati tiga tahun lalu.

Zark menggeleng pasti, James kali ini mencari fitur pencarian di internet dan mengetik beberapa binatang.

kucing, macan, singa dan semua di jawab dengan gelengan oleh Zark.

James mengatur napasnya sambil mengingat-ingat apa saja ciri yang pernah Clara katakan.

meski saat itu baginya sangat tidak masuk akal tetapi setelah mendengar sepenggal cerita Zark dan bagaimana ia melihat kilatan mata Zark beberapa saat lalu, ia harus percaya.

Mata besar dengan mata kuning, kaki dengan kuku setajam pisau?

" Billy? ... "

wajah Zark sumringah, dia mengangguk dan tanpa sadar mengambil ponsel James yang terdapat foto serigala dengan mata kuning besar serta berbulu abu-abu lebat.

" kakak ku berbulu coklat. " Zark menatap James masih dengan senyum mengembang di wajahnya.

" sama seperti warna rambut mu James. " bahkan dia hapal warna bulu Billy yang ia sebut kakak.

***

" ini boleh untuk ku James?? ... " ia masih memegangi ponsel James dan berkali-kali ia melihat gambar itu.

" aku akan mencetaknya jika kau mau... kita cari gambar yang mirip dengan kakak mu. "

Zark mendekati James, " benarkah? ... kalau begitu cari wajah kakak ku. " dia menyerahkan kembali ponsel kepada James.

James menuruti, dia cari dalam pencarian ciri serigala yang sama persis yang dikatakan Zark.

" kalau kau ingat nama kakak mu, Billy ... lalu siapa nama mu sebenarnya. " tanya James di sela pencarian.

Zark diam, mengingat-ingat tetapi semakin diingat kepalanya semakin berdenyut, mencipta sensasi nyeri luar biasa.

" kenapa diam?? " James menegakan kepala.

kening Zark sudah mulai berkerut, tatapan mata kosong.

" apa?? ... nama ku? " lama-lama ia menceracau tidak jelas.

" ok .... tidak usah kau ingat, nama mu bagiku tidak penting, nama mu Zark ok... " James yang tidak tega melihat Zark kesakitan akhirnya memutuskan menyudahi niatan Zark mengingat sebuah nama.

***

Clara merenung dalam kamar, dia mulai bingung dengan apa yang ia lakukan.

Seharusnya ia menemui James untuk minta maaf dan bukan berkelahi dengan Zark.

lagipula Zark memang tidak menyakitinya, malah sebenarnya Zark lah yang membelanya mati-matian saat di pantai, dia maju paling depan ketika ada remaja menghoda dan hampir menyentuhnya.

Mungkin, selain minta maaf pada James ia juga harus berterima kasih langsung pada Zark.

saat ini dia harusnya bahagia karena ada dua lelaki yang siap mempertaruhkan nyawa untuknya, bukan isapan jempol seperti beberapa teman yang meminta diakui pacar.

Kali ini Clara bertekad untuk tidak membuat masalah.

***

Zark sudah terlihat pucat dan yang paling membuat James khawatir adalah napas Zark yang sesak.

" Zark ... sudahlah. " James yang merasa lelah.

Clara muncul di waktu yang kurang tepat dan tanpa melihat situasi ia mulai berbicara panjang yang sebenarnya tidak di dengar juga oleh kedua pemuda.

Mereka malah sibuk dengan urusannya masing-masing.

" James ... !!! kau dengar aku?? ... " Clara terdengar kesal setelah sadar bahwa ia tidak mendapat perhatian sedikit pun.

" JAMES !!! " Clara benar-benar berteriak sekarang.

James mulai pusing harus menghadapi dua bocah kekanakan begini, satu haus perhatian dan satunya tidak bisa dilepas begitu saja.

Ia muak ia ingin berteriak.

Dia berbalik dan berhadapan langsung dengan Clara.

" bisa tinggalkan aku sendiri??? ... ya aku tahu kamu minta maaf dan aku sudah maafkan. itu cukup? ... pulanglah, kami butuh waktu sendiri. "

Clara diam tetapi dia juga tidak bisa pergi.

" apa Zark baik-baik saja? ... dia tampak sakit "

Sekarang James yang membisu.

" dia sakit kepala, setiap kali mencoba mengingat dia pasti sakit kepala. "

" sungguh ... lalu apa yang dia ingat? " Clara antusias.

James tidak menjawab, hanya sebuah gambar yang ia temukan di pencarian internet yang ia tunjukan, dan Clara ternganga.

" itu kakaknya? ... "

James mengangkat bahu, ia tidak begitu yakin.

" jangan bicara pada siapa pun. aku masih harus memastikannya. "

Clara menatap Zark yang masih mengerang, dia sepertinya sudah tidak begitu tertarik dengan pembahasan saudara Zark atau dia tak tega melihat Zark menjadi payah begitu?

ia lewati James dan mensejajarkan dirinya di ranjang dimana Zark duduk.

tanpa sungkan Clara menggenggam tangan Zark yang meremas rambutnya, agak susah karena Zark menolak sangat keras.

" Clara ingin bersama mu ... " bisiknya, dan Zark merespon, mereka bertatapan dan seulas senyum Clara membuat Zark luluh.

" berbaringlah, pejamkan mata mu. saat kau terbangun... kepala mu tidak akan sakit lagi. "

tanpa banyak perlawanan dan perdebatan Zark memejamkan mata dan rumah James kembali hening.