Chereads / Zark, Soulmate of the dark / Chapter 12 - Si Sulung yang Kesepian

Chapter 12 - Si Sulung yang Kesepian

" sampai jumpa ... aku harap kalian datang saat pesta pernikahan kakak ku. " Clara terpaksa memisahkan diri dari kedua lelaki itu saat kedua kakaknya sudah memanggil untuk pulang.

" ayo James makan. "

James menggandeng Zark dan mengajaknya masuk restoran.

" Zark, sudah beberapa hari aku tidak melaut. besok aku akan pergi. kamu di rumah jangan kemana-mana dan jangan buat keributan. " James langsung bicara saat pertama mereka mendapatkan tempat.

" melaut?... " kening Zark berkerut.

" mencari ikan di laut. "

" aku ikut... " Zark antusias.

" tidak ... tidak ... tidak, aku malas kalau kau membuat masalah setiap bersama ku. " James keberatan.

" aku mau melaut... tenang James aku bisa berenang. aku bisa tangkap ikan, seperti Billy..."

James sebenarnya masih kurang yakin tetapi kalau dipikir, dia juga tidak bisa membiarkan Zark di rumah sendirian.

" baiklah... kau ikut, tapi ... kalau kau buat masalah akan aku ceburkan kau ke laut. "

***

James menutup wajahnya dengan bantal, kepalanya mendadak sakit mendengar alarm spesial.

" ayo James ... ayo James kita melaut... ayo James, kita akan tangkap ikan kan?? ... James... James... " ini ia lakukan sejak pukul tiga pagi dan intens sampai pukul lima.

James yang kesal melempar bantal yang tadi dia pakai menutup kepala.

Dan Zark mudah saja menghindari lemparan bantal yang tak bertenaga itu, ia hanya peelu menggeser kakinya dua langkah ke kanan dan bantal itu mendarat di lantai dengan selamat.

" apa kau tidak lelah terus bicara? ... " suara James terdengar lelah, rambut swbahu yang biasanya rapi kini tampak awut-awutan.

" ayo tangkap ikan. " Zark tidak peduli, dia sangat antusias dengan acara memancing yang dijanjikan James kemarin.

" ganti pakaian mu, jangan seperti itu. "

" kenapa? ... "

James gemas dan tanpa basa-basi dia membawa Zark agar mengganti pakaiannya.

saat ganti pakaian banyak sekali drama yang terjadi diantara mereka, sehingga tanpa sadar hal itu sudah membuang waktu mereka.

" aku tidak mau pakai ini. " Zark melepas topinya dan melemparnya sembarangan.

ok, James mengalah ia cari model topi lain dan memakaikannya kepada Zark.

menyuruh Zark memakai sepatu boots dan sudah pasti di tolak tapi James sabar menghadapinya.

akhirnya semua beres dan mereka siap menemui pak tua hoppkins yang tinggal di peternakan desa sebrang.

***

Pak tua Hoppkins adalah julukan yang James berikan, awal mereka bertemu karena ketidak sengajaan.

di laut saat James asyik merenung sendirian.

dan pak Hoppkins yang memang hobby melaut mengajaknya ikut, supaya tidak kesepian katanya.

Dan itu sebenarnya pak Hoppkins tujukan untuk James.

diam-diam pak Hoppkins ini sering melihat keberadaan James di pantai itu menyendiri, karena tak tega dia mengajak James menemaninya dan untuk berterina kasih James mau menemaninya memancing, ia akan menghadiahkan beberapa ikan hasil tangkapan mereka atau jika sedang sepi pak Hoppkins akan memberikannya beberapa sayuran atau buah-buahan segar hasil panen.

beberapa butir telur ayam dari peternakannya.

Dan pak Hoppkins memiliki panggilan untuk James.

Sulung kesepian

***

" dia adik mu? ... " tanya pak Hoppkins saat melihat Zark pertama kali.

" tidak, dia teman yang dititipkan. "

" ku pikir adik mu, kalian akrab sekali seperti saudara. "

" James, dia ayah mu? ... "

Dan meledaklah tawa pak Hoppkins mendengar pertanyaan Zark. bukan karena pertanyaan sederhana begitu, tapi pak Hoppkins menertawakan bagaimana wajah Zark yang begitu polos seakan bocah kecil.

James jadi tak enak hati dan merasa malu saat mendengar tawa pak Hoppkins yang lepas begitu.

" diam kau bocah! bantu aku saja memasukan jala. "

" hei ... bocah! " pak Hoppkins menghapus air mata dari sudut mata kanannya, dia sudah bisa mengendalikan diri sekarang.

Zark menoleh kepada tuan Hoppkins.

" lihatlah betapa James menyukai mu... kau harus bersyukur, karena para gadis cantik yang menggodanya saja tidak ada yang ia bawa menemuiku. " tuan Hoppkins sampai harus berteriak padahal jarak antara dirinya dan Zark hanya satu sampai dua meter saja.

mungkin karena dia terlalu antusias melihat perubahan James yang sangat drastis setelah mengenal bocah ini.

Bocah yang di mata tuan Hoppkins biasa saja, terlampau biasa tubuh kurus dan rambut coklat gelapnya dan kulit yang kecoklatan.

Sungguh biasa saja.

" apa maksudnya, James? "

" biarkan saja, mungkin pak Hoppkins kesepian dan semalam kebanyakan minum. "

" owh, aku kebanyakan minum malah sakit perut. " Zark kembali mengambil jala yang tadi ia letakan di tanah dan mengikuti Janes.

" Hah ... " James menyahut.

***

Ketiganya sudah berada di tengah laut, menebar jala dan menunggu tangkapan.

mata Zark berkeliling, memastikan entah apa.

Sambil sesekali berdiri dan memutari kapal milik pak Hoppkins yang bisa dibilang tidak kecil.

Meski ia hidup sebatang kara sebenarnya ia memiliki lima anak, tiga laki-laki dewasa dan dua gadis yang masih bersekolah.

Dan kelima anak pak Hoppkins memilih tinggal terpisah dengan pak Hoppkins karena sebagian sudah berkeluarga lalubdua gadis lainnya memilih bersekolah di kota dan tinggal diantara ketiga kakak laki-lakinya.

sebenarnya pak Hoppkins pernah diminta tinggal oleh salah satu diantara kelima anaknya atau ada usulan lain dimana pak Hoppkins akan tinggal secara bergiliran bersama tiga anak yang sudah memiliki tempat tinggal tetap. Namun, pak Hoppkin alias tuan Hoppkin memilih tinggal di peternakan dan menghabiskan waktu bersama ternak, memancing dan bersama ' sulung kesepian. '

Tapi, sepertinya julukan kesepian itu harus diubah karena ' putera sulung' nya kini tampak menikmati kebersamaan bersama bocah yang dipanggil Zark.

***

Tuan Hoppkins masih memantau gerak-gerik Zark.

Ia senyam-senyum saja melihat betapa aktifnya bocah ini, jauh berbeda dengan James.

Zark mulai melepas sepatu boots nya, dan memeriksa gelombang air.

" pakai sepatu mu Zark. " tegur James yang masih repot merapikan beberapa peralatan yang berserakan.

karena paham dengan polah dan kebiasaan Zark yang suka buat onar meski sibuk begitu sudut mata James tetap mengawasi.

" kakek... " Zark selalu menyebut Tuan Hoppkins semau mulutnya saja, kadang tuan kadang pak dan barusan kakek.

Tapi itulah yang membuat tuan Hoppkins senang, ia merasa seperti bermain dengan cucunya, lagipula cucunya memang sudah lama tidak berkunjung.

Tuan Hoppkins membalas lambaian Zark sambil tersenyum. kemudian Zark berbalik memandang laut lepas, mundur beberapa langkah.

Tuan Hoppkins mulai merasa ganjil, dia pun berdiri bermaksud menghampiri Zark dan menegurnya.

karena suaranya tidak akan terdengar dari jaraknya berdiri meski ia berteriak sekali pun.

Kapal itu lumayan luas.

Terlambat, Zark sudah berlari dan melompat bahkan hal itu juga membuat tuan Hoppkins yang terkejut tidak bisa bergerak dan bicara.

***

James menoleh kearah suara deburan air, disana dia tidak melihat Zark berdiri.

buru-buru dia melongok ke lautan, ada bekas riak air disana.

" anak sialan. " Dia menggumam kesal, buru-buru ia tinggalkan pekerjaan yang tersisa dan melompat berharap ia menemukan Zark.

Tuan Hoppkins semakin kaget, kekagetannya membuat ia tersentak dan berlari ke tepi kapal memeriksa keberadaan dua bocah tersebut.

" bocah gila... kau lupa tidak bisa berenang? " tuan Hoppkins berteriak kepada lautan yang ia awasi.

***