Semua sudah tertidur, jam kukuk juga baru saja berhenti berbunyi dalam hitungan dua belas.
semua aktivitas berhenti, waktu istirahat sangat jelas dalam rumah itu, kecuali satu orang yang tampaknya baru akan mengakhiri harinya ketika kakinya berhasil masuk ke kamar.
Clara menggunakan kunci cadangan yang sengaja ia serep sendiri, sejak dulu otaknya memang paling cerdas soal beginian.
tiba-tiba lampu menyala satu-persatu, dan disaat Clara sedang berusaha menenangkan diri, dihadapannya kira-kira berjarak satu setengah meter, ibunya berdiri menatap dengan tatapan marah.
" kenapa baru pulang? ... " nada bicaranya mengintimidasi.
Clara gelagapan, " aku bersama James. "
" ibu tahu ... ibu yang menyuruh James. "
Clara tidak menyangka jika alasan dengan nama James kali ini tidak berlaku, dia memutar otak. tapi menyerah dihitungan 12. hari ini otaknya lelah bekerja dan dia sangat ingin tidur.
" kenapa selarut ini ibu masih bangun? ... " Angelica mendekat, dia muncul dari arah dapur bersama Sarah.
" tidak apa-apa, apa yang kalian lakukan di dapur selarut ini? ... kalian tidak diam-diam memakan camilan kan? "
Angelica dan Sarah tersenyum, " tidak ibu... kami sama-sama haus. " keduanya menunjukan gelas yang mereka bawa bersamaan.
" tidurlah bu... biar Clara kami yang urus. " Sarah menimpali.
" tapi ... " Nyonya Dominique tidak percaya.
" ayolah bu ... ini sudah sangat larut. kami yang akan menasehati si bungsu. " Angelica merangkul ibunya dan mengajaknya pergi menjauh.
mau-tidak mau nyonya Dominique menurut saja.
***
Keduanya menginterogasi Clara, " butuh selama ini, untuk bersenang-senang dengan orang yang kau sukai? ... " Angelica menggoda adiknya.
" orang yang ku sukai? ... " di bayangan Clara malah pria kurus yang tadi mereka rubah penampilannya.
" tidak ... apa maksud kalian? " dia meralat cepat.
kedua kakaknya tersenyum, " apa pun itu ... ayo kita bicarakan !!! " keduanya mengapit tangan Clara dan membawanya ke kamar.
Clara pasrah, sepertinya keinginannya untuk tidur tidak akan tercapai, malam yang sangat panjang akan ia lewati dengan kedua kakaknya.
***
James langsung melempar tubuhnya keatas ranjang tanpa mempedulikan keadaan sekitar, bahkan tanpa mencopot sepatu yang masih melekat di kedua kakinya.
lelaki itu mematung sejenak menatap James yang telungkup dan mulai memejam hanya butuh beberapa menit sudah terdengar dengkuran halus.
dia mendekat dan mulai memutar setengah lingkaran di karpet kemudian tertidur dwngan posisi meringkuk persis seperti anak anjing.
***
Pagi belum sepenuhnya muncul, tetapi James terjaga oleh sesuatu yang dia sendiri tidak tau.
Dan saat kakinya turun ke lantai dia merasa seperti menendang sesuatu, dia melongok dan mendapati lelaki itu tidur meringkuk.
sementara Clara menjadi zombie karena dibuat tidak tidur semalaman suntuk oleh kedua kakaknya, yang terlalu ingin tahu hari itu ia habiskan untuk apa.
" biarkan aku tidur satu jam... saja kak. " Clara sampai bicara dengan mata terpejam.
" tapi masih banyak cerita yang ingin kami dengar. " Angel super penasaran, Sarah sibuk menggoyangkan pangkal lengan Clara agar tidak terlelap.
" aku sudah ceritakan semuanya. " Clara merengek.
Sarah dan Angelica tak memaksa lagi, membiarkan adiknya tertidur.
dan menutup rapat pintu kamar.
***
James segan masuk kamar mandi, dia teringat pergulatannya bersama lelaki kurus yang berdiri disampingnya.
" kau harus mandi ok. " James tak bergairah.
lelaki itu, ia masuk seorang diri, dengan postur yang agak membungkuk.
berpaling menatap James dan tanpa paksaan masuk kedalam bathub.
teringat akan masa dimana♧♡¤ ia asyik berenang dengan diawasi seseorang tetapi sepertinya dia lupa dengan siapa sosok tersebut.
James cukup antusias, " kalau kau suka air kenapa kemarin kamu sangat marah saat aku siram??... " James menyalakan kran, mencampurnya antara air dingin dan panas.
" James ... "
James jelas kaget dengan kata yang terlontar dari mulut lelaki yang ia anggap bisu, setelah seharian hanya berperangai seperti binatang dan hanya mengeluarkan suara-suara seperti binatang.
" wah ... kau bisa bicara rupanya ... " James tersenyum karena terlalu antusias.
" coba bilang ... aku ! "
" James "
" iya tapi bukan namaku... bilang aku. "
" James... "
James diam, mungkin ia salah memberikan arahan.
" kamu... " kali ini James sambil menunjuk lelaki kurus tersebut.
" James... "
" terserahlah ... "
***
Clara ikut penasaran dengan semua cerita James yang katanya lelaki itu bisa bicara.
" James .... " Clara memulai mengetesnya.
" James ... "
Clara bertepuk tangan.
" jangan bangga hampir seharian dia cuma memanggil ku, James ... James ... "
" James ... "
" dengar ? " ia frustasi dengan kebiasaan baru lelaki yang menjadi teman sekamarnya.
Clara mengitari lelaki itu, memperhatikan dengan seksama.
" dia seperti beo ya .... mengulang omongan. " komentar Clara.
" lalu apa yang membawamu kesini siang bolong seperti ini. "
Clara duduk bersebelahan dengan James di bangku taman.
karena memang James mendapatkan fasilitas rumah dari keluarga Fominique sebuah rumah di taman belakang rumah mereka.
" ibuku marah besar dan melarangku pergi, cuma kesini dia izinin aku. "
keduanya memperhatikan lelaki yang berlarian dengan kedua tangan dan kaki mengejar serangga yang sering bertamu di taman itu.
" pasti aja marah. "
" dia akrab dengan mu, pasti dia sangat menyukai mu. " Clara berkomentar tanpa menatap James ia sibuk tersenyum melihat polah lelaki itu yang sekilas dilihat memang seperti puppy, anak anjing 2 bulan.
" cuma pikiran mu aja, ngomong-ngomong nggak mungkin kita cuma panggil dia ... cowok kurus atau apa itu yang sering kamu sebut. "
" terus?? ... "
" dia butuh nama ... lagipula dia harus kenal keluargamu, dan nggak mungkin sembunyi disini selamanya. "
Clara melihat James, " kamu nggak mau urus dia? ... "
James menggeleng, " kita harus ingat tujian awal kita, mengajarinya adab dan bisa mengenalkan dia ke masyarakat dengan identitas baru, hidup baru. sebagai awal dia harus punya nama agar kita bisa memanggilnya dengan benar. "
Clara diam seperti memikirkan sesuatu.
" dipikir-pikir dia seperti anak anjing. "
James melongo.
Akhirnya mereka berdua hanya memperhatikan lelaki itu berlarian mengejar serangga dan dia baru berhenti ketika lelah dan menghampiri mereka.
" James .... "
James menatap lelaki itu, " kau haus? ... " James mengambil sebotol air mineral disampingnya dan meminumkannya. tetapi, ia tampak kesulitan banyak air terbuang dari samping mulutnya hingga jatuh berceceran ke atas rumput.
James menyudahi, dia tarik tangan lelaki itu lalu memaksanya duduk.
" pelan-pelan. " ia memberikan kembali air minumnya.
" James ... "
" iya bawel... minum pelan-pelan. "
Clara menahan tawanya, " kalau begini dia seperti adik mu, apa kita panggil dia dengan nama yang mirip seperti mu? ... "
lelaki itu melihat Clara, " James ? ... "
" hahaha ... kamu sangat ... sangat menyukainya ya? " Clara tertawa terbahak mendengar lelaki itu memanggil James yang kesekian kali.
" tidak ... tidak ! aku punya nama lebih baik. "
" apa ?? "
" Chucky ... "
" tidak ... "
" Eros saja ... " Clara tersenyum
James mendengus, " Leander, Jason ... " Clara menyebut nama-nama dan kebetulan dia memang habis belajar mengenai mitologi.
" Bark ... " niat Clara menggodanya.
Dan tiba-tiba lelaki itu menggonggong.
" Bark??... " Clara sekali lagi memastikan intuisinya.
ia menyalak semakin keras dan brutal. James yang mulai merasa ini aneh fan takut mengundang keramaian, dengan paksa ia mencoba menutup mulut lelaki tersebut.
" Zark ... " James histeris dan tiba-tiba gonggongan berhenti.
***
Angelica dan Sarah mengintip dari kejauhan ketiga orang tersebut dan karena terlalu jauh saat mengawasi merela tidak terlalu fokus dengan pembicaraan antara Clara dengan James dan mereka hanya fokus memperhatikan gerak-gerik mereka.
***