"Oh begitu ya? syukurlah kalau begitu. Aku akan membangunkan dua anak kecil yang terluka serta tiga orang tua ya!" ucap Angelina yang kemudian berlari pergi meninggalkan Delvin yang lain nya.
Kini mereka hanya tinggal bertiga. Delvin menatap kearah Elvira dan Pixie yang ada di belakang nya.
"Pixie, Elvira. Bisakah kalian bersikap seperti manusia pada umumnya? karena aku masih merahasiakan identitas ku sebagai seorang pahlawan. Aku akan memberitahukan identitas ku kepada seluruh penjuru negeri ini jika waktu nya sudah tepat," ucap Delvin.
"Baiklah tuan, kami akan mengikuti rencana mu. Elvira, camkan perkataan tuan tadi!" ujar Pixie sembari melirik tajam Elvira. Mendengar hal itu tentu saja membuat Elvira ketakutan. Elvira berlari menuju Delvin kemudian memeluk nya.
"Tuan Delvin, Pixie galak sekali padaku padahal kan aku tidak salah apa-apa. Hiks," kata Elvira. Delvin yang melihat perilaku mereka berdua hanya geleng-geleng kepala.
"Duh udah deh jangan pada ribut ya," tegas Delvin. "Oh ya ngomong-ngomong, mulai sekarang jangan memanggilku dengan sebutan tuan! cukup nama saja ya supaya yang lain tidak curiga," lanjut Delvin secara serius. Pixie menganggukkan kepala nya.
"Baiklah, aku mengerti maksudmu Delvin," singkat Pixie. Sedangkan Elvira hanya menganggukkan kepala nya. Tak lama berselang, Angelina datang menghampiri mereka bertiga.
"Hmm Elvira, bisakah kau masuk ke dalam dan menangani orang-orang nya sekarang?" ucap Angelina dengan senang. Mendengar hal itu, Elvira menganggukkan kepala nya.
"Baiklah, ayo segera temui orang-orang yang terluka!" singkat Elvira sembari berjalan. Namun pada saat Angelina mau mengantarkan nya....
"Biar aku saja yang menemani nya. Kamu berdua disini bersama Delvin!" cegat Pixie yang membuat Angelina menghentikan langkah nya. Angelina pun menganggukkan kepala nya sembari tersenyum.
"Baiklah, aku akan disini bersama Delvin," singkat Angelina. Pixie pun pergi bersama Elvira, menemui orang-orang yang butuh pertolongan mereka.
Angelina dan Delvin berdiri berdampingan. Lalu tak lama setelah nya, Delvin duduk yang membuat Angelina menatap nya.
"Seperti nya kau cukup kelelahan Delvin, apa yang kau lakukan memang nya tadi?" tanya Angelina dengan tenang. Mendengar hal itu, Delvin terdiam lalu menundukkan kepala nya.
"Saat sedang keluar dan berniat mencari bahan persediaan untuk kebutuhan para pengungsi disini, aku tak sengaja bertemu monster. Untung nya aku bertemu mereka berdua dan aku pun dibantu untuk menghadapi si monster. Maka dari itu, aku merasa sedikit lelah," jawab Delvin sembari memijat-mijat tangan kanan nya. Melihat hal itu, Angelina langsung menarik tangan Delvin lalu memijat-mijat nya.
"Ya sudah berarti aku sendiri saja yang ke rumah mu! nanti aku akan menghubungi mu jika sudah sampai rumah mu," ucap Angelina yang membuat Delvin langsung menatap nya dengan tatapan serius.
"Ah tidak perlu! aku akan tetap menemanimu! lagipula itu kediaman ku, kau tak bisa sembarang masuk karena ada password nya," ujar Delvin yang membuat Angelina terdiam.
"Ah hahahaha begitu ya, baiklah terserah kau saja. Tetapi sebaiknya, kau jangan memaksakan kodmis!" tegas Angelina. Delvin hanya menganggukkan kepala nya sembari tersenyum tipis.
Ketika Delvin tersenyum, Elvira dan Pixie kembali yang tentu saja membuat Delvin dan Angelina terkejut melihat nya.
"Lho sudah selesai?" tanya Angelina yang terkejut. Elvira menganggukkan kepala nya.
"Ya sudah selesai! mereka semua sudah kembali sehat seperti sediakala. Kalau tidak percaya, coba kau periksa saja," ucap Elvira yang kemudian duduk di samping kiri Delvin sedangkan Pixie duduk di samping nya Elvira.
Angelina terdiam sejenak lalu setelah nya ia beranjak pergi dan berlari ke belakang gedung untuk memeriksa kondisi para pengungsi yang sebelum nya terluka. Kini kembalilah mereka hanya bertiga.
Delvin menatap kearah Elvira dan Pixie yang ada di samping kiri nya.
"Terimakasih atas bantuan kalian berdua. Aku sangat berterimakasih," ucap Delvin sembari membungkukkan tubuh nya namun Elvira menghentikan nya.
"Delvin tidak perlu berterimakasih! memang ini berdua sudah menjadi tugas kami untuk meringankan beban Delvin," ujar Elvira sembari tersenyum. Mendengar hal itupun membuat Delvin tersentuh lalu tersenyum tipis.
"Hmm entah kenapa ketika melihat kalian berdua aku jadi teringat dengan sahabat ku yang dikabarkan telah tiada. Elvira mirip dengan sahabat ku yang bernama Elaina sedangkan Pixie mirip dengan sahabat ku yang bernama Flora," kata Delvin yang membuat kedua nya diam mematung.
"Eh begitu kah? jadi Delvin pernah punya dua sahabat tetapi mereka sudah tiada? pasti karena monster kan?" tanya Elvira, Delvin menganggukkan kepala nya.
"Ya benar, sebenarnya sahabat ku ada tiga. Yang satunya lagi adalah cowok bernama Chiko! namun mereka bertiga dikabarkan sudah tiada. Hmm sudahlah lupakan saja, yang lalu biarlah berlalu! aku harus memikirkan yang akan ku lakukan ke depan nya. Oh ya Elvira, dapatkah kamu mengajarkan ku cara menggunakan sihir penyembuh? aku ingin menyembuhkan orang-orang yang terluka serta menyembuhkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu," cakap Delvin yang membuat Elvira sangat kegirangan.
"Tuan beneran mau ku ajarkan cara menggunakan sihir penyembuhan?" tanya Elvira. Delvin menganggukkan kepala nya yang membuat Elvira langsung memeluk nya dengan erat.
"Baiklah! baiklah, besok aku akan mengajarkan Delvin cara menggunakan sihir penyembuhan ya!" singkat Elvira. Delvin hanya menganggukkan kepala nya lalu setelah nya ia melirik kearah Pixie yang sedari tadi diam saja.
"Hmm Pixie, kenapa kau diam saja? apa ada masalah?" tanya Delvin yang membuat Elvira melepaskan pelukan nya lalu menatap kearah Pixie yang tak mengeluarkan sepatah katapun. Elvira tersenyum sinis lalu menyaut apa yang ditanyakan oleh Delvin.
"Ah mungkin saja Pixie iri padaku karena Delvin mau dipeluk olehku sepuasnya sedangkan diri nya sama sekali seperti tidak diperhatikan," jawab Elvira yang membuat Pixie langsung menatap nya dengan tatapan sinis.
"Eh jadi begitu kah? ah bukannya tidak memperhatikan mu Pixie, hanya saja Elvira lah yang kebetulan selalu memeluk ku bukan aku yang memeluk nya. Aku hanya diam saja dengan apa yang ia lakukan! hmm apa kamu mau ku peluk juga?" ucap Delvin yang membuat pipi Pixie merona.
"Ah tidak perlu tuan hmm maksudku Delvin. Aku tidak seperti Elvira! melihat tuan begini saja, sudah cukup membuatku senang kok," ujar Pixie sembari tersenyum. Mendengar hal itu, Delvin terdiam lalu tertawa.
"Hmm kau sungguh manis dan dingin. Sama seperti Flora," singkat Delvin yang membuat Pixie menatap nya dengan tatapan serius.
"Seperti nya Delvin begitu menyayangi Flora ya?" tutur Pixie yang membuat Delvin terdiam.
"Ah iya aku begitu menyayangi nya tetapi hanya sebagai seorang sahabat kok! bukan lebih," ujar Delvin yang salah tingkah di hadapan mereka berdua.
"Hahahaha Delvin kalau salah tingkah lucu deh!" saut Elvira.