Chereads / Gak ada / Chapter 16 - Tertipu?

Chapter 16 - Tertipu?

"Tidak usah membungkuk kan tubuh, Bu. Ini sudah jadi tugas saya untuk membantu semua orang! hmm ngomong-ngomong, anak ibu yang bernama Melissa, pergi kemana ya?" ucap Delvin yang membuat Bu Marrisa terdiam.

"Ah seperti nya dia pergi ke supermarket yang ada di dekat sana!" ucap Bu Marrisa sembari menunjuk kearah supermarket yang jarak nya cukup jauh dari mereka. Delvin terdiam lalu menoleh kearah Bu Marrisa.

"Hmm baiklah. Ibu pergi ke gedung tua yang ada di dekat mall terbesar sana. Kebetulan di gedung tua itu menjadi tempat pengungsian untuk sementara! saya akan mencari Melissa," ujar Delvin yang kemudian melompat ke atas atap rumah lalu berjalan di atas atap.

"Hu aku tak menyangka bahwa dapat melompat setinggi itu," kata Delvin yang kemudian berjalan di atas atap.

Bu Marrisa terdiam, menatapi Delvin yang pergi mencari Melissa.

"Anak itu sungguh mirip dengan Xavier," gumam Bu Marrisa yang kemudian pergi menuju gedung tua yang dimaksud oleh Delvin.

Dua puluh menit kemudian....

Tampak Delvin yang kini berhenti di depan supermarket. Ia menatap kearah sekeliling nya dan tidak ada satupun orang di sana.

"Hmm sepi sekali tidak ada satupun orang disini. Kira-kira kemana ya Melissa?" gumam Delvin yang terus mencari Melissa. Pada saat Delvin mau melangkah masuk ke dalam supermarket....

"Pulang!" terdengar suara Pixie yang membuat Delvin menghentikan langkah nya. Delvin menatap sekeliling nya tetapi tidak ada Pixie di sana.

"Aku tidak salah dengar kan? tadi itu ada suara Pixie!" ucap Delvin. Tak lama setelah nya, Delvin kembali menatap kearah pintu supermarket namun lagi-lagi.

"Sudah kubilang, pulang! kau itu hanya dibohongi oleh wanita jahanam itu!" tegas Pixie yang membuat Delvin diam membatu.

"Apa maksudmu? wanita jahanam? Bu Marrisa? tetapi aku harus....." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, secara tiba-tiba saja Delvin di tempat pengungsian.

Tentu saja itu membuat nya terkejut pasal nya, tadi dia berada di supermarket sekarang malah berada di tempat pengungsian.

"Lho aku kok disini? tadi aku di....."

"Kau itu ditipu oleh ibu-ibu yang bersikap seperti dicampakkan oleh anak nya. Ya benar memang anak nya sama seperti mu dan dia memilih bergabung menjadi penjahat karena ibu nya sendiri! anak yang awalnya polos dan suci, dikotori oleh ibu nya yang membuat karakter nya berubah. Dan satu lagi, Melissa yang kau cari itu telah dimangsa oleh monster yang ada di supermarket. Ibu nya sengaja menyuruh anak nya pergi agar dia bisa selamat sedangkan anak nya menjadi santapan monster," jelas Pixie yang membuat Delvin setengah percaya dan setengah tidak percaya.

"Ti-tidak mungkin! aku melihat dengan kepala mata ku sendiri kalau Bu Marrisa mau mengorbankan nyawa nya untuk anak nya," ucap Delvin namun dirinya justru di tampar oleh Pixie.

"Sudah kubilang bahwa dia hanya menipu mu! kenapa kamu keras kepala begini padahal orang tuamu sendiri pun menghancurkan mu dulu! mereka mengurung mu di kamar tetapi kau tetap diperas oleh mereka. Di dunia ini, tidak ada satupun orang yang baik. Semua nya jahat bahkan lebih jahat dari monster!" bentak Pixie yang berusaha ditenangkan oleh Elvira.

"Sudahlah Pixie, kau jangan semarah ini. Kasihan juga Delvin nya, dia baru saja bertarung dengan monster level B lho yang tidak sesuai dengan level nya yang masih di tingkat E!" ujar Elvira namun tetap saja, Pixie memarahi Delvin habis-habisan.

"Kau tau?! aku begini juga karena ulah manusia! beribu-ribu tahun yang lalu, aku dikorbankan oleh orang tuaku sendiri agar mereka dan juga adikku tetap bisa hidup lebih lama lagi. Tetapi karena hal itu juga, aku jadi banyak belajar bahwa di dunia ini penuh dengan drama dan sandiwara. Tidak ada yang benar di dunia ini! semua nya hanya palsu bahkan kau sendiri bisa jadi jahat seperti yang lainnya!" tegas Pixie.

Delvin terdiam sembari menundukkan kepala nya ketika Pixie memarahi nya habis-habisan. Pada saat Delvin baru saja dimarahi habis-habisan oleh Pixie, Bu Marrisa datang dan melangkah masuk ke dalam gedung pengungsian. Namun Elvira langsung memasang pembatas sehingga Bu Marrisa tidak dapat masuk ke dalam.

"Hmm aku sudah memasangkan pembatas anti Bu Marrisa. Kita semua dapat melewati pembatas ini dengan mudah sedangkan khusus Bu Marrisa tidak!" ucap Elvira yang membuat Delvin menatap nya.

"Ohhh begitu ya? jadi pembatas ini hanya untuk Bu Marissa sedangkan tidak berlaku untuk yang lainnya?" ujar Delvin. Mendengar hal itu, Elvira menganggukkan kepala nya sembari tersenyum. Kemudian Delvin kembali menatap kearah Pixie dan memegangi tangan nya yang membuat Pixie menatap nya.

"Maafkan aku karena sebelumnya tidak menuruti mu. Maka dari itu, aku harus menerima hukuman yang kamu berikan! hukum aku sekarang biar aku tidak melakukan kesalahan lagi," kata Delvin yang membuat Pixie diam membatu lalu setelah nya ia tertawa.

"Kau serius mau dihukum olehku?" tanya Pixie. Delvin terdiam lalu tersenyum tipis sembari menganggukkan kepala nya.

"Ya aku mau dihukum meski hukuman nya berat, aku tidak permasalahkan. Lagipula salahku juga karena tidak mematuhi perintah mu tadi! aku justru malah ngeyel," jawab Delvin. Ketika Delvin bicara, tiba-tiba saja....

Duarr...

Terjadi sebuah ledakan di dekat mereka dan ternyata ledakan tersebut terjadi akibat Bu Marrisa yang berhasil menghancurkan pembatas anti diri nya.

"Ba-bagaimana dia bisa melakukan nya? dia kan hanya manusia biasa," ucap Delvin yang terkejut.

"Tidak! tidak! seperti nya dia merupakan penyihir yang kita cari selama ini, Pixie," ujar Elvira sembari menoleh kearah Pixie. Mendengar hal itu, Pixie menganggukkan kepala nya.

"Ya kau benar. Tetapi yang dapat mengatasi nya adalah pahlawan! salah satu nya pahlawan disini hanyalah...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Delvin memotong nya.

"Baiklah, aku akan mengatasi nya! kalian berlindung lah," tegas Delvin yang membuat raut wajah Pixie dan Elvira berubah.

"Ta-tapi kan, kau masih berada di tingkat E sedangkan dia sudah berada di penyihir tingkat B+ !" ucap Pixie yang mengkhawatirkan Delvin.

"Iya kau benar. Sebaiknya kau panggil saja hewan ternak mu yang dapat menggunakan sihir dengan baik," ujar Elvira namun Delvin menolak nya.

"Tidak! aku akan berusaha menghentikan nya sendiri. Sudah kubilang bahwa aku tidak ingin merepotkan orang kecuali aku sudah benar-benar terdesak," jelas Delvin. Mendengar hal itu Pixie terdiam begitupun juga dengan Elvira. Keduanya berat ingin meninggalkan Delvin namun Delvin membentak nya.

"Cepat pergi sana!" bentak Delvin yang mau tidak mau mereka berdua pergi bersama Angelina. Ketika Angelina melangkah pergi, sekilas ia sempat melirik kearah Delvin yang bersiap menyerang Bu Marrisa.