Chereads / Gak ada / Chapter 21 - Keberadaan Lucas

Chapter 21 - Keberadaan Lucas

"Ya memang nya kenapa? kau ikut saja sini hahaha," ucap Delvin sembari berjalan pergi. Mendengar hal itu, Agnes terdiam lalu setelah nya ia berjalan di belakang nya Delvin yang membuat Delvin menghentikan langkah nya.

"Kenapa kau mengikuti ku?" tanya Delvin yang heran.

"Karena kau melawan monster sendirian jadi aku berniat menemani mu," jawab Agnes yang membuat Delvin jengkel.

"Kau ini.....aku ini hanya bercanda tadi. Sudah sana istirahat!!! jangan mengikuti ku begini ah," ucap Delvin namun Agnes tetap saja ingin mengikuti nya yang membuat Delvin tiba-tiba saja menyerang nya. Tentu saja hal tersebut membuat Agnes terkejut.

"Sudah kubilang, kau tidak usah mengikuti ku! kau itu sedang dalam bahaya!!!" tegas Delvin yang membuat Agnes terdiam.

"Tetapi jika kau sendirian di luar sana juga bahaya! apalagi kau lah yang membuatku berkhianat dari club ku," ucap Agnes yang membuat Delvin mendorong nya masuk ke dalam rumah lalu mengunci pintu nya.

"Kau terlalu keras kepala, Agnes!" ketus Delvin yang kemudian melompat dari satu atap ke atap lainnya.

Agnes diam terpaku, menatapi Delvin yang kesal.

"Hmmm dia memang terbaik. Tetapi salah satu misiku mengatakan bahwa aku harus menyuntikkan sesuatu di tubuh nya yang membuat nya melemah. Aku takkan melakukan nya," Agnes mengeluarkan sebuah suntikan lalu menginjak-injak nya. Usai itu Agnes mengelap cairan dari suntikan tersebut dengan tisu serta membuang nya di tempat sampah.

Di sisi lainnya....

Tampak Delvin yang kini berada di sebuah lapangan. Lapangan tersebut terdapat sepuluh monster besar yang terus berkeliling disana.

"Akan lebih bagus jika tempat ini kosong kan supaya warga-warga dapat berolahraga. Hu mau tidak mau aku harus mengorbankan seperempat stamina ku untuk menghadapi monster-monster tak berguna ini," ucap Delvin bersamaan tangan nya yang mengeluarkan pedang.

Delvin melompat dari atas pohon lalu setelah nya ia menghabisi satu persatu monster yang berada di lapangan.

Di sisi lainnya....

Tampak Pixie yang kini tengah mencari Delvin begitupun juga dengan Elvira. Keduanya cukup bingung karena tiba-tiba saja Delvin menghilang disaat kondisi nya juga tidak baik.

"Dimana ya Delvin?" ucap Pixie yang cemas. Elvira yang sedang sibuk mencari Delvin pun kemudian terhenti lalu menatap kearah Pixie dengan tatapan datar.

"Pixie, apakah kau mengerjai ku?" tanya Elvira yang kesal. Mendengar hal tersebut tentu saja membuat Pixie keheranan.

"Mengerjai mu gimana? aku kan sedang fokus mencari Delvin," ucap Pixie yang membuat Elvira geleng-geleng kepala.

"Astaga, bukankah kau bisa melacak keberadaan nya Delvin? kau tidak ingat?" ketus Elvira yang membuat Pixie terdiam.

"Oh iya aku baru ingat. Ya sudah aku cek dulu keberadaan Delvin sekarang," ucap Pixie sembari mengecek lokasi Delvin. Namun pada saat mengecek nya...

"Bisakah aku bergabung dengan kalian?" tanya Agnes yang tiba-tiba saja muncul. Melihat keberadaan Agnes membuat kedua nya sama-sama terkejut.

"Bukankah kamu salah satu anggota penjahat ya? musuh terbesar nya pahlawan? kenapa kau ada disini?!" ucap Elvira sembari bersiap menyerang Agnes.

"Kau mau melukai Delvin kah? makanya ingin bergabung dengan kami yang sedang mencari keberadaan nya?!" ujar Pixie dengan dingin.

"Bu-bukan begitu. Aku ini sudah berkhianat! aku sekarang bergabung dengan tim Delvin untuk membasmi monster dan orang-orang jahat! aku bahkan sudah membuat kontrak dengan Delvin kok!" kata Agnes yang membuat kedua nya terdiam lalu saling bertatapan.

"Aku tak menyangka bahwa Delvin akan melakukan hal seperti ini," cakap Elvira.

"Tetapi Delvin sejak tadi bersama kita apalagi kondisi nya terluka. Mana mungkin dia bisa bertemu dengan mu lalu membuat kontrak perjanjian begitu," ucap Pixie yang masih mencurigai Agnes.

"Ya memang kondisi Delvin tidak begitu baik-baik saja. Tetapi dia dapat mengalahkan ku dengan mudah lalu menyuruhku menjadi bawahan nya dan akhirnya terjadi perjanjian kontrak," jelas Agnes. Pixie terdiam lalu pada akhirnya ia mempercayai Agnes.

Tak lama berselang, mereka bertiga berpindah tempat ke lokasi Delvin.

Tiga menit kemudian....

Ketiga nya sampai di sebuah lapangan dan melihat Delvin yang duduk bersandar dibawah pohon sembari memeriksa sebuah kristal yang ia dapat dari monster. Pixie, Elvira dan juga Agnes langsung menghampiri nya dan berdiri tepat di hadapan nya.

"Delvin, kenapa kau pergi sendirian? kau ini sedang sakit tau!" ucap Pixie sembari menjewer telinga Delvin yang tentu saja membuat Delvin kesakitan.

"A-aduh. Maaf maaf karena tidak izin pergi ke kamu dulu tetapi masalah kondisi ku, aku baik-baik saja kok," ujar Delvin. Mendengar hal itu membuat Pixie terdiam. Agnes menatapi kristal Delvin lalu mengambil nya yang membuat Delvin terkejut dengan aksi nya.

"Agnes, kenapa kau mengambil kristal ku?" tanya Delvin yang kesal. Agnes terdiam menatapi kristal dan akhirnya dia menghancurkan kristal tersebut dengan mengepalkan tangan nya. Hal tersebut tentu saja membuat Delvin dan yang lainnya heran...

"Kau, jika kau menemukan kristal seperti ini tidak perlu diambil!" ucap Agnes.

"Memang nya ada apa? kenapa aku tidak boleh mengambil nya? lumayan lho kalau dijual," ujar Delvin yang membuat Agnes memukul kepala nya.

"Kau ini ya benar-benar deh. Itu tuh ada racun nya tau! racun itu sangat berbahaya untuk pahlawan khusus pahlawan aja sih. Kalau aku gak bakal bahaya karena aku mantan penjahat," kata Agnes yang membuat Delvin terdiam.

"Hmm begitu ya. Baiklah kalau begitu, padahal kalau gak ada racun nya pasti bakal ku jual," singkat Delvin sembari bangkit berdiri lalu melangkahkan kaki nya pergi.

"Ngomong-ngomong Delvin, kenapa kau terlihat biasa saja? bukankah seharusnya kau panik karena telah menyentuh kristal itu?" tanya Agnes.

"Aku hanya menyentuh kristal nya saja bukan cairan beracun nya jadi tenang saja," singkat Delvin dengan entengnya yang membuat Elvira tiba-tiba saja memukul nya.

"Delvin, kau kok nakal sih!" ketus Elvira yang membuat Delvin terheran.

"Nakal gimana sih? aku kayanya salah melulu deh," ucap Delvin sembari menyentuh kepala nya yang dipukul.

"Kamu sering pergi sendiri! kau bertarung sendiri tanpa mengajak kami. Itu kan sangat berbahaya apalagi kau masih baru!" ujar Elvira yang membuat Delvin jengkel.

"Meskipun aku masih baru bukan berarti aku tak dapat ku melakukan apapun. Bagaimanapun aku juga seorang pahlawan! aku tak bisa mengandalkan kalian berdua terus maka dari itu aku harus melatih diriku jika suatu saat nanti aku harus menghadapi suatu yang penting dan bahaya sendirian," tegas Delvin yang membuat Pixie geleng-geleng kepala mendengar perkataan nya.

"Kau ini benar-benar keras kepala ya?" singkat Agnes yang membuat Delvin melirik nya.

"Sebaiknya kau tidak perlu ikut campur. Dan satu lagi, bukankah aku menyuruhmu untuk menunggu di rumah?" tegas Delvin yang membuat Agnes terdiam.