Delvin terdiam menatapi sang koki cantik yang memasak begitu serius. Hingga akhirnya....
"Ngomong-ngomong, kau ini termasuk ras binatang apa?" tanya Delvin dengan tenang yang membuat perempuan tersebut melirik nya dan lanjut memasak.
"Aku dari ras buaya," singkat perempuan itu yang membuat Delvin tercengang mendengar nya dan tertawa.
"Wkwk ras buaya? berarti jago ngegombalin orang ya? sudah berapa banyak cowok yang kamu miliki nih?" canda Delvin yang membuat koki bernama Helena langsung memukul nya.
"Yang sebenarnya buaya itu setia. Tetapi entah mengapa manusia terus mengatakan bahwa buaya itu tertuju pada cowok atau cewek fakboy, playboy, fakgirl," jelas Helena yang membuat Delvin terdiam.
"Entahlah aku juga bingung. Tetapi yang jelas, kau ini bukan buaya darat kan? hmm maksudku kaya fakgirl gitu," ucap Delvin yang membuat Helena emosi tapi berusaha memendam nya.
"Bukan! aku bukanlah golongan orang-orang seperti itu. Justru aku ini tipikal yang setia, baik meskipun terkadang cuek terhadap seseorang dan tidak begitu ramah," ujar Helena. Delvin tersenyum tipis mendengar ungkapan Helena yang menurut nya lucu.
"Hmm jadi kamu perempuan yang baik-baik ya? aku juga sebenernya cowok baik-baik kok. Aku ini termasuk golongan good boy lho bahkan bisa dibilang soft boy sih. Tapi entah kenapa orang-orang terkadang menganggap ku fakboy, playboy karena banyak perempuan di dekat ku. Padahal aku hanya berteman dan kebetulan perempuan-perempuan ini suka padaku maka dari itu banyak orang yang menganggap ku buaya darat hiks sedih deh," curhat Delvin yang membuat Helena geleng-geleng kepala mendengar nya.
"Iya sih bisa dibilang kau ini keliatan nya termasuk orang baik. Kau pasti cupu yang kalau di sekolah?" tanya Helena yang membuat Delvin sontak membantah nya.
"Enak saja! aku ini tidak cupu di sekolah. Meskipun aku cerdas, suka membaca buku bahkan sampai menulis novel. Bahkan aku suka dibilang wibu bau bawang karena suka nonton anime, tetapi tetap saja aku ini gak cupu lho. Aku selalu bersikap normal seperti pada umumnya. Aku berpenampilan layaknya seorang pria yang normal tidak cupu dan juga tidak nakal. Aku bersikap baik, ramah dan sopan pada siapapun meskipun keluarga ku.... ah pokoknya aku ini bukan anak yang cupu!" tegas Delvin yang membuat Helena terdiam lalu menatap Delvin.
"Sepertinya nya kau menutupi sesuatu?" singkat Helena namun Delvin menggelengkan kepala nya.
"Tidak ada. Memang nya kenapa? ada yang aneh kah?" tanya Delvin.
"Kau tidak mau menceritakan mengenai keluarga mu tadi. Kau terlihat seperti memiliki trauma akan keluarga mu," jawab Helena dengan polos tetapi Delvin langsung mengalihkan topik pembicaraan.
"Ngomong-ngomong, kau memiliki kepandaian memasak yang baik ya sampai-sampai sistem langsung mengirim mu kesini?" ucap Delvin.
"Iya, kepandaian ku di bidang kuliner. Aku tak hanya pandai memasak tapi juga pandai makan hehehe," ujar Helena yang membuat Delvin tertawa.
"Hmm begitu ya. Sini biar ku bantu potong sayuran nya! kau rebus saja dulu daging nya," kata Delvin yang mengambil pisau dan mulai memotong sayur-sayuran.
***
Setelah lama memasak, akhirnya makanan pun jadi. Makanan yang mereka buat terlihat cukup enak! bahkan bau masakan nya begitu harum dan tercium sampai di kamar Pixie dan yang lainnya.
Di sisi lainnya...
Terlihat Pixie yang sedang asyik sendiri. Sedangkan Agnes, Elvira dan Angelina sejak tadi menyusun sebuah Lego.
"Hmm bau masakan yang amat harum," ucap Angelina yang tak lama setelah nya mereka berempat pergi menuju dapur.
Beberapa menit kemudian...
Mereka semua sampai di meja makan dan melihat Delvin sedang menyajikan makanan dibantu oleh Helena.
"Delvin, kau yang memasak semua makanan ini?" tanya Elvira sembari menatap kearah makanan yang dihidangkan.
"Tidak, aku dibantu oleh Helena," singkat Delvin sembari menatap keempat nya. Helena terdiam di samping nya Delvin.
"Kau siapa? sejak kapan kau disini?" tanya Angelina dengan tegas.
"Sejak tadi pagi," singkat Helena dengan wajah datar tanpa ekspresi sedikitpun.
"Kau masuk darimana? aku tidak melihat ada orang masuk dari pintu depan sejak tadi," ketus Agnes.
"Aku masuk melalui cahaya berwarna biru," singkat Helena.
"Hmm kau termasuk ras buaya yang memiliki keahlian dalam bidang kuliner kan?" tanya Pixie dengan dingin. Helena menganggukkan kepalanya yang membuat Agnes dan Angelina terkejut mendengar nya.
"Astaga kau golongan buaya? berarti kau pintar....." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Helena langsung memangkas nya.
"Aku ini memang ras buaya tetapi bukan orang yang pintar gombal bodoh!" Helena memukul Agnes tetapi Delvin berhasil menahan nya.
"Duh sabar sabar jangan pada ribut dong. Ayo bantu bagikan makanan ini ke orang-orang yang selamat disini," ucap Delvin dengan tenang. Kelimanya pun mengiyakan perkataan Delvin lalu setelah nya mereka berenam pergi membagikan makanan-makanan yang telah dibuat.
***
"Wah makanan nya sangat enak. Memang tidak diragukan lagi, ras buaya sangat pandai dalam bidang kuliner," ucap Elvira yang begitu senang.
"Tidak tidak, ini semua berkat Delvin. Beberapa kali aku melakukan kesalahan tetapi Delvin berhasil mengatasi nya. Dia jauh lebih baik daripada ras buaya yang jago memasak salah satu nya seperti aku," ujar Helena dengan tenang yang membuat Delvin terdiam.
"Hmm memang Delvin multitalenta. Dia dapat melakukan apapun dari bermain alat musik, dance, memasak dan lainnya. Apalagi kalau dibilang pendidikan, wah sangat cerdas sekali dia," kata Angelina sambil tersenyum.
"Ah hahahaha pujian kalian sangatlah lucu. Aku ini biasa saja, tidak ada yang istimewa dari diriku. Aku hanya dapat melakukan bukan berarti jago," jawab Delvin.
"Memang Delvin jago dalam segala hal tetapi ada satu yang kurang ia kuasai," saut Pixie yang membuat semua nya menatap nya.
"Apa itu Pixie?" tanya Agnes yang penasaran.
"Di bidang percintaan hahahaha," jawab Pixie yang membuat semua nya tertawa termasuk Delvin.
"Ya kau benar, aku tidak jago di bidang percintaan. Dan aku paling benci jika orang-orang membahas tentang hal-hal mistis seperti mitos-mitos gitu apalagi kalau sampai ada persekutuan penyembah berhala gitu atau iblis. Aku sangat membencinya!" ucap Delvin.
"Iya sih kalau masalah kaya begitu, aku juga tidak suka. Seharusnya hal-hal begitu dimusnahkan saja! apalagi kalau kaya di game gitu, persekutuan penyembah berhala atau iblis memberikan sebuah parasit yang membuat warga-warga berubah bahkan menyebarkan virus seperti di resident evil," ujar Angelina.
"Wah kau suka main game resident evil?" tanya Delvin tetapi Angelina menggelengkan kepala nya.
"Tidak, aku tidak main game nya lebih tepat nya nonton gameplay di YouTube hehehehe. Kebetulan ada gamer favorit ku yang membahas game tersebut jadi aku tau alur ceritanya. Kalau main game nya, gak pernah! gak berani saya hehehehe," jawab Angelina.
"Hmm begitu. Kalau aku sih main game nya di waktu senggang dan saat rilis," singkat Delvin.
"Kalian berdua ngomongin apaan sih? aku gak ngerti," saut Elvira yang membuat Agnes, Pixie dan Helena tertawa.