Setelah jay tiba di depan rumah diah, dirinya sudah berteriak dan memanggil " Diah....Diah...." Teriak Jay dari luar rumah diah, dan tak lama kemudian segera ditanggapi oleh suara manis dari dalam rumah " iya...tunggu sebentar" dan tak berapa lama kemudian muncullah sosok Diah, seorang wanita yang seumuran Jay yang juga cantik rupawan, Diah berperawakan kurus dengan kulit agak sawo matang dan memiliki mata yang cerah, ditambah dengan rambut panjangnya yang dikuncir membuat diah nampak enerjik
" Ehhh...lu jay, ada apa?" Tanya diah bingung saat melihat sosok Jay yang ada di depan rumahnya
" Novi mana Diah?" Tanya Jay langsung
" Novi?? Ohh..sepupu gua, baru aja pulang" saut Diah kepada Jay
" Ahhh...udah pulang!!! Kapan???" Tanya Jay dengan nada kecewa namun masih berharap
" Baru aja, sekitar 2/3 menitan" jawab Diah kembali
" Ok, makasih Diah gua mau nyusul Novi dulu" jawab Jay segera dan berlari menuju ke arah luar gang
" Ehhh...tunggu Jay....." Teriak Diah kepada Jay namun tidak digubris dan Jay tetap berlari
" Ckxkx....kebiasaan emang sih Jay" keluh Diah dan segera kembali ke dalam rumahnya
Di sisi lain jay yang segera berlari menuju keluar dari gang merasa dirinya sangat kesal karena melewatkan momen yang sangat penting tersebut, meski ada kemungkinan dirinya akan bertemu lagi dengan Novi namun jelas hal tersebut hanya akan terjadi pada saat momen yang tidak diketahui sehingga saat ini jay segera berlari untuk mengejar Novi
Namun yang membuat jay resah dan juga kesal adalah, bahwa semakin dirinya berlari menuju keluarga semakin dirinya menyadari bahwa tidak ada sosok Novi yang terlihat di depannya, hingga sampai beberapa saat kemudian ketika dirinya tiba di luar gang, dirinya menyadari bahwa Novi telah pergi
Merasa bahwa usahanya sia-sia Jay merasa sangat sedih, dan berjalan kembali dengan lemah menuju ke arah rumahnya, hingga tanpa sadar kemudian Jay melewati sebuah warung dan dari dalam warung tersebut terdengar suara panggilan atas namanya "Jay....oy...Jay..." Teriak seseorang dari dalam warung tersebut dan disisi lain Jay yang merasa sedih
Mendengar suara memanggil namanya menjadi risih dan segera berbalik menuju ke warung tersebut, dirinya ingin melihat Siapa yang memanggil namanya saat ini, karena jelas dia sedang dalam suasana hati yang tidak baik, namun kemudian dirinya menjadi kaget dan juga senang karena ternyata sosok yang memanggil dirinya tak lain adalah Novi
Di depan yang saat ini adalah seorang remaja cantik dan juga manis, dengan kulit yang putih dan senyum yang mempesona, Novi saat ini sedang memegang sebuah minuman es yang dibuat di dalam plastik, dengan tambahan beberapa camilan pedas di tangan lainnya
"Ahhh...Novi...!!! "Teriak Jay dengan bersemangat dan tanpa menunda segera bergegas ke arah Novi dan memeluknya, di sisi lain Novi yang mendengar teriakan Jay dan ingin membalasnya terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Jay, Karena tanpa diduga Jay segera berlari menuju ke arahnya, dan tanpa pandang bulu memeluknya
Dipeluk oleh Jay jelas Novi merasa malu dan juga kesal, dirinya pun berkata kepada Jay dengan nada yang malu " lepasin Jay...malu gua" kata Novi dengan suara yang lembut di telinga Jay
" Engga...gua kangen lu Novi " kata Jay membalas
Dan sisi lain, Novi yang mendengar alasan Jay tersebut menjadi bingung entah kenapa, namun segera pipinya merah karena malu, dan sebuah perasaan muncul di dalam hatinya
" Coba itu masih kecil udah pacaran" suara seorang pria paruh baya terdengar dari dalam warung
Dan Jay serta Novi yang mendengar suara tersebut segera berpisah dan dengan malu menatap sosok yang menegur mereka " ehhh bang jali, siang bang" sapa Jay kepada sosok pemilik warung tersebut
" Ini pacar lu Jay? Boleh juga lu, cantik" kata bang jali kepada Jay
" Siapa pacarnya !!" Keluh Novi membalas kepada bang jali
" Lah itu kalo bukan pacar kenapa tangan neng mau dipegang sama Jay" goda bang jali
" Ahhhh...." Teriak Novi malu saat dirinya menyadari bahwa Jay memegang tangannya dengan erat
Tahu bahwa jika mereka terus disini pasti akan menjadi malu, sehingga Jay kemudian menarik Novi keluar dari warung bang jali, " bang kita pergi dulu" kata Jay cepat menarik Novi keluar dari warung tersebut
" Yahhh....gitu aja malu lu Jay" tawa bang jali terdengar dari dalam warung meremehkan Jay yang berlari keluar dari warungnya
Dan jay sisi lain yang menarik keluar Novi dari dalam warung, awalnya bingung harus membawa Novi ke mana hingga kemudian dirinya mengingat kebun yang telah dia kunjungi bersama dengan Kak Intan, merasa bahwa tempat tersebut cocok untuk mengobrol maka kemudian Jay segera menarik Novi menuju ke kebun tersebut, hingga kemudian Jay yang menarik Novi berlari menuju ke arah kebun tiba beberapa saat kemudian
" Jay lepasin tangan gua" kata Novi dengan wajah yang memerah
"Sory nov, darurat..." Kata Jay berkelit
" Banyak alesan, bilang aja lu mau ambil kesempatan" kata Novi membalas
" Hhahahah... Cuacanya cerah NOV" balas Jay mengalihkan perhatiannya
" Udah jangan banyak alesan, kenapa lu lama banget!!!" Keluh Novi
" Lama gimana?" Tanya Jay bingung
" Udah baca surat gua kan?"tanya Novi lagi
" Udah, makannya gua nemuin lu" jawab Jay lagi
" Terus kenapa lama???" Tanya Novi lagi
" Gua baru pulang nov" bales Jay beralasan
" Boong lu!!" Kata Novi dengan kesal
" Siapa yang boong, emang baru pulang gua NOV" balas Jay tak mau kalah
" Gua tau lu pulang hampir satu jam yang lalu" kata Novi berdebat
" Kok lu tau?" Tanya Jay reflek dan sekejap dia tahu dia telah bocor
" Nah lu...ngaku kan" kata Novi lagi
" Ok..ok...sory nov, gua tadi mampir kerumah kak intan" kata Jay membuat alesan
" Ohhh...pantes" jawab Novi datar
" Nah, lu bener pindah rumah nov?" Balas Jay bertanya mengalihkan topik
" Iya gua pindah ke RT sebelah" jawab Novi dengan senang
" Wah...hebat kalo begitu, kita bisa main bareng lagi" Jay berkata dengan bersemangat
" Main Mulu pikiran lu!! Dewasa dikit lah" kata Novi mengeluh kepada Jay
" Lah...emang apa yang salah sama main?? Lu ga inget apa umur kita berapa? Dan kelas berapa?" Tanya Jay kepada Novi
" Tau kok, cuma gua ngerasa ga suka terlalu banyak main" balas Novi kembali
Dan untuk sesaat Jay menjadi heran dan melihat kembali ke arah Noni, kali ini dia menatap dengan seksama dari atas dan ke bawah pada tubuh Noni
" Liat apa lu??" Teriak Noni kesal saat ditatap oleh Jay seperti itu, entah kenapa dia malu
" Liat lu lah!!" Balas Jay
" Emang kenapa liat gua?" Bales Novi lagi
"Aneh aja, lu kan biasanya yang paling suka main nov " balas Jay