Chereads / Reborn 2005 / Chapter 37 - Permintaan Feby

Chapter 37 - Permintaan Feby

" gini Jay, lu bisa keluar sebentar ga, ada hal yang pengen gua omongin" kata Feby dengan nada malu-malu

" Coba itu pagi-pagi udah harum aja" goda Fandi

" Iya.....harum bener...." Sela bagus

" Makan siang gratis bisa kaliiiii" tambah Ferdi menambahkan

" Ok, bisa...." Kata Jay tidak menghiraukan ketigannya dan mengajak Feby keluar

Melihat lingkungan yang kurang kondusif untuk berbicara, dikarenakan masih banyak teman sembahyang di luar kelas, sampai sebuah plakat terlihat agak jauh darinya, jay pun tersenyum karena merasa tempat tersebut cocok untuk dirinya dan juga Feby berbicara

" Di perpus aja feb, mumpung pagi ga banyak orang" kata Jay memberi saran

" Ok, kalo gitu" jawab Feby setuju

Setelah masuk ke dalam perpustakaan dan memilih sebuah tempat yang terdapat bangku dan juga meja, pada akhirnya Jay pun duduk di sana bersama dengan Feby.

" Mau ngomong apa feb?" Tanya Jay kepada Feby dengan penasaran, karena dari ingatannya jika dia tidak salah mengingat Feby bisa dikatakan hanya teman biasa di kelasnya, dan hubungan dengan dirinya sangat lah biasa, jadi ketika Feby mengajak Jay untuk berbicara Jay merasa sangat penasaran, karena merasa tidak ada alasan bagi dirinya untuk bisa dekat dengan Feby untuk saat ini.

" Gini, gua mau minta tolong" kata Feby dengan malu-malu

" Ehhh...minta tolong, ok kalo gua bisa bantu" jawab Jay

" Lu pasti bisa bantu" sela Feby lagi

" Yakin amat lu" kata Jay terkejut dengan respon Feby

" Iya, karena ini bukan hal yang sulit" balas Feby lagi

" Ok jangan muter-muter, sebutin aja mau minta tolong apa lu" kata Jay menghentikan Feby

" Bantuin gua buat ngajarin bahasa Inggris" kata Feby kemudian dengan cepat, namun jelas ada rasa malu di wajahnya

" Ngajarin bahasa inggris!... Ga salah lu???" Kata Jay dengan heran

" Ga salah, gua yakin" kata Feby

" Emmm..gimana yah, aneh rasanya permintaan lu" kata Jay membalas

" Apa yang aneh, bukannya hal yang wajar buat temen minta bantuan" kata Feby menyela lagi

" Ok lah, itung-itung bantu temen, terus mau kapan lu?" Tanya Jay lagi

" Mulai hari ini bisa ga?" Kata Jay

" Abis pulang sekolah?" Kata Jay lagi

" Iya" balas Feby

" Bukannya udah sore yah" kata Jay menjawab

" Gapapa, tar pulangnnya gua Anter lu" kata Feby

" Ehhh..tunggu dulu, apa maksud lu pulangnnya dianter?" Tanya Jay karena merasa agak aneh

Jay berfikir jika dirinya membantu Feby untuk belajar bahasa Inggris di sekolah, bagaimana bisa Feby mengatakan bahwa dirinya mengantar untuk pulang, memikirkan hal tersebut kemudian Jay pun segera menyadari bahwa Feby ingin Jay membantunya untuk belajar bahasa Inggris bukan di sekolah tetapi di tempat lain, dan kemungkinan besar dari tempat tersebut adalah rumahnya sendiri.

" Maksud lu bukan ngajarin lu disekolah feb?" Tanya Jay lagi setelah menyadari maksud Jay

" Nah itu lu tau" kata Feby dengan senang

" Kenapa ga di sekolah aja si feb?" Kata Jay mengeluh karena harus mengajar Feby dirumahnya

" Rumah lu emang dimana?" Tanya Jay lagi

" Di gang mandor, Deket kan" kata Feby dengan cepat

"Tapi, apa imbalannya kalo gua bantuin lu" tiba-tiba Jay bertanya kepada Feby

" Yaelah itungan amat lu sama temen" sela Feby tidak senang

" Haloo...non....hari gini mau gratisan, gua kan harus sediain waktu, tenaga, buat lu, trus masa lu ga ngasi gua apa-apa, kan parah" balas Jay lagi

" Ok..okk...lu sebutin aja syaratnya apa, tapi jangan duit" balas Feby cepat

"Wuilah takut banget lu dipinta duit, febyyy..." Kata Jay dengan tidak senang

" Bentar gua mikir dulu" kata Jay berpikir sementara untuk memikirkan keuntungan apa yang akan dia dapatkan dari Feby ketika dirinya mengajar bahasa Inggris.

"Berapa lama gua ngajarin lu?" Tanya Feby

" Dua jam, gimana?" Tanya Feby

" Busettt...Feby lu mau porsir gua apa" kata Jay tidak setuju

" Satu jam" kata Jay

" Kedikitan Jay, lebih banyak lah" kata Feby meminta

" Seminggu dua kali, dua jam" kata Jay berkata

" Gapapa seminggu dua kali, tapi jamnya nambah jadi 3 jam" kata Feby

" Ok, terus sebagai imbalannya bikinin gua bekal makan pas hari lu minta gua ngajar" balas Jay

" Deal setuju" kata Feby dengan senang, merasa dia untung banyak

." Siall....kok gua ngerasa rugi sih" keluh jay

" Jangan balik lagi lu Jay, udah sepakat nih, tar pulang sekolah gua tunggu di Deket lapangan" balas Feby

" Ok, kalo gitu ayo masuk, udah mau pelajaran" balas Jay

Jadi setelah membuat kesepakatan keduanya pun segera masuk ke dalam kelas, hanya saja yang tidak diperhatikan oleh Jay adalah ada sepasang mata yang penuh amarah yang menatap dirinya,

######

Flash back ketika Jay mengajak Feby berbicara di perpustakaan

" Liat no....si Jay bawa Feby keluar" kata Angga berbisik kepada Ari

" Mana?" Tanya Ari " oh iya tuh, ada bahan bagus nih" kata Ari tiba-tiba

" Bahan bagus apa?" Kata Angga dengan bingung

" Bahan bagus buat bikin Jay babak belur" kata Ari

" Gimana caranya?" Tanya Angga dengan bingung

" Ahhh...bego lu Angga,tar tunggu dewa Dateng baru gua jelasin" kata Ari kesal

Jadi keduanya pun menunggu dewa untuk datang ke kelas, sampai tak berapa lama kemudian Dewa pun tiba, melihat kode yang diberikan oleh Ari kepada dirinya, Dewa menjadi penasaran dan segera mendekati Ari dan juga Angga " ada apa?" Tanya dewa

' " ada bahan bagus" kata Ari

" Tadi gua sama Angga liat, Jay ngajak Feby ke perpus" kata Ari

" Ohhh.....tunggu...dulu...maksud lu, Jay ngajak Feby ke perpus berdua?" Tanya dewa

" Nah itu" kata Ari dengan cepat membalas

" Ipan udah Dateng?" Tanya dewa

" Belum, makannya gua bilang lu" kata Ari lagi

Sedangkan untuk Angga yang mendengar obrolan keduanya menjadi bingung, hingga pada akhirnya ketika Dewa menjelaskan maksud dari Ari barulah Dia mengerti, " hahaha...itu ide bagus" kata Angga dengan senang

Melihat Angga yang tertawa senang Dewa dan Ari saling menatap namun jelas dari tatapan keduanya ada rasa tidak berdaya, setelah merumuskan rencana ketiganya pun segera pergi keluar kelas untuk mencegah Ipan, dan memberitahu tentang Jay serta Feby

Tak lama kemudian sosok Ipan pun datang, " gua ada berita, lu mau tau ga?" Sela dewa menghadang Ipan

." Apa, ga penting berita lu" kata Ipan dengan nada kesal dan melewati dewa

" Yakin lu pergi, walau ini tentang Feby" kata dewa lagi.

awalnya Ipan, tidak mau mendengarkan berita dari dewa dikarenakan konflik sebelumnya hubungan diantara keduanya pun bisa dikatakan tidak baik, namun ketika dirinya mendengar tentang Feby sekejap Ipan merasa bahwa dirinya perlu mendengarkan berita tersebut, walau berita tersebut dari musuhnya.

" apa?" tanya Ipan dengan nada buruk

" ikut gua" ajak dewa dan kemudian memimpin Ipan ke arah perpus

sampai mereka tiba di perpus, dewa menunjuk ke dalam, dimana jelas terlihat saat ini Jay sedang mengobrol dengan asik bersama Feby

melihat hal ini sontak saja Ipan menjadi marah dan juga cemburu, dia masih mengingat ketika Febi menolak dirinya, dan di sisi lain dia masih tidak rela melihat cowok lain bersama dengan Feby.