Setelah pulang dari rumah Novi, jay yang merasa sangat senang karena bisa berkumpul kembali dengan sahabat kecilnya, menyenandungkan lagu selama dirinya berjalan menuju ke rumahnya, melewati warung Bang jali dia tidak menyadari sosok cantik yang saat ini sedang membeli jajanan menatap dirinya dengan tersenyum
Hanya ketika Jay akan melangkah lebih jauh dirinya dipanggil " Jay....Jay..." Suara manis terdengar dari belakangnya
Tanpa harus menoleh Jay tahu siapa pemilik suara manis tersebut, Ya suara itu berasal dari pacar barunya yang juga kakak cantiknya yaitu intan, berbalik sambil tersenyum kemudian Jay menyapa kembali intan dengan sangat bahagia " ahh....kakak...kamu abis jajan?" Tanya Jay dengan nada sangat senang saat melihat intan
Apalagi saat ini Intan yang mengenakan celana pendek dengan kaos tipis, menguncir rambutnya terlihat sangat murni dan juga manis, sehingga kemudian Jay harus mengatakan bahwa pilihannya untuk menjadikan Intan sebagai pacarnya adalah sesuatu yang sangat baik
"Ada apa dengan mata jelalatan mu itu!" Kata intan mendengus dengan kesal namun jelas senang disisi lain
Melihat sikap Intan yang kesal namun juga senang, jelas Jay tertawa di dalam hatinya, wanita memang makhluk yang sangat aneh di satu sisi mereka senang dipuji namun di sisi lain mereka jelas berbicara dengan nada yang jelek namun di satu sisi ekspresi dari wajahnya terlihat sangat senang
"Hanya mengagumi, wajah cantik kakak" kata Jay dengan wajah main-main
" Huuu....gombal" balas intan tersipu malu, namun segera dia sadar bahwa ini bukanlah tempat yang baik sehingga kemudian ia membawa Jay kesudut dari jalan dan berkata dengan nada yang lebih kecil
" Aduhh..." Kata Jay mengeluh saat dirinya dicubit oleh intan tanpa alasan
" Kenapa kakak nyubit?" Kata Jay dengan wajah memelas
" Tau...apa salah kamu" berkata intan dengan wajah sedikit garang, namun jelas Dimata Jay itu terlihat sangat lucu
Dan intan yang melihat Jay yang menahan ketawa jelas tidak puas jadi dia kembali berkata " ihhh...kamu " kata intan kesal kepada Jay
" Ok..ok...maaf kakak ku yang cantik...." Kata Jay dengan pelan di telinga intan
" Jelaskan..." Kata intan kemudian segera membalas
"Jelaskan apa?" Tanya Jay dengan bingung
" Kamu masih berkelit" kata intan dengan kesal
" Ehhh...jelaskan apa ?" Tanya Jay kembali dengan bingung
" pergi ke mana kamu?"tanya intan kembali
" pergi kemana?? ahhh.... barulah kemudian Jay mengingat bahwa dia baru pulang dari rumah Novi, namun kemudian pertanyaannya adalah bagaimana Intan mengetahui hal tersebut
melihat ekspresi bingung Jay, dan kemudian setelah beberapa saat seperti menyadari sesuatu, segera Jay menjawab " ohhhhh....aku pergi kerumah Novi" jawab Jay
" hummm...tinggal bilang begitu aja susah" tegur intan tidak puas
" ya ampun kakak...kamu cemburu....hehehe" berkata Jay tiba-tiba melihat eskpresi intan dan tahu alasan dari kekesalannya
dan Intan yang terlihat oleh Jay akan kecemburuannya merasa sangat malu, bagaimana mungkin dirinya akan mengaku bahwa dia cemburu ketika Jay pergi ke rumah Novi
dia masih mengingat dengan jelas, ketika dirinya pergi ke rumah Jay untuk mengajak dirinya pergi dia mendapati bahwa dia tidak ada di rumah, apalagi kemudian ketika dirinya mendengar dari Mbak Eka yaitu sepupunya Jay
bawa jahe pergi ke rumah Novi, di sinilah kemudian dia menjadi marah dan juga cemburu tanpa bisa ia sadari, merasa kesal dan juga tidak bisa melampiaskan, pada akhirnya Intan kemudian sengaja menunggu di warung Bang jali
dibutuhkan lebih waktu hampir satu jam untuk dirinya menunggu di warung Bang jali, belum lagi kemudian diri harus menghabiskan uang saku yang telah dia kumpulkan untuk membeli makanan di sana, yang tentunya membuat Intan merasa tertekan
sebab dirinya bukan berasal dari keluarga yang kaya, hanya berasal dari keluarga biasa meski tidak kurang namun bukan sesuatu yang berlebihan, jadi kemudian ketika dia menunggu dengan bete dan menghabiskan uangnya untuk membeli makanan di warung Bang jali
setelah kesal menanti Jay pada akhirnya orang yang ditunggu-tunggu pun tiba, apalagi kemudian ketika dia melihat bahwa jay dalam suasana hati yang menyenangkan
emosinya yang sudah tertahankan sekejap saja menjadi meledak, tanpa berpikir panjang lagi kemudian dirinya segera mencubit Jay, hingga pada akhirnya kemudian perlahan dengan godaan dan juga bujukan dari jahe pada akhirnya dia memaafkan
" siapa...yang cemburu...ihhh...pede banget kamu" bales intan dengan wajah memerah namun tetap ngeyel menyangkal
" ok...ok....ga...cemburu ....Jay percaya kok kak" berkata dengan nada setengah bercanda
" kamu!!!!! udah ah pulang aja" kata intan kesal dan berjalan menuju kerumahnya meninggalkan Jay
" ehhhh...kok pulang, kakak kan belum jelasin, kenapa kakak nunggu Jay" berkata Jay mengentikan intan
" udah lupa!!" kata intan kesal
tahu bahwa ketika seorang wanita kesal dibutuhkan upaya lebih untuk membujuknya, maka kemudian jay mengambil langkah ekstrem, lihat bahwa tidak ada orang di jalan menuju ke rumah Intan
" ok kalo kakak masih bandel, liat aja" kata Jay segera menghentikan intan dan kemudian membawanya ke pojok dari jalan tersebut
" ahhh..kamu mau ngapain Jay" kata intan malu dan bingung
" ngasi kakak vitamin, biar ga cemburu lagi" jawab Jay dengan cepat dan melancarkan aksinya mencium intan
Intan yang kalah cepat oleh reaksi Jay, segera merasakan bibirnya terbungkus oleh bibir tebal Jay, dan di sisi lain Jay yang merasa manisnya kembali bisa berciuman dengan intan
mengeksplorasi lagi lebih jauh, hanya saja kemudian dirinya memahami bahwa ini bukanlah tempat yang baik untuk melakukan hal tersebut, indah pada dasarnya segera melepaskan
" kamu...kamu...kamu....ga takut ketawan apa" kata intan kesal namun jelas rasa cemburunya sudah dilupakan
" abis kakak ngambek terus" kata Jay kembali berdalih
" huuu...udah kakak maafiin kamu" kata intan mendengus kesal namun jelas tak benar-benar marah
" baiklah kalo gitu, Jay jadi senang, dan sebagai hadiahnya minggu ini bagaimana kalo Jay bawa kakak jalan" kata Jay memberi kejutan kepada intan
" ehhh....jalan...jalan kemana?" tanya intan dengan antusias
" jalan lah kayak layaknya pasangan" kata Jay kembali
" uuuuu....ok...ok..." kata intan dengan senang hati
" kalo begitu udah beres, Minggu ini kita jalan" kata Jay yang berhasil membuat janji kepada intan
" baiklah, kalo begitu kamu bisa pulang" kata intan lagi
" ok kakak, Jay pulang dulu, kakak juga yah" kata Jay kemudian pergi meninggalkan intan, menuju ke rumahnya
dan intan yang melihat Jay pergi, juga berjalan menuju kerumahnya, sambil membayangkan adegan dimana mereka akan pergi bersama, " apakah...ini yang disebut kencan, seperti dalam novel-novel itu" kata intan dengan rasa yang campur aduk.