keesokan harinya Jay yang memiliki jadwal masuk siang, bangun agak terlambat dibandingkan hari biasanya, di mana jika hari biasa dia masuk pagi dirinya akan bangun pada pukul 06.00 pagi
namun saat dirinya masuk siang dan kelasnya dimulai pukul 01.00 siang, maka dirinya bisa dikatakan bangun lebih lambat dibandingkan biasanya, dan hari ini dirinya bangun pada pukul 08.00 pagi
" ughhhh.....bangun siang emang nikmat" berkata Jay saat dirinya bangun dari tempat tidur
" ahhh...laper lagi, makan dulu " menanggapi perutnya yang lapar, Jay segera keluar dari kamarnya
keluar kamar, rumahnya tampak sepi tidak ada tanda-tanda dari penghuni keluargannya yang lain, untuk ibunya jelas sudah berangkat kerja, dan untuk sang bapak dirinya yang mengetahui kemarin bahwa bapaknya memiliki jadwal pagi, jadi kemudian yang tersisa adalah mba Eka dan adiknya
Tapi kemudian Jay teringat bahwa sang adik nampaknya juga masuk, dan kemungkinan besar diantar oleh mba Eka, terlebih lagi adiknya yang berada di kelas 2 SD, biasanya masuk pagi pukul stgh 8, dan melihat jam menunjukan pukul 8 lewat barulah ia sadar bahwa adiknya sudah pergi ke sekolah bersama mba Eka.
pergi langsung ke dapur untuk melihat masakan apa yang dimasak ibunya untuk dirinya, jam memiliki kegembiraan tersendiri, maklum saja ketika dirinya sudah dewasa dan harus berpisah dengan keluarganya untuk hidup mandiri
saya tidak bisa lagi merasakan perlakuan baik dari ibunya untuk mendapatkan sarapan, seperti kebanyakan anak muda yang sudah mandiri di kota-kota besar pada dasarnya mereka akan membeli makanan dari luar dan jarang diantaranya yang menyempatkan diri untuk memasak
selain faktor alasan keterampilan yang kurang baik tentunya mereka juga didorong oleh waktu yang mepet, tinggal di kota besar tentu saja memiliki keunggulannya tersendiri dan di sisi lain kekurangannya juga banyak
sama seperti soal sarapan pagi bagi mereka yang hidup di kota dikarenakan untuk menghindari macet dan juga datang terlambat ke tempat kerja mereka, sehingga kemudian jalan praktis untuk membeli sarapan di luar adalah sesuatu yang sudah lumrah
belum lagi beberapa tahun kemudian akan banyak aplikasi yang menawarkan jasa untuk antar jemput makanan, yang lagi-lagi membuat mereka yang hidup dengan ritme sibuk menjadi lebih malas untuk memasak di rumah
dan Jay yang kali ini bisa kembali lagi ke masa mudanya dan bisa merasakan masakan orang tuanya khususnya sang ibu, jelas merasakan perasaan senang
apalagi kemudian ketika dirinya membuka tudung saji tempat makanan berada, sebuah lauk pauk sederhana yang terdiri dari ayam goreng ditambah tempe tahu goreng sambal dan juga sayur asam lengkap dengan kerupuk udang tersedia di atas meja makan
yang tentu saja ini menggugah selera dari Jay, tanpa menunda lagi segera jangan menyantap sarapan yang tersedia di depannya " iyaaa...rasa ini masih sama, rasa rempah ayam goreng ibu....
ughhh....sambelnya mantap....ahhhh
...sayur asem...nikmat..." seruan Jay terus terdengar dari dapur.
######
setelah jay menyelesaikan makannya, kemudian dirinya bersantai menonton televisi tak lupa kemudian dirinya mencari program menarik apa yang tersedia
tak lama kemudian dirinya melihat beberapa acara TV yang dia kenal di masa lalu, mau tidak mau kemudian Jay menjadi teringat akan beberapa program TV
khusus untuk kartun bisa dikatakan menjadi masa-masa kemasan bagi jaman dirinya, sebut saja seperti one piece, Naruto, Doraemon, detective Conan, dan lain sebagainya
belum lagi kemudian program TV hero dari Jepang seperti Ultraman, power rangers, dan lain-lain juga salah satu program TV favoritnya
serta tak lupa beberapa kuis, seperti siapa berani, dang ding dut, wants To be millionaire dll juga bisa dikatakan sebagai program TV favoritnya
belum lagi beberapa sinetron indonesia yang juga tak kalah menariknya pada masa itu seperti, tersanjung, Mak Lampir, pocong Mumun, dan lain-lainnya
puas menyaksikan beberapa program TV, kemudian jaya melihat waktu sudah menunjukkan pukul 10, merasa bosan sehingga pada akhirnya dirinya pun pergi keluar untuk bermain
dan tanpa terasa kemudian waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 saat dirinya selesai bermain kasti dengan teman-temannya, pulang ke rumah dirinya disambut oleh adiknya dan juga Mbak Eka yang sudah pulang
" udah makan siang belum kamu?" tanya mba Eka kepada Jay
" belum mba, emang masak apa mba?" tanya Jay lagi
"mba masak telor ceplok doang, sama goreng ayam lagi" kata Mba Eka
"ok siap mba, itu juga mantep kok, oh iya Ade kemana mba?" tanya Jay lagi
" main ke rumahnya Rumi" kata mba Eka membalas
setelah mengetahui bahwa sang adik bermain ke rumah temannya yang juga adalah tetangga dekat rumah telepon segera pergi ke dapur untuk makan siang, merasa dirinya membutuhkan asupan lebih sebagai anak yang masih tumbuh
jadi satu sisi merasa sangat baik, sambil makan tak lama kemudian terdengar suara ibunya datang dari luar, yang biasanya pulang ketika waktu istirahat siang tiba itu di antara pukul 12.00 sampai jam 01.00 siang
######
kini jay berada di dalam angkot menuju ke sekolahnya, dan di dalam angkot tersebut Jay melihat beberapa siswa sekolah yang memiliki seragam yang sama dengan dirinya
sayang setelah melihat lebih dekat tidak ada kenalan yang dia kenal, sehingga kemudian Jay hanya menatap pemandangan di luar jendela dari dalam angkot
sampai 10 menit kemudian dirinya tiba di depan gang tempat sekolahnya berada, membayar ongkos angkot yang hanya rp500 Jay pun segera pergi memasuki sekolahnya
namun jika dirinya ingat dengan betul pada tahun depan harga angkot akan naik, hal ini terjadi dikarenakan harga BBM yang juga ikut naik sehingga pada akhirnya membuat harga dari angkotpun otomatis menjadi naik
" oyyyy....beli apa'an lu Ferdi?" sapa Jay melihat Ferdi yang ada di sebuah warung kelontong
" beli rautan gua, pengsil gua udah tumpul, eh lu ga dianter bapak lu Jay?" tanya Ferdi kepada Jay, setelah dirinya membeli rautan
" ga, bapak gua masuk siang" balas Jay
" kalo lu, masih sama dianter bapak lu?" tanya Jay lagi
" ga juga, bapak gua sama kayak bapak lu, masuk siang hari ini" balas Ferdi
"lah sama'an gitu, btw bapak lu kerja dimana si Ferdi?" tanya Jay lagi sambil keduannya berjalan menuju ke kelas
" bapak gua, kerja di pabrik otomotif" balas Ferdi
sampai tak terasa, kemudian mereka pun tiba di dalam kelas mereka, dan disisi lain Jay melihat banyak dari teman mereka yang telah tiba, menandakan bahwa anak pada masa kini bisa dikatakan cukup rajin.
baru saja dirinya duduk, suara lembut terdengar dari belakang Jay " Jay....Jay..." teriak seorang teman wanita, jay yang dipanggil menoleh dan melihat seorang wanita muda dengan kulit putih dan wajah yang cantik khas etnis Tionghoa
" ehhh...Feby, ada apa?" tanya Jay tersenyum dengan ramah.