Chereads / Seven Stars of Pleiades / Chapter 11 - Chapter 3: Bos Labirin Bagian 2

Chapter 11 - Chapter 3: Bos Labirin Bagian 2

POV Sirius Diego

Satu minggu telah berlalu setelah kami dipanggil ke dunia ini. Kami semua para penyintas dikumpulkan di satu tempat. Alasannya adalah, karena kami telah siap untuk melakukan penaklukkan dungeon.

"Baiklah! Selama satu minggu terakhir, kalian telah mendapatkan pelajaran dan memahaminya dengan cukup cepat. Karena itulah, sebagai ujian untuk melihat perkembangan kalian. Kalian akan dikirim ke berbagai dungeon dengan tingkat kesulitan yang sesuai secara komposisi party.

Kalian bebas ingin membentuk party seperti apa, tetapi khusus untuk Tuan Sirius, Tuan Randy, Tuan Fredrik, Nona Siska dan Nona Nayla akan dijadikan satu party dan akan di awasi langsung oleh Tuan Louis," jelas Master Marcus kepada kami.

"Hehe, kita sepertinya satu party yah, Nayla," ucap Fredrik pada Nayla.

"Hentikan itu, Fredrik! Kau membuatku geli tahu tidak!" balas Nayla dengan pandangan sinis.

"Ayolah, kenapa kita tidak mengakrabkan diri saja? Lagipula bukankah itu wa--"

"Teruslah lakukan dan kau akan mendapati kepalamu terjatuh di tanah," potong Louis mengacungkan pedangnya ke leher Fredrik.

"Louis, aku tidak masalah jika kamu menghukumnya, tetapi membunuhnya itu sedikit, kamu tahu bukan?" sahutku santai.

Louis memasukkan kembali pedangnya dan menghela nafas. Sedangkan Fredrik yang sejak tadi mengeluarkan keringat dingin, akhirnya bisa bernafas dengan benar. Master Marcus yang melihatnya berdeham untuk mengambil alih kembali perhatian semua orang dan menjelaskan beberapa hal baru lainnya.

"Kalau begitu, Herman! Cepat berikan perlengkapan yang tim milikmu buat pada mereka!" perintah Master Marcus.

Seorang pria memberikan kami semua perlengkapan yang telah disediakan. Dia adalah Herman, salah satu teman sekelasku yang mendapatkan Job Blacksmith. Total dari kami yang terpanggil adalah 38 orang, dengan total 12 orang memiliki Job pengrajin. Jadi ditambah dengan Wira, maka ada 25 orang yang memiliki Job bertarung.

Iron Steel Armor (Heavy Armor)

Level: 1

Rarity: Rare

Defense: 500

Durability: 3000

Sebuah armor berat yang terbuat dari Iron Ingot dan Steel Ingot, mempunyai ketahanan yang cukup baik.

Iron Steel Sword (Long Sword)

Level: 1

Rarity: Rare

Damage: 4500

Durability: 3000

Sebuah panjang yang terbuat dari Iron Ingot dan Steel Ingot, mempunyai ketahanan dan daya serang yang cukup baik.

Iron Steel Gauntlet (Armblock)

Level: 1

Rarity: Rare

Damage: 2500

Defense: 500

Durability: 3000

Sebuah pelindung tangan yang terbuat dari Iron Ingot dan Steel Ingot, mempunyai ketahanan dan daya serang yang cukup baik.

Iron Steel Boots (Boots)

Level: 1

Rarity: Rare

Defense: 500

Evasion: +12%

Durability: 3000

Sebuah sepatu yang terbuat dari Iron Ingot dan Steel Ingot, mempunyai ketahanan dan keringanan yang cukup baik.

Iron Steel Headgear (Light Armor)

Level: 1

Rarity: Rare

Defense: 500

Durability: 3000

Sebuah pelindung kepala yang terbuat dari Iron Ingot dan Steel Ingot, mempunyai ketahanan yang cukup baik.

Semua perlengkapan ini cukup bagus. Terlebih lagi, meskipun ini armor berat, tapi ini cukup ringan dan nyaman saat dikenakan. Selain itu, nampaknya semua orang mendapatkan perlengkapan yang berbeda-beda yah. Randy mendapatkan armor kulit hitam, sepasang sepatu kulit hitam, dua buah belati hitam, serta sebuah syal berwarna hitam.

Siska sendiri mendapatkan sebuah busur, 1000 anak panah, pelindung dada, sebuah jubah hijau, sepasang sepatu kulit berwarna hijau, serta sebuah belati. Sedangkan Fredrik mendapatkan sebuah jubah merah, Magic Device berupa sarung tangan yang dikenakan pada tangan kanannya, serta sepasang sepatu kulit berwarna merah.

Nayla sudah mengenakan gaun atau pakaian suci dari katedral khusus mereka yang memiliki Job Saint. Dia juga telah diberikan tongkat sihir para Saint, jadi dia tidak meminta pembuatan perlengkapan pada tim pengrajin. Meskipun begitu, pada akhirnya dia menerima sebuah belati untuk membela diri.

"Hebat! Apa ini semua buatan kalian?"

"Seperti yang diharapkan dari Job Blacksmith!"

"Hahaha, kalian terlalu memuji kami!"

"Gunakan itu dengan baik dan kembali lah dengan selamat oke!"

"Mungkin kami tidak bisa bertarung, tapi kami akan tetap mendukung kalian dari belakang!"

Ungkapan demi ungkapan dilontarkan untuk memuji keterampilan tim pengrajin, mereka pun mendapatkan balasan berupa dukungan dari tim pengrajin. Nampaknya semua orang terlihat senang dengan perlengkapan baru mereka yah? Tapi bagaimanapun juga, setelah ini kita akan berpencar demi menaklukkan dungeon yang berbeda-beda untuk masing-masing party.

Namun ini hanya sementara, karena kami diberikan waktu satu bulan untuk menaklukkan dungeon yang ditentukan. Sudah berhasil atau tidak, kami harus kembali setelah satu bulan itu berakhir. Tentu ini agak menyedihkan saat tahu kami akan berpisah sementara, tapi ini semua demi meningkatkan level kami. Jadi kupikir ini bukan masalah besar selama kami bisa bertemu kembali.

"Herman, aku serahkan mereka padamu yah! Jaga mereka seperti kamu menjaga diri sendiri," ujarku.

"Apa yang kau katakan Sirius! Sudah pasti aku akan menjaga mereka, karena aku adalah ketua mereka," balas Herman memukul pelan dadaku yang telah mengenakan Iron Steel Armor.

"Jangan khawatir dan selesaikan penaklukan tersebut. Lalu kembali kemari dan ceritakan pengalaman kalian pada kami, kalian juga yah!" lanjutnya.

"Tentu saja!"

"Kami akan menceritakan semuanya setelah kembali!"

"Entah kenapa aku jadi semakin bersemangat, haha,"

"Baiklah, aku akan berjuang keras!"

Setelah melakukan perpisahan, kami pun berangkat menuju kereta kuda yang telah disediakan. Pihak kerajaan memberikan kami masing-masing sebuah cincin yang bisa membawa banyak barang. Ini sangat membantu untuk kami agar bisa membawa bahan makanan dan beberapa barang lain tanpa memikirkan beban barang yang harus kami bawa untuk diperjalanan.

"Sebisa mungkin, kalian harus menghemat persediaan. Jadi aku harap, kalian harus bisa mencari cara lain membuat makanan tanpa harus mengambil dari persediaan selama perjalan menuju Kota Logberg," ujar Louis pada kami.

"Hmm, mungkinkah kamu bermaksud untuk meminta kami berburu dan menemukan bahan-bahan lain dari alam?" tanyaku.

"Yah, kamu bisa menganggapnya begitu," jawabnya.

"Heh! Dengan sihirku sudah cukup untuk memburu semua hewan yang ada di hutan!" ungkap Fredrik dengan nada sombongnya.

"Kamu tidak bisa melakukannya bodoh! Malahan yang ada, kamu hanya akan merusak siklus alam dan ekosistem yang ada di hutan. Bukankah itu yang kita pelajari disekolah?" balas Siska.

"Siska, dia itu sekolah hanya mengandalkan otot dan bukan otak. Makanya tidak mengerti hal sepele seperti itu," sahut Nayla.

Fredrik yang mendengar itu hanya bisa menggeram tanpa berkata apapun lagi. Yah, aku rasa itu wajar dia dapatkan setelah apa yang dia lakukan selama ini.

"Sudah cukup. Kita ini satu party, jadi jangan sampai ada perpecahan diantara kita. Lalu Fredrik, apa yang dikatakan Siska itu benar. Kamu tidak bisa sembarangan menggunakan sihir seperti itu," jelasku menengahi pertikaian kecil mereka.

"Randy dan Siska, aku serahkan pengawasan sekitar kepada kalian. Fredrik, Louis dan Nayla akan naik ke wagon. Aku sendiri akan duduk disebelah kusir," lanjutku.

Mereka semua hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan dan mulai melakukan apa yang aku pinta. Pengintaian akan diserahkan pada Randy dan Siska secara bergantian. Setiap kali mereka merasa lelah, mereka akan kembali dan duduk diatas wagon untuk beristirahat.

Dengan begini, setidaknya kami dapat mengetahui jika sewaktu-waktu mendapat sergapan. Entah dari Monster, maupun bandit. Perjalanan menuju Kota Logberg memakan waktu 3 hari perjalanan dengan kuda. Lalu jarak tempuh kuda di dunia ini bisa sampai 10 jam tanpa istirahat.

Akhirnya setelah 10 jam perjalanan, kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat agar bisa melanjutkan perjalanan besok. Tetapi karena kami harus menghemat persediaan, kami pun memutuskan untuk berburu dan mengumpulkan bahan-bahan disekitar.

"Kita akan bagi menjadi dua tim. Aku, Siska dan Fredrik akan berburu. Randy dan Nayla akan pergi mencari tanaman yang mungkin bisa dimakan," jelasku.

"Hah? Kenapa Nayla harus bersama dengan pria lemah sepertinya? Seharusnya dia bersama denganku saja!" ujar Fredrik.

"Aku tidak selemah itu! Jika aku mau, aku bisa saja membunuhmu secara diam-diam!"

"Cih, itulah yang hanya bisa dilakukan oleh pengecut sepertimu!"

"Pengecut kau bilang?! Jika kau tidak tahu apa itu Assassin, mungkin itu wajar. Tapi, kau sering sekali bolos demi memainkan game bukan? Seharusnya kau tahu Job Assassin itu adalah apa, kan?" ungkap Randy.

"Selain itu, memangnya kau tahu tanaman liar yang bisa dimakan itu apa?" tambahnya.

"Apa yang dikatakan oleh Randy benar. Selain itu, kamu masuk dalam pengawasanku. Jika terjadi sesuatu pada Nayla, kamu mungkin akan berurusan dengan Louis?" sahutku.

"Cih, menyebalkan! Baiklah, aku akan ikut berburu, puas?" kesal Fredrik meninggalkan kami.

Aku hanya bisa menghela nafas saat mendengarnya. Akhirnya aku dan Siska pun memutuskan untuk menyusulnya. Louis sendiri akan tetap bersama kusir untuk berjaga-jaga dengan keadaan tak terduga.

***

"Sirius! Aku menemukan seekor rusa disana!' panggil Siska sembari menunjuk dimana dia menemukan rusa tersebut.

"Bisa kau panah dari sini?" tanyaku.

"Tentu, tapi ada lima ekor Gray Wolf disana. Jika kalian berdua bisa mengatasinya, tepat setelah aku menembak mati rusa itu, pasti akan berhasil," balasnya.

"Aku mengerti. Siska tetaplah disini. Ayo, Fredrik!" ajakku.

Fredrik berdecak dan mengikutiku dari belakang. Dia cukup tenang, awalnya ini membuatku sedikit khawatir kalau dia akan menyerangku dari belakang. Tapi sepertinya dia tidak ingin melakukannya.

"Fredrik, jangan gunakan sihir api. Itu nantinya malah akan membakar hutan ini," ingatku.

"Tanpa kau beritahu juga, aku sudah tahu!" balasnya.

Tidak lama setelahnya, Siska menembakkan anak panahnya dan mengenai tepat di kepala rusa tersebut hingga membuatnya mati seketika.

[Party Anda membunuh Deer! Mendapatkan 50 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 5 Exp!]

Para Gray Wolf terlihat kebingungan dan mencoba mencari keberadaan penyerang yang mencuri mangsa mereka. Fredrik yang paham itu tandanya, dengan segera menggunakan sihir tanah miliknya dan berhasil membunuh 2 Gray Wolf sekaligus.

[Party Anda membunuh Gray Wolf! Mendapatkan 120 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 12 Exp!]

[Party Anda membunuh Gray Wolf! Mendapatkan 120 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 12 Exp!]

"Haha! Kau lihat itu? Aku berhasil membunuh dua ekor sekaligus!" ujarnya bangga.

"Kerja bagus, sisanya serahkan padaku," balasku mengeluarkan pedang dan menggunakan Non Attribute Magic: Boost.

Tiga buah tebasan aku layangkan kepada Gray Wolf yang tersisa dan membunuh mereka dalam waktu singkat. Aku segera memasukkan kembali pedang ke dalam sarungnya.

[Party Anda membunuh Gray Wolf! Mendapatkan 120 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 60 Exp!]

[Party Anda membunuh Gray Wolf! Mendapatkan 120 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 60 Exp!]

[Anda naik ke level 2!]

[Party Anda membunuh Gray Wolf! Mendapatkan 120 Exp! Exp yang diperoleh telah dibagikan secara merata! Anda mendapatkan 60 Exp!]

"Oh, naik level yah? Status," gumamku.

Status

Name: Sirius Diego

Race: Manusia

Level: 2

Title: Orang yang Terpanggil, Sang Pahlawan.

Job: Hero

HP: 4000

MP: 4000

STR: 400

INT: 400

AGI: 400

VIT: 400

Skill: Self Recovery, Sword Art's, Martial Art's, Fire Magic, Water Magic, Wind Magic, Earth Magic, Non Attribute Magic, Holy Magic, Intimidation Aura, Ailments Resistance, Appraisal, Search, Detection.

Ultimate Skill: Judgement, Punishment, Execution, Inferno Magic, Ice Magic, Storm Magic, Crystal Magic, Divine Magic.

Begitu yah, jadi setiap kali aku naik level, statusku akan meningkat sesuai dengan status dasar saat di level 1? Aku jadi penasaran dengan yang lain, apa mereka juga sudah level up atau belum yah?

"Apa kalian sudah selesai?" tanya Siska menghampiri kami.

Aku memasukkan 3 Gray Wolf yang ku bunuh ke dalam Dimensional Ring. Begitupun dengan Fredrik yang memasukkan 2 Gray Wolf yang dia kalahkan sendiri.

"Kami juga telah selesai. Ingin kembali sekarang?" ajakku.

Siska hanya mengangguk sebagai balasan. Jadi kami bertiga pun memutuskan untuk kembali ke tempat dimana Louis dan kusir berada. Sesampainya disana, Randy dan Nayla telah kembali.

"Akhirnya kalian kembali," sapa Randy.

"Kami sudah lelah menunggu tahu!" sahut Nayla.

"Ah, maafkan kami. Kami harus masuk lebih dalam untuk mendapatkan buruan," jelasku.

"Yah, kami juga tahu kok! Lagipula notifikasi memberitahukannya pada kami," balas Randy.

Setelah berbincang sebentar dan makan malam, kami memutuskan untuk melakukan penjagaan bergilir. Randy dan aku yang akan berjaga pertama, lalu Fredrik dan Siska, terakhir Nayla dan Louis. Kami terus melakukannya selama tiga hari dan akhirnya sampai di tempat tujuan kami, Kota Logberg.