Chereads / Seven Stars of Pleiades / Chapter 13 - Chapter 3: Bos Labirin Bagian 4

Chapter 13 - Chapter 3: Bos Labirin Bagian 4

"Wah! Apa semua ini benar-benar untukku?" tanyaku sembari terkagum dengan banyaknya harta yang ada disini.

"Tentu saja. Lagipula kau lah yang berhasil menaklukkan labirin ini," jawab Froster.

"Totalnya setidaknya ada 238.748.521.800 Ringgo, ribuan Ultra Equip, ratusan Epic Equip, puluhan Unique Equip, belasan Legendary Equip, 4 Artifact Equip, serta 1 Genesis Equip. Ada juga beberapa buku skill yang mungkin akan berguna bagimu," lanjutnya menjelaskan.

Tunggu, itu artinya ada sekitar 239 Koin Emas Putih jika digenapkan?! Belum lagi jika aku menjual seluruh Equip yang ada, mungkin aku bisa mendapatkan ratusan, tidak, jutaan Koin Emas Putih dalam sekejap?!

"Froster, mungkin aku akan mengambil setengahnya saja. Jika aku membawa semua ini, aku bisa saja membuat sebuah negara baru," ujarku.

"Bukankah itu bagus? Dengan begitu kau bisa melakukan balas dendam dengan cara menghancurkan kerajaan mereka melalui perang, kan?" balasnya.

Yah, itu mungkin bisa menjadi pilihan. Tetapi, apakah tidak masalah melibatkan mereka yang tidak mempunyai kesalahan apapun terhadapku? Aku memang mengatakan akan menghancurkan kerajaan ampas itu, tapi bukan berarti mereka yang tak bersalah harus ikut hancur kan?

"Sepertinya aku masih sedikit naif dengan balas dendam ini," gumamku pelan.

"Aku akan menerima saranmu, tapi itu akan menjadi pilihan terakhir. Setidaknya, aku masih memiliki rencana lain untuk memberikan balas dendam terbaik pada mereka," jelasku.

"Meskipun kau mengatakannya, akan lebih baik kau membawa semuanya. Lagipula aku bisa memunculkan semua itu lagi dalam 1 minggu. Jadi jangan khawatir dan ambillah semuanya," balasnya.

Aku hanya bisa menghela nafas dan meminta Pleiades memasukkan semuanya, selagi aku memeriksa sesuatu yang membuatku tertarik. Tentunya Pleiades meminjamkanku Appraisal miliknya, meskipun dia bisa mengambilnya kapan saja sih.

Mystic Eyes of Manipulate

Rarity: Genesis

Skill: Information Manipulate.

Ultimate Skill: Clairvoyance, Elements Manipulate.

Itu adalah sebuah informasi yang diberikan Appraisal kepadaku tentang sebuah bola emas yang memiliki Rarity Genesis. Tetapi, Mystic Eyes kah? Aku tidak terlalu paham, tapi entah kenapa aku sangat ingin meraihnya dengan tanganku. Namun saat tanganku sudah meraihnya, Froster memberitahukan sesuatu kepadaku.

"Ah, sebaiknya kau berhati-hati jika menyentuhnya. Karena ada kemungkinan dia akan memilihmu sebagai pemiliknya,"

"Eh?"

[Kontak fisik telah terjadi! Mystic Eyes of Manipulate memulai pemindaian tingkat kecocokan!]

"Hey, Foster. Apa yang akan terjadi jika tingkat kecocokannya tinggi?" tanyaku saat mendapatkan notifikasi tersebut.

"Hmm, benar juga. Mungkin kau akan kehilangan salah satu matamu," jawabnya dengan santai.

"Tunggu! Kehilangan mata?! Kau bercanda kan?"

"Aku tidak bercanda! Lagipula sebagai pemilik Mystic Eyes, aku juga kehilangan sebelah mataku. Tapi sebagai gantinya, aku mendapatkan kekuatan yang luar biasa," jelasnya.

[Tingkat kecocokan mencapai 97%! Mystic Eyes of Manipulate telah menjadikan Anda sebagai pemiliknya! Anda akan kehilangan mata kiri Anda sebagai ganti dari pemasangan Mystic Eyes!]

Bola emas itu terbang dan mengeluarkan sinar berwarna emas. Lalu dalam sekejap, dia masuk ke mata kiri milikku tanpa aku sadari. Aku mengerang cukup keras akibatnya, rasa panas aku rasakan selama proses pemasangannya. Tetapi, jika aku mendapatkan kekuatan dengan cara mengorbankan mata kiriku, maka aku tidak akan mempermasalahkannya.

[Pemasangan Mystic Eyes of Manipulate berhasil! Skill: Information Manipulate berhasil didapatkan! Ultimate Skill: Clairvoyance, Elements Manipulate berhasil didapatkan!]

Sial, meskipun pemasangannya telah selesai, tetapi rasa panasnya masih tetap ada. Bahkan dengan Cure pun masih dapat kurasakan.

"Yah, meskipun aku mendapatkan skill baru pun, aku sama sekali tidak tahu informasi skill tersebut sebelum mencobanya yah?" gumamku.

Froster dan Pleiades menghentikan aktivitas mereka. Mereka berdua menatapku dengan bingung setelah aku bergumam tadi. Aku menoleh dan menanyakannya pada mereka. Tetapi jawaban yang diberikan benar-benar membuatku semakin kesal dengan kerajaan ampas itu.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan," balas Froster.

"Itu benar! Daku juga tidak paham maksud dari perkataan dirimu. Bukankah dirimu bisa mengetahui informasi mereka dengan menekan nama skill di status dirimu dan dirimu akan mengetahui informasi skill tersebut," jelas Pleiades.

"Hah? Tunggu, kalian sedang tidak menjahili aku kan?" tanyaku.

Mereka berdua mengangguk bersama, jadi aku pun segera membuka status dan menekan sebuah nama dari skill yang aku dapatkan sebelumnya.

Information Manipulate

Memanipulasi informasi dari tubuh hingga status. Semakin banyak yang di manipulasi, semakin besar biaya MP yang dibutuhkan untuk mempertahankannya.

"Hahaha," tawaku hambar.

Aku menarik nafas dalam-dalam sebelum berteriak untuk menghilangkan rasa kekesalan yang ku terima.

"SIALAN!!" Hanya satu kata itulah yang keluar dari mulutku.

***

"Jadi, kau ingin pergi segera?" tanya Froster.

"Yah. Aku ingin secepatnya keluar dari sini. Maaf saja, tapi aku memiliki banyak kenangan buruk ditempat ini," jawabku.

"Hah, padahal aku baru saja dibangkitkan dan kau ingin pergi segera?" balas seorang pria dengan menggunakan jubah putih, berambut hitam dan mata putih salju yang tak lain adalah Kohaku.

"Jika aku ada waktu, aku akan mengunjungi tempat ini lagi," sahutku.

"Aku harap semua yang kami berikan padamu akan berguna nantinya," ucap Seorang pria dengan jubah oranye dengan berbagai motif api yang tak lain adalah Hiito.

"Haha, tentu. Aku akan menggunakan mereka sebaik mungkin!" balasku.

"Wira, mungkin ini tidak seberapa. Tapi terimalah," ujar seorang pria berbadan besar, dia adalah Adamas atau Adamantite Turtle.

"Ini, sebuah peta?! Terimakasih! Ini sangat berguna bagiku!" balasku.

"Benar juga, Wira. Kau mengenakan cincin itu bukan? Mengapa tidak memanipulasi informasinya menjadi Dimensional Ring?" saran Froster.

Hmm, apa yang dikatakan olehnya itu ada benarnya. Jika semua orang tahu aku menggunakan Dimensional Inventory, ini akan sangat membahayakan bukan?

Ring of Calamity (Ring)

Level: 400

Rarity: Artifact

Durability: 8000

Skill: Self Repair, Calamity of Nightmare, Mana Zone.

Sebuah cincin kekacauan yang pernah digunakan untuk memberikan mimpi buruk pada setiap musuhnya.

Aku menggunakan Information Manipulate dan mengubah informasinya menjadi Dimensional Ring. Tetapi bukan hanya itu saja, aku juga mengubah seluruh informasi status dan juga perlengkapan yang aku gunakan sekarang.

Status

Name: Wira

Race: Manusia

Level: 192

Title: Pengembara, Penakluk Dungeon, Penakluk Labirin, Pendekar Pedang Sihir.

Job: Sword Magician

HP: 284900

MP: 892500

STR: 38240

INT: 89250

AGI: 47820

VIT: 28490

Skill: Aincrad Sword Technique, North High Sword Technique, Dragon Sword Technique, Tiger Sword Technique, Fallen Night Sword Technique, Fire Magic, Water Magic, Light Magic, Support Magic, Enchant Magic, Self Recovery, Crafting.

Ultimate Skill: Inferno Magic, Ice Magic, Lighting Magic.

Azurial Striker (Magic Sword)

Level: 180

Rarity: Epic

Damage: 48000

Defense: 7500

Durability: 5000

Sebuah pedang yang terbuat dari Sahagin Scale dan beberapa material lain.

Tentu saja, statusku yang sebenarnya akan jauh mengerikan dari saat ini. Tapi aku pikir, seperti ini tidak terlalu buruk. Aku juga mengubah status Pleiades untuk berjaga-jaga. Selain itu, aku juga meminta Pleiades untuk berkomunikasi melalui Telepathy.

"Yah, aku tinggal beralasan sebagai pengembara nantinya. Jadi aku pikir ini tidak masalah," gumamku.

"Kalau begitu, aku akan mengirim kau keluar dari sini dengan lingkaran teleportasi. Kau akan berada disebuah hutan bernama Ryst Wood Forest. Sebuah hutan yang akan membawamu ke Benua Tengah, jika menyusurinya kearah utara," jelas Froster.

"Yah! Terimakasih atas pengetahuan yang kau berikan padaku. Akan aku gunakan semuanya dengan baik. Tentu saja, balas dendamku akan tetap berlanjut," balasku tersenyum kepada mereka.

Setelah berpamitan, lingkaran tersebut semakin terang dan tanpa aku sadari, aku sudah berada disebuah hutan yang dipenuhi dengan banyaknya pepohonan sekitar. Kicauan burung terdengar cukup nyaring, dapat terlihat ada banyak kera yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.

"Jadi, sekarang petualanganku akan segera dimulai yah? Hanya bercanda, hahaha!" tawaku.

Aku pun mulai berjalan menuju kearah selatan. Bagaimana aku mengetahuinya? Aku menggunakan Magic Creation untuk menciptakan sihir baru yaitu Compass dan ada juga Detect untuk mendeteksi bahaya disekitar. Tapi saat aku mengaktifkan Detect, ada 8 titik dengan 1 warna biru dan sisanya berwarna merah.

Awalnya aku berniat menghindari masalah, tapi jika aku mengabaikannya akan meninggalkan rasa tidak enak. Jadi aku putuskan untuk menghampiri mereka tanpa banyak berpikir lagi. Sesampainya disana, aku melihat sesuatu yang menggelikan.

"Hahaha! Sekarang, bagaimana jika aku menikmati tubuhmu sekarang, Nona Elf?"

"Setelah kakak, selanjutnya aku!"

"Tidak, setelah kakak itu adalah aku!"

"Kalian berdua berisik! Setelah kakak itu adalah giliran kita!"

"Hahaha!"

Mereka mengelilingi seorang gadis bertelinga runcing panjang, dengan rambut perak yang terurai. Benar, gadis itu adalah seorang Elf, jika dilihat dari penampilannya. Aku menggunakan Clairvoyance kepada gadis itu, memeriksa apakah dia akan berguna jika aku selamatkan.

Feline

Race: High Elf

Level: 1

Title: Gadis Terkutuk.

Job: Spirit Archer

HP: 100

MP: 5000

STR: 240

INT: 500

AGI: 250

VIT: 10

Skill: Spirit Magic, Archery.

Ultimate Skill: -

"Seorang High Elf?! Kau serius?" ucapku dengan nada terkejut.

Tentu saja aku terkejut, bagaimana Ras Superior ini bisa berada disini tanpa penjagaan? Tidak, selain itu, kenapa dia terluka? Dia tidak membawa senjata, selain itu para Bandit juga sepertinya baru menemukannya. Jadi tidak mungkin kalau dia melawan para Bandit tersebut. Terlebih lagi, levelnya adalah 1?!

"Dirimu ingin menyelamatkannya?" tanya Pleiades melalui Telepathy.

"Kenapa tidak? Dia mungkin akan berguna di masa depan nanti," jawabku dalam hati.

"Yah, terserah dirimu saja," balas Pleiades.

Para Bandit tersebut memulai tindakan bejat mereka. Tapi sebelum itu, aku menggunakan Flare Lance, Icycle Lance serta Shining Javelin dan berhasil membunuh 3 dari 7 Bandit yang ada. Mereka segera panik dan memasang sikap waspada. Tapi pada saat yang sama, aku menusuk satu dari mereka dan berhasil membunuhnya.

"Apa?! Siapa kau?!"

"Hanya seorang pengembara yang kebetulan lewat! Ingatlah itu, walaupun kalian akan mati disini sih," balasku memprovokasi.

"Cih! Kau lah yang akan mati disini! Hajar dia!"

Tiga orang langsung maju dan mencoba menyerangku. Tapi tentu saja aku berhasil menghindar dan membunuh mereka dalam sekejap. Yah, lagipula mereka memiliki level 40-an dan aku juga baru sadar kalau tidak ada Exp yang aku dapatkan dari mereka.

"Jadi, siapa yang akan mati disini sekarang? Kau atau aku?" tanyaku pada orang terakhir.

Dia gemetar ketakutan, bahkan dia tidak bisa berdiri dan memohon ampunan atas nyawanya. Tentunya aku akan mengampuninya.

"Benarkah? Kau akan mengampuniku?"

"Yah, itu benar!"

"Te-Terimaka-- ugh! Apa yang.."

Aku menusuk tepat di jantungnya dan tersenyum menyeringai.

"Aku akan mengampuni dirimu, tapi setelah kau keluar dari neraka!"

Tidak lama setelahnya, pria terakhir mati dan aku mencabut sekaligus mengayunkan Pleiades untuk menghilangkan noda darah yang ada padanya.

"Dirimu benar-benar kejam yah?"

"Tidak masalah! Lagipula mereka adalah sekumpulan bandit ampas!"

Aku mengambil kartu pengenal mereka untuk dijadikan bukti perburuan mereka. Yah, walaupun aku hanya bisa menyerahkan ini kepada para penjaga di Kota Kecil sih. Aku melirik kearah gadis High Elf tersebut yang sepertinya telah kehilangan harapannya. Tatapan matanya terlihat sangat kosong, membuatku penasaran apa yang terjadi padanya.

"Kau baik-baik saja, nona?" tanyaku.

"Ah, iya. Terimakasih," balasnya dengan tatapan kosong.

Aku hanya menghela nafas dan melirik sebuah kereta kuda milik para bandit ampas tadi. Sepertinya ini masih cukup bagus untuk digunakan.

"Ayo, aku akan mengantarkan dirimu ke desa sekitar," ajakku.

Gadis Elf itu menerima ajakanku dan naik ke kereta tanpa banyak bicara. Aku duduk di tempat kusir dan berniat mengendarainya. Pleiades menanyakan padaku apakah aku bisa mengendarainya atau tidak. Tapi aku balas kalau aku akan baik-baik saja karena akan segera mempelajarinya cepat atau lambat.

Jadi dengan begitu, perjalananku menuju desa sekitar pun dimulai.