"Tentu saja, dia kan pelayan di restoran yang ku ceritakan kepadamu."
"Ohh, pantas saja aku seperti pernah melihatmu sebelumnya."
"Apa yang terjadi dengan Bastian?" Anya langsung menyela pembicaraan basa-basi itu.
Lilian menggandeng tangan Anya, menariknya menuju ke ruangan yang berada di hadapannya.
Dari balik kaca bening itu, Anya dapat menyaksikan perjuangan Xav melawan maut.
"Dokter mengatakan keadaannya masih kritis, dia akan berada disini hingga kondisinya benar-benar stabil."
Anya tertegun, dadanya seketika terasa panas. Tenggorokannya tercekat dan terasa sakit, lelehan dari ujung mata itu tak dapat ia bendung.
"A—apa yang terjadi?"
Dari sampingnya Andy sedang melihat dirinya dengan wajah penuh rasa bersalah. Namun di sisi lainnya, ada Valentino sedang memerhatikan Andy.
"Siapa kau? Kenapa wajahmu terasa tidak asing?" batin Val yang sedari tadi memilih diam karena ia sedang mengobservasi orang-orang yang baru saja ia temui.
***