"Urusan? Ibu kenal dia?" tanya Ali makin curiga.
"Ibu tak kenal mereka berdua. Tapi... mobilnya memang berhenti di sekitar rumah Ibu begitu beberapa tetangga meminta tolong," jelas Ibunya.
"Tidak mungkin kebetulan, bukan? Pasti ada urusan dengan Anggun." Lanjutnya.
Sepasang mata itu kian mengeluarkan api penuh curiga. Mata yang biasa teduh itu, seakan tak kuat menahan tanda tanya.
Berbagai pertanyaan muncul seketika dalam benak Ali. Ia terdiam beberapa saat. Kepalanya sedikit menunduk. Setelah beberapa saat kemudian, kepalanya ditegakkan kembali.
"Apa ibu ingat ciri-cirinya laki-laki itu?" tanya Ali.
"Iya, Bu. Coba ibu ingat-ingat lagi. Dia seperti apa orangnya."
"Dia... dia pakai mobil yang pasti dan... pakai hodie hitam, Nak. Ibu agak samar lihatnya," jelas Ibunya Anggun.
"Tingginya?"
"Sepantaran Mas Ali?"
"Iya, Nak."
Mendengar jawaban dari ibunya, Anggun seketika menaruh curiga. Ia terdiam beberapa saat. Kekawatiran mulai mengikat sepasang mata itu.