"Aku harus gimana, Bu?" Ucap Anggun penuh tanya dan cemas seketika.
"Sssttt... tenang, yah. Ndakpapa. Ibu yakin Nak Ardi itu laki-laki yang baik. Kamu juga yakin kan?"
Ibunya bertanya dengan nada penuh kelembutan. Sorot matanya seakan menyiratkan keteduhan. Berbagai cemas, bisa larut dalam tulus dan tabahnya.
"Iya, Bu. Anggun coba yakinin diri. Mas Ali baik-baik aja."
"Nah, begitu dong. Sekarang kamu hubungi Nak Ali."
"Hubungin? Bukannya dia sudah pergi, Bu?"
"Kamu coba kasih perhatian kecil. Tanyakan apakah lancar atau tidak? Semacamnya," tutur Ibunya.
"Memang harus begitu, Bu?"
"Jangan-jangan, selama ini kamu kurang perhatian sama Nak Ali?"
"Ehm, bukan gitu maksud Anggun, Bu. Aneh aja gitu."
"Sudah... dicoba saja. Yaah?"
"Ehm, iya deh. Anggun akan coba."
Anggun mencaru ponsel di tasnya. Ia terdiam beberapa saat. Agaknya canggung memenuhi ruang hati dan pikirannya.