Siang itu, Alyn pulang ke kediaman Manaf dengan wajah yang sangat muram.
Ia sulit sekali melangkahkan kakinya kedalam rumah itu karena ia belum mendapat kabar terkini dari Igho.
Meski kabar itu sudah ada di pelupuk matanya, tapi Alyn tidak mendapatkan kabar pasti dimana tempat Igho berada saat ini.
"Aku pulang!" suara sayu Alyn menyambar telinga Bi Tini.
"Nona sudah pulang?"
"Iya Bi. Om manaf sudah pulang?"
Bi Tini menggelengkan kepalanya dengan memasang wajah cemas.
"Mungkin Om Igho sibuk hari ini. Nanti juga dia bakalan pulang Bi."
"Nona mau di buatkan minuman segar?"
"Enggak usah. Jangan repot-repot. Kalau Alyn mau sesuatu pasti alyn bawa sendiri. Sekarang ini Alyn lelah sekali, Alyn mau naik ke atas dulu ya Bi!"
"Baiklah non." Bi Tini memberi jalan yang lebar untuk Alyn. Alyn pun tersenyum lebar setelah ia membuka sepatu hak yang ia pakai, dan menyimpannya kedalam lemari sepatu seperti biasanya.