Chereads / Starlet / Chapter 2 - part 2

Chapter 2 - part 2

"Namaku Otto Van Java, aku mengikatmu atas kepemilikanku. Dengan wewenangku aku memberimu Nama Oura. Sekarang bangkitlah dan layani tuanmu."

Gila keren banget gue.

Sarung tangan bersinar, dan menjadi butiran cahaya yang bertebangan di udara.

Cahaya bagaikan kumpulan kunang-kunang yang terbang dengan indah, berputar-putar di ruang tamu.

Cahaya yang masih di langit-langit rumah, mulai menyebar membentuk sebuah wujud gadis.

Gadis yang memliki mata biru, rambut hitam bercampur pirang yang terurai sepanjang punggung, dan berkulit putih mulus. Turun ke bawah perlahan.

Dia sedikit membungkuk dan memjamkan mata untuk memberikan hormat kepadaku,dan Rize. Sungguh gadis manis.

"Nah, mari kuantar ke kamarmu," ajak ku

"Iya."

Aku mengantar kekamarnya, yang berada di hadapan kamar Rize.

"Rumah, dan kamar ini gak terlalu besar dan mewah. Semoga bisa betah." aku berjalan pergi kekamarku.

"Eits ..., mau kemana? Hari masih pagi, kita bisa berolahraga." Tangan Rize menahan bajuku.

Rize juga menawarkan untuk berolahraga kepada Oura, dengan alasan menyehatkan tubuh, dan mempererat hubungan.

Benar-benar mirip kata-kata senior di organisasi sekolah.

"Ya kalau begitu, aku akan menunggu kalian berganti pakaian. Di kamarku tentunya."

Yes, akhirnya aku bisa merasakan bau kasur kesukaanku.

"Tuan Otto mau kemana, kita sudah siap untuk berolahraga!!"

Sialan!! Aku lupa tentang kemampuan mengganti penampilan mereka.

***

"Nikmati udara pagi selagi bisa. Mungkin ini momen terakhir kalian menghirup udara pagi."

Kakak senior emang seram.

"Tuan." Rize menghampiriku, sembari menunjukan sebuah kartu informasi kekuatan milik Oura.

••••••••

Oura ☆

Strength : E+

Stamina : E+

Intelligence : E–

Vitality : E+

Agility : E–

+ Bisa meningkatkan 10% Kekuatan, Stamina, dan Pertahanan Fisik pengguna

– Mengurangi 2% kelincahan/kecepatan pengguna

••••••••••

"Apa dia masih bisa berkembang?" Tanyaku pada Rize

"Tentu saja."

Rize berdiri dan mejelaskan tentang pemanasan.

"Pemanasan kali ini, kita akan berlari santai di hutan. Aku akan berada di depan sebagai penunjuk jalan, Tuan Otto berada di tengah, dan Oura berada di Belakang"

"Jika ada pertanyaan bisa katakan sekarang!!"

"Senior Rize, kenapa harus lari" tanya Oura.

Rize menjelaskan, kalau lari semua anggota tubuh kita akan bergerak. Hm... masuk akal juga.

"Senior Rize, bisa jelaskan misteri hilangnya Dada E cup milik Oura."

"Jadi itu alasan pandanganmu dari tadi." Rize menghela napas sembari tangan kanannya memegang kening.

Rize menyuruh Oura tidak usah menjawab pertanyaanku.

Sial, tidurku tidak akan nyenyak.

"Tuan Otto, Senior Rize menyuruh kita berbaris," suruh Oura.

"Baiklah, tunggu aku Mengammbil napas panjang."