Chereads / Starlet / Chapter 5 - PART 5

Chapter 5 - PART 5

"Halo mas bro! kemana aja kamu?"

Seseorang yang mengejutkanku dari belakang adalah Akang. Seorang petualang dari Desa Bayt, desa yang kutempati saat ini.

Akang bergegas duduk di kursi yang berhadapan denganku, dan berkata, "Kemana saja dua hari ini bro? Aku khawatir kamu mati di makan kodok ... aduh! Hey kenapa kamu ini?"

Akang mengomel-ngomel, setelah aku menendang kakinya.

Dasar menyebalkan. Aduh tubuhku terasa tambah kesemutan. Apa anak ini gak ada kerjaan? Maksudnya ini hari kerja.

"Apa kamu sudah banyak uang?"

"Tentu saja, tetap miskin. Emang kenapa?"

"Pergi dari sini, dan cari uang yang banyak dengannya."

Mendengar omonganku, Akang mulai mengerutkan dahinya.

"Nada bicaramu seperti ingin mengusirku, ya ... aku memang sengaja libur untuk melihat sesuatu. Hey! Angkat kepalamu jika diajak bicara! Dasar kamu ini."

Maaf saja tapi keadaan tubuhku belum bisa diajak kompromi.

Akang menghela napas, dan menyenderkan kepala di tangannya.

"Hei, kau tau tentang es yang berbentuk kak–"

"Maaf menunggu, bayi besar."

Saat Akang sedang membahas ledakan es yang dibuat Oura dua hari yang lalu. Tiba-tiba dia datang memotong pembicaraan.

"Ini susu segar untukmu."

Oura menyerahkan susu hangat yang tidak ku pesan, dan menunduk sopan ke Akang.

"Kenapa kamu memberiku susu hangat, ha! kemana es tehku ..., dan kamu Akang berhenti tertawa!"

Dia mengejekku sampai segininya, awas saja nanti, aku akan terus menjahilimu walau kamu menagis meminta ampun.

Saat aku, Oura,dan Akang membuat keributan di Guild Maraiboro. Terdengar suara wanita yang terasa sangat familiar.

"Ya ampun, kalian bahagia sekali."

Sumber suara itu ternyata dari Ze Yoan, rekan sepetualangan Akang. Wanita berambut panjang bewarna biru tua, dan warna magenta di beberapa bagian. Dia berdiri di belakang akang, dan memegang pundaknya.

Entah mengapa aku merasa mereka terlihat cocok sebagai sepasang kekasih. Ze Yoan yang berparas tinggi seperti wanita dewasa, dan Akang yang berambut kribo, tapi memiliki wajah yang tampan. Sungguh melihat kedekatan mereka membuatku yang jomblo merasa iri.

Saat aku sedang memikirkan kedekatan mereka, Oura berdiri dengan mengepalkan tangan, mendekati Akang dan Yoan.

... eh, jangan-jangan! Dia ingin memukul mereka, karena merasa iri. Sepertinya Yoan juga menyadarinya, Oura akan babak belur. Aku harus menghentikannya.

"Tunggu Our–"

"Teman."

"Eh ... " 2×

Apa yang terjadi, bukannya berkelahi, tapi mereka cuma bersalaman ala teman dekat. Salaman yang memiliki gerakan khas yang hanya di ketahui oleh mereka.

Akang yang merasa sama herannya denganku, mengajukan pertanyaan kepada mereka.

"Apa kalian sudah lama berteman?"

"Bukan, baru kali ini aku bertemu dengannya. Tapi ..., entah mengapa aku merasa seperti sudah kenal lama dengannya, mungkin ini naluri sesama Starlet."

"Benar, rasanya seperti 'Zing' gitu."

Zing apanya, perempuan memang sulit dimengerti. Tapi dilihat-lihat memang benar, mereka kelihatan akrab meskipun baru ketemu.

Saat dia sedang asik mengobrol, dia menatapku dengan senyum jahat di wajahnya, di tambah ekspresi terkejut Yoan, dan tawa kencang Akang yang bergema di seluruh guild.

Aku merasa seperti dia sedang menyebar gosip tentangku.

"Itu benar, sepertinya kapal cinta mereka sudah ber–"

"Goblok."

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, aku menjitak kepalanya lalu menyeretnya keluar.

" ... Bila aku tidak kembali atau kehilangan ingatan tentang kalian, aku mohon jangan membencinya! Dia baru saja mendapatkan kebahagiaan."

"Wah wah, kau sungguh murah hati ."

Melihat ekspresiku yang tersenyum jahat, Oura mulai menggeliyat mencoba melarikan diri, dan berteriak kencang meminta tolong.

"Ttt-tolong ...!"