Chereads / Starlet / Chapter 8 - Bab 2

Chapter 8 - Bab 2

Part 1

Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu mangsa yang kuat. Apa kalian mutuskan untuk kabur? atau tetap menyerang mereka sembari mengharap keajaiban akan datang–

"Antz hindari cengkraman kaki depannya! balas dengan Bite!"

Musuh menyerang secara bertubi-tubi, serangan musuh sangat cepat, dan juga akurat. Sungguh merepotkan.

"Bagus Antz! merayap naik di tubuh lawan itu ide bagus. Jangan lupa gunakan Bite!" Musuh meronta kesakitan, menggoyangkan tubuhnya berharap musuh yang menggigitnya terlepas.

Saat sedang fokus melihat pertarungan mereka, sebuah suara yang familiar terdengar, " siapa pemenangnya?"

"Tentu saja semut pemenangnya." Aku berdiri, dan kembali ke meja dekat pintu masuk kamar mandi.

Seperti tidak puas dengan jawabanku, dia sekali lagi melontarkan sebuah pertanyaan, "kenapa kamu bisa seyakin itu?" Oura terus menatap pertarungan kedua serangga itu.

Serius! dia tidak tahu pemenangnya.

"Kau lihat, si semut mainnya keroyokan." Aku menghembuskan napas panjang, dan membenamkan wajahku di meja.

"Manusia itu seperti semut, ya."

"..."

"Sama-sama makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain."

Aku mengangkat kepalaku, dan menatapnya dengan wajah heran.

Siapa sangka si Oura yang pandai membuat orang sebal, juga bisa mengatakan sesuatu yang menarik.

Setelah bosan memperhatikan semut, dia duduk menyandarkan tubuhnya pada tembok dekat meja yang kupakai.

Hembusan napas panjang terdengar darinya, bibirnya bergerak mengucapkan sebuah kata tapi tanpa menatapku, "kenapa kamu memilih pekerjaan ini?"

"Karena... aku suka," jawabku dengan nada malas

.

"Kenapa? Kenapa tidak mencari pekerjaan di guild saja? berburu beast atau parasit hitam yang menghasilkan banyak uang, dari pada bekerja menjadi penjaga toilet pasar." Dia menatapku dengan wajah kebingungan.

Pekerjaan ini memang dipandang sebelah mata, tapi sebenarnya sangat menguntungkan, di tambah aku bisa berbincang-bincang dengan pedagang dan yang lainnya.

"Hm... kamu lihat belalang sembah yang dimakan itu! Apakah besok dia masih utuh?"

"Tidak." Jawab oura dengan menggelengkan kepala

"Di sini ada aturan mengenai perburuan. Perburuan dilakukan pada musim-musim tertentu, dan situasi tertentu. Karena beast, dan hewan itu jumlahnya terbatas karena perkembang biakan yang lama, sedangkan parasit hitam itu sangat langka, dan susah ditemukan."

"Agh! Sangat aneh! Kalau langak, kenapa ada beberapa kertas bounty parasit hitam yang cukup banyak? Contohnya, kemarin saat kita menjalankan misi ada 2, eh... kalau di gabungkan sama yang sudah diambil jadi... ah, lima bounty yang dipasang oleh petugas guild!" Oura menggaruk kepalanya yang berambut hitam kepirangan yang gatal karena berpikir.

"Bagaimana petugas keamana bisa tahu kalau ada pencurian?"

"Ada orang yang melapor?" Oura menjawab dengan memiringkan kepala.

Aku mengacungkan jempol, guna merespon jawaban Oura.

Ngomong-ngomong mau sampai kapan dia memegangi bekal itu?

"Ngomong-ngomong apa tujuan kamu kesini?"

Oura yang teringat tujuannya kesini, bergegas meletakan sebuah kotak bekal yang tertutup kain, dan membukanya.

"Tentu saja nongkrong sambil makan cemilan denganmu." Dia mengatakan itu dengan senyum lebar.

Mantap! tapi... ada yang kurang, beli dulu aja deh mumpung sepi.

"Oura jangan habiskan kacangnya sendirian!"

"Aku tidak janji!"