Chapter 2 - TWO

Namun bahkan aroma serigala saja tidak terasa sama sekali, seakan ada yang menahan sihir pembatas mereka. Membuat batu stone yang menjadi alarm bahaya, tidak memberikan sinyal pada warrior milik kaum serigala. Makannya, Bella berlari bersama putrinya untuk melihat dan melempar putrinya ke perbatasan yang dapat dilewati oleh sang putri tanpa perlu ijin ketat seperti dirinya. Alexa memiliki darah serigala yang hampir murni seluruhnya, hanya ada sedikit darah ELF di tubuhnya. Itulah mengapa, di wilayah hutan peri ini.

Dia dikucilkan, menjadi bahan olok-olokan dan juga karena miskin. Bahkan ayahnya seorang serigala yang tinggal bersama para kaum peri dijadikan bahan lelucon, ayahnya sering kali pulang dengan luka-luka di wajah setelah bekerja karena dia menakuti pengunjung restoran tempat ayah bekerja. Mereka sengaja melakukan itu, tapi kenapa. Walau begitu, ini tetaplah kampung halamannya.

"Ibu, ada tiga prajurit naga merah mengejar kita."Katanya Pada sang ibu yang matanya semakin bergetar akibat rasa takut.

Dibelakangnya, Alexa bisa melihat bagaimana pohon-pohon hutan tempatnya tinggal tidak lagi berwarna hijau terang yang menenangkan dan hangat. Semuanya hanya menguarkan warna merah api, bau terbakar yang hangus dan juga teriakan dari desa tempat tinggal utama berada sampai ke telinganya.

"Tenanglah nak, kau akan selamat. Ibu janji, kau pasti akan selamat."Ujar Bella pada sang putri dengan rasa putus asa yang menggerogoti dirinya.

Alexa, anak itu hanya mengangguk. Tubuh kaum peri memang tinggi dan besar, tapi untuk ukuran dirinya yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan untuk mencari makan sangat jauh berbeda dengan anak seusianya, bahkan darah serigala yang mengalir di darahnya tidak dapat menyelamatkan pertumbuhannya yang terhambat.

"Mereka menuju perbatasan! Kejar dan tangkap, jangan biarkan mereka hidup!!"Teriakan itu dekat.

Bella segera mengeluarkan sisa kekuatannya, warna kehijauan yang keluar melingkupi tubuhnya mulai terlihat menguap dan sedikit demi sedikit tidak lagi sepekat pertama saat dia menggunakannya. Kaki panjangnya sudah mulai terasa sakit dan berat, dia akan terjatuh jika tidak memaksakan diri untuk menyelamatkan putrinya ke wilayah srigala.

Saat itulah, tiba-tiba saja tubuhnya yang dalam gendongan sang ibu melayang. Di terkejut, matanya yang memerah melotot melihat tubuh sang ibu sudah terjatuh diatas bunga lonceng biru yang telah mati kehilangan daya hidup mereka. Wajah itu pucat pasi dan mulutnya mulai terbatuk memuncratkan banyak darah, bagian inti kekuatannya pecah dan sebentar lagi dia akan mati tapi beruntung sisa kekuatan itu.

Dia transfer untuk mengirim sang putri keluar perbatasan serigala dan saat wujud sang putri tidak terlihat, dia menghela napas dan jatuh tak sadarkan diri. Tapi Alexa yang baru saja jatuh diatas tanah yang kelam dan gelap masih dapat melihat sang ibu, disana Bella didekati oleh tiga prajurit naga merah yang marah.

Kaki besar mereka menendang tubuh lemah tak sadarkan diri, yang bahkan nafasnya saja sudah mulai tidak terdengar lagi.

"Tidakkkk!! Ibu! Ibu!!"Alexa tak bisa melewati garis dinding tak kasat mata itu.

Dia seakan tertahan, batas sihir ini seperti kaca dua arah. Alexa histeris, tombak besi yang runcing itu diangkat oleh salah satu prajurit naga merah dan mulai bergerak untuk menancapkan ujungnya ke tubuh sang ibu yang tidak ada perlawanan. Dia sudah rela untuk mati demi menyelamatkan putrinya, Alexa semakin histeris.

Tak menyadari angin besar datang menggerakkan dedaunan di hutan gelap itu, hanya ada sinar bulan yang datang dari celah-celah padatnya pepohonan besar itu. Suara gemerisiknya menyeramkan dan bergema begitu kasar di pendengaran orang.

"TIDAKKKK!!! IBU!!"

Teriakannya menggema, matanya mengeluarkan air mata darah. Bahkan tangannya mulai terluka karena memaksa untuk keluar dari dinding sihir perbatasan itu, dinding sihir ini seperti jebakan. Dapat mudah dimasuki oleh kaum srigala tapi tak akan bisa keluar tanpa izin resmi dari omega yang bertugas, tidak lama suara raungan terdengar keras menggema mengerikan.

Malam itu, langit terlihat terang benderang dan bulan berbentuk bulat sempurna. Purnama, ini adalah malam purnama. Suara auman serigala tidak membuat Alexa mengalihkan tatapannya dari jasad sang ibu yang berlumuran darah, ibunya mati di depan matanya. Tidak, Bella dibunuh didepan mata Alexa yang kini warna matanya sudah memerah darah.

Sosok makhluk besar nan megah itu berlari, gigi-gigi tajamnya yang besar terlihat menggeram. Suara buasnya yang agung terdengar mengerikan, seluruh wilayah mendengarnya menggema karena aura kekuatannya yang tiba-tiba saja lepas tanpa bisa dicegah. Dia seakan kehilangan akal, harum citrus dan pohon pinus yang manis dan menyegarkan bercampur dengan darah.

Sang belahan jiwa, matenya tengah dalam keadaan berbahaya. Dia berdarah, ada yang aneh dari perbatasan sihirnya. Dia memberikan perintah melalui auman miliknya pada seluruh warrior untuk mendekat ke tempatnya, dia mulai memahami jika ada penjarahan di kerajaan yang berada di bawah kuasanya.

Semua inderanya berbunyi jika dia tidak cepat, maka dia akan kehilangan pasangannya. Suara bertabrakan mulai terdengar mendekat ke arah tempat dimana, aura merah dan hijau mulai mengelilingi tubuh Alexa. Perempuan itu seperti kehilangan akal sehat, taringnya tiba-tiba saja tumbuh lebih panjang dan meruncing tajam. Struktur tubuhnya mulai berubah perlahan, itu membuat teriakan mengerikan terdengar. Alexa kesakitan tapi tidak menghentikan dia untuk merubah bentuk dirinya, aura merah seorang serigala dan juga hijau dari kaum peri.

"Berhenti, kumohon!"Suara seseorang masuk kedalam kepalanya.

"Tidak bisa, aku tidak bisa menghentikan kemarahan ini. Ibuku...ayahku... keluargaku mati!!!"

"AAARGHHH!"

Serigala hitam nan besar itu berjalan mendekat saat sampai di depan sosok perempuan kecil itu, dia menangis dengan sengsara akan kesedihan yang tidak bisa dibendung olehnya. Tubuhnya mulai berubah menjadi bulu-bulu keperakan dan putih yang indah. Tapi itu terlihat sangat lambat dari kebiasaan kaum srigala merubah wujudnya, dia seakan masih kesulitan. Dan dari aura kekuatannya, dia seorang hybrid. Jadi bagaimana bisa dia punya sisi serigala yang sempurna, paling penting perempuan ini adalah pasangannya.

Segera mulut serigala itu terbuka lebar, kemudian memberikan gigitan di leher Alexa. Jeritan kemudian terdengar, serigala itu memberi tandanya disana. Cahaya putih bersinar terang membuat para serigala yang baru saja sampai di lokasi tempat sang Alpa, harus berbalik dengan gerakan gelisah karena cahaya terang itu.

Saat cahayanya menghilang, sosok serigala besar itu kini berubah menjadi sosok pria tampan dengan tubuh indah yang terbentuk akan otot sempurna. Dan dalam pangkuannya, sosok perempuan tadi kini sudah berhenti merubah bentuknya yang belum disempurnakan dengan penyatuan.

"Apa yang terjadi padamu?"Tanya suara itu dengan sedih.