Chapter 7 - SEVEN

"Mana mungkin! Satu jam yang lalu kau baru saja selesai, punggung dan pinggangku sakit. Dan kau masih belum juga selesai, dasar bajingan mesum!!"Alexa memukul lengan Matthias dengan kesal.

Mereka baru saja bertemu, kemudian menikah dengan alasan Alexa ingin membalas dendam bahkan Matthias berkata mereka juga perlu melakukan pertukaran darah dan meneteskannya diatas pedang sihir ganda bersama lima artefak kuno milik kaum serigala.

"Lepas sialan!"Dia menyikut tubuh kokoh yang berat itu tanpa membuatnya bergeser.

Alexa yang pendiam kini membuka mulutnya dengan serampangan, Matthias senang dan dia membalikkan keadaan dengan dia yang berada di atas tubuh mungil itu.

"Udara pagi dihutan kami selalu dingin, tapi aku merasa sangat panas saat ini..."Dia menurunkan wajahnya sambil menyeringai tapi Alexa memalingkan wajah kesal.

"Berhenti bicara, kita perlu mandi dan aku lapar!"Alexa menahan tubuh itu agar tidak turun lebih dekat."Matthias, tubuhmu terlalu besar dan aku bisa mati kehabisan napas dicium olehmu!"

Matthias tertawa mendengar itu dan memberikan ciuman pada pipi yang ada dihadapannya, kemudian bangkit duduk untuk melihat wajah rupawan Alexa yang baru saja bangun setelah satu jam tertidur. Dia menjadi kecanduan untuk terus bersentuhan dengan Alexa yang terus dia baui harumnya, pikiran dan hatinya menjadi tenang dan damai saat harum tubuh pasangannya tercium.

Ada banyak hal yang harus Alexa pelajari sebelum dia pergi berkelana seperti keinginannya, segel kekuatan mereka adalah rantai suci yang mengikat jantung kekuatan. Dan dengan mating kali ini hanya melepas satu rantai dan mengeluarkan sedikit kekuatan, tidak semua kekuatan absolut dan itu belum bisa dikendalikan oleh Alexa, perempuan itu harus belajar mengendalikan kekuatannya.

Dia adalah seorang healer yang memiliki kekuatan dewi Artemis yang mengendalikan alam dan hewan liar, hal itu terjadi padanya. Matthias yang biasanya akan kehilangan kendali pada akal sehatnya saat bulan purnama terjadi tanpa seorang mate sebelumnya, ditenangkan hanya dengan sekali sentuhan. Mungkin karena Alexa adalah pasangannya, itu menjadi mudah hanya dengan sekali sentuhan.

"Makanan akan segera datang, tapi aku masih bisa bertahan satu atau dua waktu untuk bercinta—"Matanya mengikuti tubuh Alexa yang terbalut selimut berjalan menuju ke pemandian."Kamu membawa selimut dan membiarkan aku telanjang seperti ini, apa itu sengaja?"Tanya Matthias sambil bangkit berdiri mendekati istrinya.

Alexa yang mendengar itu reflek menoleh, untuk melihat sosok indah rupawan yang berjalan kearahnya dengan gagah. Tubuh berotot, lengan yang kokoh, bahu yang lebar dan juga bagian yang sudah memuaskan tubuhnya semalam. Alexa sontak menggeleng kasar, dia sangat mesum memikirkan tentang percintaannya dengan Matthias satu jam yang lalu.

"Kenapa kau jadi malu-malu begini, padahal semalam kamu juga menerima setiap sentuhan dengan begitu nakal dan berani..."Bisik Matthias disisi wajah pasangannya itu. Alexa mendorong dada bidang Matthias, kemudian mendengus menahan malu dan berbalik."Kita mandi secara terpisah, karena aku pikir jika kita mandi bersama hanya akan memakan waktu—Aahhh! Turunkan aku Matthias!!"

"Jangan berisik, suaramu bisa terdengar oleh penjaga dan pelayan dibawah. Telinga kaum serigala itu sensitif, apalagi penghalang yang aku pasang semalam sudah hilang ketika fajar menyingsing."Katanya sambil membawa tubuh Alexa ke pemandian bersamanya.

Tentu, seperti yang Alexa katakan. Jika keduanya mandi bersama, maka memakan waktu yang sangat lama karena Matthias tidak bisa barang sedikit meninggalkan Alexa sendirian. Dia kaan selalu mengacaukan pasangannya itu, menyentuhkan seluruh tubuh Alexa dengan sentuhan miliknya.

Dan saat ini, Alexa menatap lurus kedepan dengan bibir cemberut membiarkan Matthias menyisiri rambut panjangnya yang berwarna cokelat keemasan itu. Wajahnya yang putih memerah akibat berendam diair hangat terlalu lama, mereka menghabiskan satu jam lebih didalam air untuk bersenang-senang.

Tidak, lebih tepatnya Matthiaslah yang bersenang-senang dan dia hanya menjadi tawanan yang pasrah tak bisa menolak karena sudah tak memiliki tenaga.

"Tuan, sarapan sudah siap."Ucap seorang pelayan dari luar pintu, wajahnya memerah karena dia mendengar suara percintaan tuannya dari luar sambil berjaga. Namanya Leo, pria itu adalah bawahan Matthias yang terpercaya."Tunggu, istriku tengah merajuk dan perlu kurayu lebih dulu—Aww!"

"Tunggu sebentar lagi, kami akan keluar untuk sarapan."Balas Alexa setelah memotong ucapan Matthias.

"Kamu sangat berbeda dari saat pertama datang ke wilayah kami, Alexa. Sekarang kamu terlihat sangat percaya diri, kuat dan begitu terang. Berbeda saat kamu pertama datang, bersimbah darah, ketakutan dan bersedih terus menerus sambil dirasuki rasa bersalah atas kematian ibumu."Ucap Matthias tak didengarkan oleh Alexa yang selesai memakai kemeja cantik berwarna putih tulang dan sabuk yang mengikat pinggang rampingnya.

Bahkan kaki rampingnya tidak tertutupi dengan benar, karena kemeja itu sepanjang lutut. Jika Alexa berjalan sering kali bagian bawahnya terbawa angin dan tersingkap sedikit memperlihatkan bagian belakang pahanya.

Matthias melihat itu dengan cemburu, seharusnya lengannya yang melingkar dipinggang indah itu. Dahinya berkerut dan Alexa dapat melihat apa yang Matthias pikirkan, memberi perintah pada suaminya itu.

"Seorang Alpha yang posesif, kamu seharusnya malu karena sudah menunda waktu sarapan. Cepat pakai bajumu dengan benar!"

"Sebelum itu, kenapa kamu hanya memakai kemeja itu! Ada gaun yang sudah aku siapkan, jangan perlihatkan tubuhmu pada orang lain selain aku Alexa!!"Sisi seorang serigalanya muncul, dia menggeram dan mendekat untuk menarik tubuhnya kedalam pelukan."Aku benci sekali melihat pakaian ini!"

SRAAAK!

"Matthias!!"Alexa menyebut nama pria itu dengan keras, karena suara robekan terdengar keras didalam ruangan mereka."Kemeja ini milikmu! Aku memakainya karena ini lebih mudah dari pada menggunakan gaun yang memerlukan bantuan pelayan untuk digunakan!"

"Tidak, sekarang kemeja ini sudah tak bisa digunakan lagi. Jadi mau tak mau kamu harus menggunakan gaun didalam lemari, aku akan membantumu!"Ujar Matthias dengan seringai kemenangan menatap wajah Alexa yang memerah menahan amarah.

.....

Keduanya sudah menyelesaikan sarapan yang tertunda, tapi saat akan keluar melalui pintu utama. Alexa menolak, dia berkata jika dia tidak ingin dikenali oleh kaum serigala sampai menemukan dalang dari pembantaian yang terjadi pada hutan peri miliknya. Karena semua ini bukan hanya karena raja naga merah, ada orang lain yang mengincar kehancuran dari kaum serigala tetapi membunuh kaum pergi karena kelahiran Luna ada disana terlalu berlebihan. Oleh sebab itu Alexa belum tau, mana kawan mana lawan selain Matthias sebagai matenya, sudah pasti adalah kawan sekaligus pasangan hidupnya.

"Tapi kalau hanya aku yang keluar, itu sangat memalukan. Hampir setengah dari pengawal menunggu kita diluar."Matthias menolak keluar sendirian, dia masih mencoba meyakinkan Alexa kalau para warrior dapat dipercaya dan akan tutup multu tentang sosoknya."Tidak bisa, aku akan keluar melalui jendela dengan wujud serigalaku. Mereka belum mengetahui aku dan kekuatan yang aku miliki saat ini, bisa menyamarkan kehadiranku saat melarikan diri."Ujar Alexa masih tak mendengarkan ucapan Matthias.

Dia bahkan sudah mengambil langkah keluar pintu untuk sarapan sebelum tangan kekar nan nakal itu, kembali menariknya ke atas ranjang. Karena saat dia mengeluh akan keputusan sepihak dari Alexa, jari-jarinya sudah bermain di kedua sisi pinggangnya.

"Alexa...."

....

Gosip menyebar dengan cepat, saat mengetahui jika alpha mereka keluar dari kastil setelah melakukan mating di malam purnama dengan luna mereka sendirian. Itu mengartikan jika sosok Luna melarikan diri, alpha menjelaskan jika semua ini terjadi untuk melindungi sang luna dari musuh yang berada dalam jangkauan namun masih bersembunyi.

"Kamu dengar, alpha yang seharusnya berdua bersama luna malah berjalan keluar sendirian dengan raut muka yang mengerikan. Bahkan penjaga yang berada disana harus merasakan aura mengerikan sang alpha. Katanya, bahkan bulu kuduknya berdiri saking takutnya."

"Kamu tau, itu memang mengerikan. Kita tau jika alpha kaum kita itu adalah yang paling kuat sekaligus mengerikan!"

"Betul! Tapi setidaknya, kalian sadar tidak sejak luna datang ke wilayah kita. Sifat keras dan kejam alpha sedikit lebih baik, bahkan dia meminta pada bagian dapur dengan nada lembut tanpa ada unsur menyindir meski ada kesalahan yang dibuat sang omega didepan alpha."

"Benar-benar, luna kita membawa angin dingin didalam wilayah yang gersang dan kejam."

Para pelayan itu memulai gosip dari mulut ke mulut dengan girang, sejak luna muncul sang alpha jadi terlihat lebih bahagia dan wilayah mereka tidak lagi dilingkupi dengan aura mengerikan dari alpha mereka yang putus asa dan frustasi.