Matthias memeluk tubuh kecil yang bahkan terselimuti oleh tubuh besarnya, tingginya hanya sedada miliknya. Padahal Alexa berumur 17 tahun, dia juga terlihat sangat kurus saat dibawa kemari. Perempuan ini, hal buruk mengerikan apa yang terjadi padanya selama berada di hutan peri.
"Ayahku."
"Hah?"Matthias terkejut sampai merespon dengan bodoh.
"Ayahku, apa kau sudah menemukan jasadnya?"Tanya Alexa untuk pertama kalinya.
"Hah? Apa kau baru saja bicara padaku?"Dia masih memastikan.
Ini pertama kalinya, sejak sebulan Alexa berada disini dan kekacauan sudah menyebar luas. Mereka pasti akan mengetahui jika kerajaan darat sudah memiliki kekuatan mutlaknya kembali, akan banyak pemberontakan di masa depan dari mereka yang iri dan serakah.
"Itu... coba katakan sekali lagi!! ayahmu? Tanyakan sekali lagi, Alexa!"Suara Matthias terdengar seperti gumaman.
Karena bibirnya jatuh di atas bahu pasangannya, bahkan keduanya belum melakukan pernikahan resmi. Matthias ingin melindungi Alexa, hidupnya pasti akan dikejar-kejar oleh banyak malapetaka karena menjadi pasangan terberkati sang dewa bulan.
Pria itu, Matthias terlalu bersemangat karena mendengar suara Alexa mengalun indah dalam indra pendengarannya. Apapun yang ada pada pasangan hidupnya yang selama ini dia cari, menjadi hal yang manis dan candu. Dia ingin mendengar suaranya sekali lagi, namun Alexa diam saja dan membiarkan. Karena Matthias tidak mendengar suara apapun lagi, dia menghidu aroma tubuh manis yang dikeluarkan oleh pasangannya.
Alexa itu berbau manis dan menenangkan, pikiran kalut dan amarahnya mereda. Masalah kemarin saja belum selesai, tiba-tiba beberapa kawanan memiliki keluhan mengatakan jika beberapa pemuda di desa perbatasan sering kali menghilang dan tidak kembali.
"Aku tidak menemukan jasad ayahmu, bahkan di kerajaan langit sekalipun. Aku pikir, ayahmu masih hidup dan dia melarikan diri ke perbatasan wilayah lain."Jawab Matthias setelah mendapatkan ketenangannya.
Pelukan itu semakin erat, Alexa tidak pernah menggerutu. Dia sudah tahu jika dirinya adalah pasangan dari seorang raja serigala, ada darah serigala di tubuhnya dari sang ayah. Itulah yang menyebabkan dia mendapatkan perlakuan buruk di wilayahnya, ayah dan ibunya sampai harus pindah ke ujung desa yang dekat dengan hutan sunyi yang tanahnya dipenuhi dengan bunga lonceng biru yang indah. Disana hangat, dia lebih suka bermain sendirian disana dengan membuat bentuk objek anak-anak dari daun-daun yang jatuh diatas tanah.
Mereka akan menari, memeluknya sesuai dengan permintaan dan perintahnya. Kekuatan itu datang karena dia memiliki darah elf dari ibunya, walau dia memiliki darah serigala yang lebih kental Alexa tidak pernah melakukan perubahan sebagai seorang srigala. Tidak ada cukup kekuatan baginya, dan sering kali akhir dari usahanya adalah sakit dan muntah darah yang parah.
Sejak saat itu, ayah dan ibunya melarang dia melakukan pergantian wujud sampai usia dewasa ini. Terakhir kali perasaan itu datang, kala dia diselimuti rasa marah dan sedih melihat bagaimana, kaum bar-bar itu membunuh ibunya yang sekarat di depan matanya.
"Bisakah kau segera melakukan pernikahan, aku ingin menjadi lebih kuat."Suara Alexa lagi, membuat Matthias seketika menggeram suka.
"Sialan, Alexa. Kenapa kau selalu bicara disaat aku tidak siap mendengar suara merdumu!"Setelah berkata begitu, Matthias menghisap bahu pasangannya itu sampai memberikan bekas."Aku bisa gila, kita akan adakan pernikahannya sesegera mungkin dan melepas segel kekuatanmu."Lanjut kemudian menarik sisi wajah Alexa untuk mendongak.
Dia menciumnya dengan penuh tuntutan, Matthias tidak pernah memaksa Alexa. Dia selalu memberitahukan perlahan, biasanya Alexa hanya akan memberikan sebuah kertas untuk bicara. Tapi hari ini, pertama kalinya Matthias mendengar suara Alexa yang indah. Dan pertama kalinya dia memberikan ciuman panas di bibir. Sejak dia datang ke kastil dan tinggal disini, Alexa mulai mengetahui jika selama ini kekuatannya tersegel sampai bertemu dengan pasangannya.
Bahkan dia tidak tahu apapun, keluarganya terlalu miskin sampai tidak bisa memanggil dokter maupun penyihir untuk melihat keganjilan yang terjadi pada kekuatan anak mereka yang begitu lemah. Tapi sejak kepemilikan yang matthias lakukan padanya dengan menggigit lehernya, sedikit segel kekuatan itu retak dan perasaan itu terjadi karena dia pun mencoba melepaskan kekuatannya dengan serampangan hampir saja membunuhnya.
"Ah.."Suara itu terlepas dari bibir Alexa setelah Matthias melepaskannya.
"Brengsek, aku ingin segera menandai kamu seutuhnya sayang..."Matthias mencium pipi kanan Alexa dengan nafas memburu.
Dia tak bisa menahan dirinya, tapi aroma tubuh manis Alexa bisa menenangkan pikiran tak bermoralnya ini.
"Aku butuh sebuah kesepakatan, karena dari pengalaman orang tuaku. Kaum srigala selalu posesif dalam mencintai, karena aku ingin menjadi lebih kuat. Akan banyak hal yang ingin aku lakukan dan kamu perlu mengabulkan itu, atau pernikahan kita tidak akan pernah terjadi!"Ungkap Alexa yang bahkan nafasnya masih memburu.
Matthias mendengar ucapannya menatap pada mata hijau itu berada, seindah itu bola mata Alexa sampai membuat Matthais seperti tersihir. Keindahan bola mata kaum ELF yang berwarna hijau seperti warna pohon di hutannya yang indah, pandangan mata Alexa terlihat berani dan tak ingin disangkal jika tidak ingin mendapatkan penolakan.
"Dan apa keinginan kamu agar aku bisa menikahi kamu dengan segera?"
"Biarkan aku hidup di dunia manusia."
...
"Dewa merestui kalian berdua."Ucap pendeta pada sang raja serigala.
Dia tersenyum penuh ketulusan dari wajah tuanya, kemudian mundur perlahan memberikan ruang bagi kedua insan itu saling berciuman dibawah sinar bulan purnama yang terang.
Dibawah bulan purnama, dimana cahayanya yang terang dan indah bersinar terang. Malam dimana langit tengah bergembira dan seluruh serigala tengah melakukan mating bersama pasangannya di hutan, dan malam ini adalah pernikahan bagi sang alpa bersama lunanya. Ratu dari serigala, perempuan itu terlihat cantik dengan gaun merah tua di bawah sinar bulan purnama.
Dia bersinar lebih terang dan indah, Matthius bahkan tidak bisa mengalihkan tatapannya dari sang luna. Debaran jantungnya lebih cepat, bahkan penciumannya jadi lebih tajam di malam purnama ini. Angin sejuk menerpa seluruh saksi yang melihat pernikahan sakral dari raja mereka, yang telah menemukan sang ratu yang dicarinya selama 100 tahun. Hanya beberapa orang kepercayaan Matthius menghadiri pernikahannya, raut wajahnya yang dingin di balik wajah mudanya memperlihatkan keteguhan hatinya.
"Kamu sangat cantik."Ujar Mattius setelah melepaskan bibir Alexa.
Riuh tepuk tangan datang bersamaan dengan senyum Mattius, ada dua orang pengawal kepercayaannya. Dia adalah beta dan juga jenderal yang memimpin dua warrior terlatih, dan ada kerabat dari pihak pamannya. Dia tidak punya adik, sebelum adiknya lahir sudah lebih dulu mati bersama dengan ibunya yang dibunuh.
Di Umurnya yang ke 14 tahun waktu itu, pemberontakan besar terjadi sebab meski ayahnya sudah menemukan pasangan. Pedang sihir ganda tidak mau tunduk pada sang ayah, kekuatan sang alpa tidak kunjung terbuka. Semuanya tersegel seakan ada yang menahannya, hal itu terjadi dan gosipnya sampai keluar wilayah kerajaan mereka dan membuat beberapa kerajaan kecil bahkan besar ikut campur untuk membunuh sang luna.