Chapter 9 - NINE

Dia ingin segera menyelesaikan percintaan mereka, duduk di atas pangkuan Matthias yang tersenyum congkak. Tangannya sudah memegang kedua sisi pinggang Alexa, kemudian melihat bagaimana pinggul itu bergerak dia mencium bibirnya dengan cepat dan lembut.

Keduanya menyelesaikan satu sesi bercinta, Alexa mulai memejamkan matanya dengan napas teratur. Matthias, pria itu mengusap bahu terbuka Alexa dengan ringan dan lembut.

"Hey, besok kamu harus membuat barrier yang baru di setiap perbatasan."

"Hm..."

"Jangan bangun terlambat, karena aku akan ada pertemuan setelahnya."

"Yeah, kalau kamu mau. Kita bisa menyelesaikan semua barrier itu sekarang, kita bisa melakukan teleportasi dengan sihir milikmu."Kata Alexa menjawab ucapannya.

Alexa juga tak jadi memejamkan mata, dia menatap kekasihnya itu dengan mata yang lebih hidup dari terkahir kali yang Matthias liat. Marah, benci dan juga kehilangan. Seakan kornea mata cantik nan indah ini akan ke luar dari tempatnya, andai dia tak mencium bau pekat dari Alexa.

Perempuan ini sudah mati karena ledakan kekuatan besar yang tak bisa di tanggung oleh tubuhnya yang masih tersegel.

"Baik, kalau begitu kita selesaikan malam ini."

.....

Pagi itu Matthias bangun lebih dulu, dia memakai kemeja miliknya dan berjalan menuju ranjang dimana Alexa tertidur. Mereka melalui malam yang manis lagi, dia tak pernah merasakan perasan damai dan menyenangkan seperti saat ini selama hampri 100 tahun sejak dia dilahirkan.

"Hey, aku ada pertemuan dengan para raja diwilayah daratan. Aku sudah menyuruh seseorang meninggalkan makanan di ruangan, kamu bisa kembali berpetualang. Tolong terus mengatakan padaku, dimana posisi kamu setiap bepergian."

"Hm..."Alexa hanya membalas dengan suara gumaman. Matthias mencium pasangannya,

"Jangan terus-terusan tidur, tubuhmu perlu bergerak. Atau mau aku bantu bergerak diatas ranjang lagi?"Tanya Matthias dengan nada menggoda.

"Sialan! Berhenti bicara dan enyah sana!" Alexa masih terlalu lelah, kekuatan yang dia habiskan untuk memperbarui seluruh barrier di kerajaan darat ini membuat dia hampir tak bisa berjalan.

Andai Matthias tak menemani, mungkin dia akan terkapar dengan pasrah di tengah hutan bayangan.

Matthias terkekeh, sebelum benar-benar pergi keluar dari kamarnya bersama sang Beta yang sudah menanti di depan pintu untuk pertemuan penting yang sudah lama di nantikan oleh para raja.

Dia berjalan menuju ke arah aula, tempat dimana hari ini akan diadakan pertemuan besar untuk pertama kalinya setelah sekian lama kerajaan darat bertahan dengan menyembunyikan kekuatan satu sama lain agar kejadian seperti alpha yang lalu terjadi lagi, setelah luna kaum serigala ditemukan saat pembantaian terjadi.

Artinya, lagi-lagi musuh selalu selangkah lebih maju dari mereka yang mencarinya secara sembunyi-sembunyi.

Setelah kejadian peperangan yang meledak di saat Alpha Mikail, kakek buyut dari Matthias harus kehilangan tiga artefak kuno untuk melengkapi kekuatan absolut kaum serigala. Artefak itu dicuri dan bahkan yang dimiliki oleh kaum serigala, salah satunya ada yang retak dan pecahannya menghilang entah kemana.

Seluruh artefak itu adalah cara untuk mengikat dan menundukkan pedang sihir ganda yang tak akan tunduk pada tuan yang lemah, dia hanya akan memakan mana dan seluruh kehidupan pemakainya.

Sejak Luna kaum serigala ditemukan, wilayah kerajaan darat menjadi lebih baik dan makmur. Mereka tidak lagi ketakutan dan berdiam diri sambil berlindung, setelah sang alpha bertemu luna mereka dan berhasil membuka sedikit segel kekuatannya. Bersamaan dengan itu, kaum serigala pun bisa mengeuarkan kekuatan mereka dengan penuh, karena ketika kekuatan milik sang alpha tersegel maka seluruh kaum serigala pun ikut tersegel kekuatannya.

"Alpha, kenapa anda tidak memperlihatkan sosok Luna kami yang sudah ditunggu oleh kaum kita. Seluruh kaum kami ingin bertemu dengan luna dan berterima kasih, jika bukan karena luna kaum kita pasti sudah tertindas karena kekuatannya tersegel dan hanya bisa menggunakan bahkan tidak setengah dari kekutan yang kami miliki."Ujar salah satu jajaran jenderal warrior yang tengah pertemuan para ketua wilayah di seluruh kerajaan darat.

"Ini keputusan Luna, bahkan aku sendiri tidak bisa menahannya."Jawab Matthias dengan bangga.

Wajahnya berseri-seri mengingat malam yang sudah dia lalui bersama pasangannya, dan semua tetua dan raja dari seluruh kerajaan dibawah kekuasaan kerajaan darat sang Alpha berkumpul untuk menemukan kembali artefak mereka yang hilang. Tapi jika sang Luna saja tidak bisa mereka lihat sosoknya, itu hanya akan menjadi penghambat.

Dia setiap kerajaan di bawah kekuasaan sang alpha, ada para beta yang diberikan perintah menjadi perwakilan untuk memberikan informasi kepada sang alpha secara langsung. Sebelum kemudian para raja dan tetua maupun jenderal berkumpul, ini adalah pertemuan besar di dalam aula. Dan sang alpha duduk di singgasananya dengan santai, tapi wajahnya terlihat berseri-seri sekali sampai membuat mereka semua berpikir jika pertemuan ini akan mudah.

"Tapi alpha, kita memerlukan kekuatan luna untuk memperbarui perbatasan agar lebih kuat. Terakhir kali perbatasan wilayah di sabotase oleh raja naga merah, jika sampai—"

"Itu sudah selesai di perbaharui, luna sendiri yang mendatangi setiap perbatasan dan menaruh mantra kuno dengan darahnya. Bahkan mantra dan sihir yang tidak bisa aku gunakan, dia lebih kuat dari aku."Suara sang alpha memotong pihak raja dari kerawajaan roh dengan nada sombong.

Semua orang terdiam, bagaimana bisa membuat ulang barrier di hampir seluruh daratan hanya membutuhkan waktu kurang dari sehari. Padahal jika itu penyihir menara, kemungkinan akan memakan waktu satu minggu lebih.

"Bagaimana bisa..."

"Luna kaum serigala sekuat yang di rumorkan..."

"Jika begini, kerajaan darat tidak akan diremehkan lagi..."

"Luar biasa..."

"Ini belum pernah terjadi dalam sejarah kita...."

"Kita benar-benar beruntung menemukan luna secepat ini..."

"Tapi kita semu abelum pernah melihat Luna secara langsung, apa perlu kita tanyakan..."

Seluruh raja di pertemuan itu berbisik satu sama lain, dengan hati yang senang karena akhirnya tidak akan lagi melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi setelah mengetahui sekuat apa luna mereka dalam membuat sebuah barrier di perbatasan.

"Tapi alpha, apakah luna seorang hybrid?"

"Ya, dia memiliki darah peri dan serigala. Tetapi anehnya, darah itu lebih dominan kearah ras serigala."Jawab Matthias tanpa menutupi apa-apa lagi.

Beberapa orang memang tidak menyukai fakta itu, tetapi mereka tak bisa melakukan perlawanan karena pasangan alpha sudah ditakdirkan oleh moongodness. Meski begitu, alpha tetap boleh mengambil seorang selir untuknya jika luna tak bisa mengandung.