"Gue tanya serius, Ay!" Sagara mengejar Shayna sampai ke dalam ruang inap kakek Dome. Yang dikejar justru mencoba menghindar, jengkel karena dipermalukan di depan umum.
Bayangkan saja Sagara bicara seperti itu sangat keras, dan sambil menatapnya. Sontak semua orang menatap Shayna dan menggodanya.
Ingin sekali Shayna mencelupkan Sagara ke dalam lava terpanas di dunia. Untung Shayna ingat Sagara adalah suaminya. Karena jika tidak, mungkin Shayna sudah menculik Sagara dan dimasukkan ke dalam pesawat, kemudian diturunkan di atas gunung terbuka dengan lava yang menyala.
"Ya seriusnya jangan di kantin juga! Banyak orang." Shayna duduk di atas sofa, menyusun makanan yang dibelinya di atas meja serapi mungkin. Mereka berdebat, mengabaikan Kakek Dome yang ada di sana. Sedang duduk sambil memperhatikan kedua cucunya dengan tatapan bingung.