"Ekhem… ngapain keramas subuh-subuh gini?" Shayna dikagetkan oleh suara sang mertua yang ternyata ada di belakang tubuhnya.
Gadis itu menoleh pelan, berusaha menyembunyikan handuk di kepalanya.
Malu. Sangat amat malu karena ketahuan keramas di pagi hari seperti ini. Shayna menyesal keluar kamar. Seharusnya dia tetap berada di dalam kamar sampai siang nanti. Dia kira, tidak akan ada siapapun di dapur. Namun rupanya… ada sang mertua, Halwah.
"Lengket aja tadi rambutnya." Shayna berusaha untuk cepat-cepat pergi dari sana. Apapun yang terjadi, dia harus menjauh dari ibu mertuanya. Jangan sampai dia ditanya macam-macam yang mencurigakan.
"Yakin lengket? Atau yang lain…"
"Mah!"
Halwah tertawa terbahak-bahak. Dia merangkul pundak Shayna, mengusapnya pelan. "Sagara ganas banget ya di ranjang?"
"Apaan sih Mah? Gak ada apapun kok." Shayna mencoba untuk mengelak. Dia tidak tahu saja jika tadi… ada tragedi yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
/Flashback/