"Assalamualaikum, Kek…" Shayna masuk ke dalam mansion pribadi sang kakek yang besarnya tidak kira-kira. Bahkan, mungkin bisa menampung ratusan orang di dalamnya.
Sesaat dia masuk, pemandangan pertama yang dia lihat Kakek Dome sedang tertawa sambil mengobrol dengan teman-temannya.
"Eh? Ayna, sini sayang!" Kakek Dome memanggilnya. Buru-buru, Shayna berjalan mendekat, mengira mungkin saja Kakek Dome butuh bantuan.
"Kenapa Kek?"
"Ini cucu kesayangan saya, namanya Shayna." Kakek Dome memperkenalkan Shayna pada teman-temannya.
Bisa dia lihat, teman-teman Kakek Dome memberikan tatapan kagum pada Shayna. Mereka seolah bisa melihat potensi Shayna bahkan sebelum mengenalnya lebih jauh.
"Masih muda udah mimpin perusahaan? Hebat banget… Shayna sudah punya calon? Kalau belum mau saya kenalkan dengan cucu saya." Sahut salah satu teman kakek di sana.
Shayna seolah sudah bisa menebak hal ini. Bahwa akan ada sesi perjodohan secara dadakan. Sudah seperti tahu bulat saja.