Beberapa jam sebelum Bag melakukan semadi (penanaman ilmu spiritual).
"Jadi sekarang bagaimana cara mengambil energi di batu ini Yaq?" ucap Bag sembari meletakkan Batu Rodra dari genggaman tangannya.
"Hmm.. walaupun nampak mudah di ucapan, tapi dalam hal praktek tidaklah semudah yang kau pikirkan Bag" ucap Yaq sambil mengarahkan tangannya untuk mengambil batu Rodra itu.
"Meskipun batu ini mengandung cukup energi untuk di tanam sebagai penguat pondasi para ahli ilmu spiritual, nyatanya tetap membutuhkan waktu untuk mengupas energi tersebut dari bentuk batu ini"
"Mengupas?" ucap Bag dengan wajah yang cukup kebingungan.
"Ya, ibaratkan saja dengan buah, kau memakan buah maka buah itu akan menjadi nutrisi untuk tubuh, kau juga bisa memakan buah tersebut tanpa mengupas kulitnya jika kau mau. Kau akan merasa kenyang dan cukup bertenaga setelahnya, namun itu hanya bertahan sementara."
Bag mengangguk mendengarkan penjelasan dari Yaq.
"Nah jika batu ini adalah buah, maka energi di dalam adalah daging, dan lapisan kristal yang membungkus energi di batu ini adalah kulitnya, mungkin bedanya batu ini tidak mempunyai biji yang bisa di tanam dan energinya menjadi kekuatanmu untuk waktu yang lama"
"Berapa lama waktu itu Yaq?" Dirinya sempat berpikir kalau kalau kekuatan yang di peroleh akan bersifat sementara layaknya manfaat buah buahan
"Berapa lama itu? Mungkin sampai kau mati" ucap Yaq sambil tertawa.
"Sekarang apa yang kau lakukan kalau buah yang kau ambil belum masak? Belum matang?"
"Aku akan membungkus dan membiarkannya supaya lebih cepat masak" jawab Bag dengan santainya.
"Benar, sama halnya untuk kasus batu Rodra ini, energi di batu ini belum masak atau murni, bahkan jika kau tidak tahu cara untuk memurnikannya maka benda ini tidak akan berguna dan kau tidak akan bisa menyerap energi yang terkandung di dalam batu ini. Itu sebabnya kau harus memurnikan semua energi yang terkandung di dalamnya hingga menjadi cocok untuk kau serap, dan seperti yang aku katakan tadi, kau bisa memakan buah bahkan dengan kulitnya"
"Jadi maksudmu aku bisa menyerap batu ini hingga tak bersisa?"
"Tentu, jika kau bisa menahan dan tahu akan ilmunya maka kau bisa melakukan itu. Tapi pahamilah Bag, alasan kenapa batu rodra sampai mengkristal seperti ini, itu karena energi yang tekondensasi dan kemudian memadat lalu membungkus energi inti itu sendiri"
"Jadi kristal batu ini pada dasarnya adalah energi yang terpadatkan?"
"Ya, tidakkah kau merasakan aura yang merembes keluar dari permukaan batu itu?"
Mendengar perkataan Yaq, Bag lalu menyipitkan matanya dan melihat dengan lebih teliti ke arah Batu Rodra itu.
Dan benar saja, dari seluruh permukaan batu kristal yang membungkus energi, semuanya mengeluarkan aura layaknya asap yang hampir tidak terlihat mengelilingi batu Rodra.
Itu sungguh sangat tipis, bahkan untuk Bag sendiri, dirinya perlu beberapa saat untuk menyadarinya.
Aura seperti asap tipis itu berbeda dengan yang di dalam batu, Bag bisa merasakan langsung di jari jemarinya sensasi energi asing yang menolak untuk menyatu dengan tubuh.
Asap itu hanya melewati kulit Bag. Dan hanya mengelilingi di permukaan batu rodra saja.
Setelah menyadari itu semua, Bag kemudian kembali berkata;
"Jadi Yaq bagaimana cara mengambil semua energi ini?"
"Simpel, seperti yang kau katakan tadi, bungkuslah Batu ini dengan tenaga dalammu hingga dia menjadi murni dan cocok untuk kau serap"
"Maksudmu mengalirkan tenaga dalam terus menerus untuk membungkus batu ini? Sampai berapa lama aku begitu?"
"Selama mungkin jika kau ingin menyerap batu ini seutuhnya, dari yang aku ketahui waktunya bermacam macam, ada yang butuh bertahun tahun, ada yang berbulan bulan, atau berminggu-minggu."
"Hah? Selama itu?"
Bag tidak mengira akan di butuhkan waktu selama itu hanya untuk menyerap energi dari batu ini, di perlukan konsentrasi yang tinggi untuk membungkus seluruh permukaan dari batu Rodra.
"Ya menurutmu bagaimana Bag? Bukannya sudah aku bilang tidak semudah yang di ucapkan, semuanya tergantung pada kecakapan si ahli yang ingin memurnikan batu rodra ini" ucap Yaq sambil menunjuk ke arah batu Rodra
"Ada juga yang hanya perlu waktu berhari hari, bahkan ada yang hanya memerlukan waktu ber jam jam. Itu sebabnya fokus, dan tenanglah"
"Sekarang mulailah, kau akan mengetahui manfaat apa yang kau dapat setelahnya, dan kau akan tahu alasan batu Rodra ini dianggap berharga di kalangan pembudidaya ilmu spiritual".
Begitulah kilas balik beberapa jam sebelum Bag bersemadi.
Melihat Bag yang tengah melakukan pemurnian, Yaq pergi meninggalkan ruangan itu lalu melakukan hal yang sama di tempat yang berbeda.
Ia bersemadi sambil meletakkan batu Rodra di depannya dan mulai membungkus batu tersebut dengan tenaga dalam miliknya.
Gelombang naik turun berputar di sekitar batu itu, dan secara bertahap warna Kilauan dari batu tersebut berubah menjadi 1 warna yang padu.
Perlahan batu yang semula utuh, sekarang mulai melebur dari pucuknya, sedikit demi sedikit kristal batu itu terkikis dan hilang di ketiadaan menjadi energi yang menyatu dengan tenaga dalam milik Yaq.
Energi itu mengalir menutupi seluruh tubuh Yaq. Semakin lama waktu berjalan, batu itu menjadi semakin mengecil dan habis karena terserap menjadi energi.
...
....
6 bulan berlalu.. Batu Rodra yang sebelumnya ada di depannya kini sudah lenyap tak menyisakan apapun. Perlahan Bag mulai membuka matanya dan keluarlah kilatan kecil di sekeliling tubuhnya.
Dalam hal itu, dia menyadari lonjakan kekuatan yang meningkat pesat di dalam dirinya.
Ia mengalami terobosan 2 tingkat dalam 6 bulan terakhir.
Padahal untuk melakukan terobosan ke tingkatan yang lebih tinggi maka diperlukan kekuatan energi yang jauh lebih banyak dari tingkatan sebelumnya, setidaknya di butuhkan 2 atau 3x lipat kekuatan energi dari tingkat sebelumya.
Dengan begitu baik itu tubuh, kekuatan tenaga dalam dan aura akan meningkat menjadi lebih kuat seiring terjadinya terobosan.
Bag benar benar merasakan kekuatannya meningkat setelah penyerapan batu Rodra, dirinya bahkan tidak menyangka akan mengalami terobosan hingga 2 tingkatan hanya dengan menyerap 1 bongkahan batu Rodra.
Sungguh itu benar benar layak di sebut sebagai harta dunia.
"Kau sudah selesai?"
Suara yang cukup akrab terdengar di telinganya, siapa lagi kalau bukan Yaq.
Dia telah mengamati cukup lama di saat Bag melakukan pemurnian.
Selama ini, Yaq mengamati Bag dalam posisi melakukan pemurnian adalah untuk berjaga jaga agar tidak ada yang mengganggunya, akan runyam jadinya kalau di saat Bag melakukan pemurnian tetapi malah ada gangguan datang.
Karena jika sudah berada dalam fase permurnian, maka proses itu harus terus berlanjut sampai selesai.
Dengan kata lain antara menyerap energi atau tidak sama sekali.
"Jadi bagaimana Bag?" Ucap Yaq yang dengan basa basinya menanyakan pendapat Bag soal Batu Rodra.
Walaupun Yaq memang sudah mengetahui soal terobosan yang di lakukan oleh Bag.
"Ini sungguh hebat Yaq, aku mengalami terobosan hanya dalam 1x penyerapan, meskipun memakan waktu cukup lama namun itu sangat layak" ucap Bag sambil menggerakkan tangannya, dan merasa sangat bersemangat.
Namun setelah mengatakan itu semua dirinya langsung terdiam dan kemudian berkata lagi;
"Kalau begini bukannya akan lebih cepat menerobos hanya dengan memanfaatkan batu Rodra, bagaimana kalau kita kumpulkan saja batu Rodra?"
Mendengar ucapan dari Bag, Yaq menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.
"Tidak semudah itu baguso, bahkan jika kau memang sudah menerobos, kau masihlah perlu mendalami ilmumu itu. Jika kau terus memaksa hanya fokus dengan menerobos ke tingkatan yang lebih tinggi, itu tidak ada bedanya dengan cangkang keras namun di dalamnya kosong"
"Memang tubuh dan kekuatanmu menjadi lebih kuat saat kau menerobos ke ranah yang lebih tinggi namun ilmumu masih lah sedikit. Dan jika itu terjadi, kau hanya akan bergantung dengan melihat di tingkatan apa musuhmu berada. Itu juga yang menjadi alasan dari kebanyakan ahli ilmu spiritual yang tidak mampu untuk menembus ranah yang jauh lebih tinggi"
Mendengar semua penjelasan dari Yaq itu, kini muncul pertanyaan lain di benaknya;
"Apa kau bilang ada orang yang tidak bisa menerobos ranah yang lebih tinggi meskipun mempunyai banyak material di tangannya Yaq?" Ucap Bag dengan rasa sulit untuk percaya.
Jika dengan banyaknya materi penguatan ilmu spiritual saja masih belum menjamin seseorang menembus ranah yang lebih tinggi, lantas apa yang di perlukan untuk bisa menembus ranah yang lebih tinggi.
"Ada Bag, tentu ada orang yang mengalami kesulitan untuk mencapai ranah yang lebih tinggi, kau hanya belum pernah melihatnya"
"Lagipula semakin tinggi ranah ilmu beladiri seseorang, maka akan semakin banyak ia memerlukan batu Rodra ini untuk di jadikan bahan penguatannya. Ditambah lagi, jika hanya mengandalkan batu rodra, maka orang itu akan menghabiskan puluhan atau bahkan ratusan rahun untuk menyerap semua energi batu Rodra menjadi kekuatannya"
"Perlu ketenangan dan fokus yang tinggi untuk melakukan hal itu Bag"
"Kau melakuan terobosan 2 tingkat sekaligus karena ranahmu masih berada di Pendekar tingkat 2, sekarang kau mencapai tingkat 4, menurutmu berapa batu rodra yang kau perlukan untuk menembus tingkat 5 pendekar?"
Mendengarkan pertanyaan dari Yaq, Bag segera terdiam dan berpikir untuk mengira ngira jawaban dari pertanyaan Yaq
"Hemmmm.. mungkin 2? Aku bahkan bisa ke 2 tingkatan hanya dalam 1x pemurnian batu Rodra." jawab Bag dengan rasa percaya dirinya.
Ia cukup yakin dengan jawabannya itu karena dirinya sendirilah yang merasakan sensasi tersebut.
Mendengar jawaban dari Bag, Yaq menyeringai dan tertawa kecil lalu berkata;
"Lumayan, tapi aku cukup yakin kau akan butuh setidaknya 4 atau 5 batu lagi. Karena tidak sepenuhnya kau mengalami terobosan hanya dengan batu Rodra itu."
"Hah?" Desah Bag yang bingung dengan jawaban dari Yaq, dia sama sekali tidak paham dengan apa yang di maksud olehnya, karena jelas sekali setelah dirinya melakukan permurnian ia langsung tembus 2 tingkatan.
Lantas kenapa Yaq malah berkata bukan karena batu Rodra?
"Bagaimanapun Bag, kau seharusnya sadar bahwa ilmu menifestasi unsur adalah ilmu di ranah pendekar, namun kau yang masih ranah pejuang nyatanya bisa menguasainya walaupun masih terbatas"
"Dengan kata lain, kekuatanmu sewaktu kau di ranah Pejuang adalah setara dengan ranah Pendekar tingkat dasar. Dan karena kau malas bersemadi, kau jadi mengandalkan 1 jurus dan hanya terfokus ke 1 ilmu mu itu. Dan itu membuatmu tidak mengalami perkembangan"
"Singkatnya, saat aku menyuruhmu untuk bersemadi waktu itu, karena kau seharusnya bisa menembus 3 tingkat sekaligus dengan manifestasi unsurmu itu, namun kau hanya mengalami 2 terobosan, tapi itu sudah bagus. Meskipun memang aku berharap kau akan mampu menerobos di tingkat 3 ranah Pendekar waktu itu"
"Dalam kasus normal kau pasti membutuhkan 2 atau lebih untuk menembus 2 tingkat sekaligus ke tingkat 4 pendekar, beruntung kau adalah kasus tidak normal, 1 batu Rodra yang kau pakai itu menjadi pendorong kau mengalami terobosan atas kemacetanmu sebelumnya. Dan sekarang, kau sudah memenuhi syarat untuk terus menembus hingga tingkat 5 pendekar"
"Makanya lain kali itu fokus, pelajari ilmu beladiri spiritualmu itu saat kau bersemadi, kenali dirimu dan pahamilah sampai kau bisa tembus ke ranah sukma"
"Ranah adalah pondasi atau wadah, sedangkan manifestasi unsurmu itu adalah ilmu atau ibaratkan saja kalau itu air, udara, tanah, atau apapun yang sudah mampu kau capai. Dan jika kau sudah mendapat pencerahan dengan mampu mewujudkan ilmumu langsung, mempraktekkannya. Maka luaskanlah wadah atau pondasimu itu, perkuatlah. Dan di samping itu, kau juga harus pahami dan meningkatkan ilmu atau kekuatanmu ke tingkat yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih banyak yang mampu di tampung wadahmu tersebut"
"Kalau wadahmu tipis, di isi air banyak, maka bisa pecah, tapi berbeda jika kau menebalkan atau memperkuat wadahmu itu. Sehingga sebanyak apapun ilmu yang kau tampung, ilmu yang kau praktekan itu tidak akan melukai dirimu sendiri"
Mendengarkan semua penjelasan yang di katakan oleh Yaq, membuat Bag sedikit memahami akan sesuatu, bahwa ranah yang tinggi tidak menjamin ilmunya tinggi, namun, jika ilmu seseorang sangat tinggi maka berarti orang itu telah memenuhi syarat untuk mencapai ranah yang jauh lebih tinggi.
Dan kalaupun orang itu berada di ranah yang rendah maka itu berarti tidak lain adalah keputusan pribadi dari orang tersebut.
Selain itu, jika hanya memiliki ilmu spiritual, lalu ranah yang di miliki masih rendah, konsekuensinya adalah tubuh akan mengalami kerusakan di saat mempraktekkan ilmu beladiri spiritual tersebut.
"Jadi apa sebaiknya aku mulai meninggikan tingkatan ranahku, lalu aku baru mendalami soal ilmu beladiri spiritual Yaq?" Ucap Bag yang merasa kalau dirinya sudah menyia nyiakan waktunya saat sudah mampu mencapai manifestasi unsur.
Karena pada dasarnya bagi ahli ilmu beladiri di Ranah Pendekar saja cukup sulit untuk mewujudkan tenaga dalam menjadi unsur.
Namun setelah mendapatkan pencapaian yang seperti itu di ranah Pejuang, dirinya malah bersantai santai dan tidak melanjutkan untuk menerobos, inilah yang menjadi alasan dirinya mengalami kemacetan dalam semadi meningkatkan Ranah ilmu spiritualnya.
"Jika kau melakukan itu, kau hanya akan bergantung dengan Ranah beladirimu, memang benar jika setiap melakukan terobosan kau mungkin bisa mendapat ilmu baru, teknik atau bahkan jurus. Namun menurutku itu akan disayangkan jika kau membiarkan ilmu ilmu yang lalu begitu saja, cara yang terbaik adalah perkuat secara bersamaan, baik itu ilmu atau ranahmu. Dan jika kau mampu melakukan itu maka kau akan mendapatkan keuntungan 2 kali lipat atau bahkan lebih."
"Memperkuat 2 hal secara bersamaan, apa menurutmu itu tidak memakan waktu lama Yaq?" Ucap Bag yang kembali memberikan pertanyaan kepada Yaq, dirinya kurang yakin dengan usulan Yaq kali ini, bahkan hanya untuk mempelajari ilmu spiritual (kemampuan) saja butuh waktu yang lama, belum lagi untuk meningkatkannya. Dan bukan hanya ilmu spiritual, di sisi lain juga harus memperkuat Ranah kekuatan (pondasi ilmu spiritual).
"Iya itu jelas membutuhkan waktu Bag, dan kau harus punya konsentrasi yang tinggi untuk melakukan itu semua, namun jika kau bisa melakukannya, aku bisa pastikan kau tidak akan kecewa dengan hasilnya. Apa yang aku katakan ke kau ini tidak semua ahli beladiri mengetahuinya apalagi sampai mempraktekkannya, dan jika memang kau kesusahan untuk melakukan hal yang aku bicarakan tadi, maka cukup bagimu meningkatkan ranahmu dan mendapatkan kemampuan kemampuan ilmu spiritual yang baru."
"Kau bilang tadi jika aku melakukan itu, itu hanya akan membuatku bergantung ke Ranah beladiri, jadi bagaimana Yaq?" Ucap Bag dengan wajah yang suram dan tidak bersemangat, dirinya terlihat nampak menjadi bingung dengan yang di ucapkan Yaq sekarang.
"Sepertinya kau bingung, begini Bag, sejauh ini orang orang yang telah aku temui, aku amati kebanyakan dari mereka hanya fokus ke ranah beladiri yang lebih tinggi, aku yakin setelah kau melakukan terobosan. Kemampuan ilmu spiritualmu itu juga meningkat Bag, namun peningkatan itu tidaklah banyak, paling meningkatkan 2 atau 3x lipatnya, kecuali kalo memang ranahmu sudah sangat tinggi, maka pasti ilmumu itu juga ikut ke tingkat yang lebih tinggi"
"Baiklah sekarang aku bertanya Bag, apa kau mendapat jurus baru setelah peningkatanmu kali ini?" Ucap Yaq dengan menatap Bag dengan tatapan yang tajam
"Iya, aku mendapat 1 teknik baru"
"Oh ya? Menurutmu karena apa kau mendapatkan teknik barumu itu.?"
Mendengar pertanyaan Yaq ini Bag dengan agak ragu ragu, mengatakan;
"Karena.. aku mengalami terobosan"
"Salah!! Itu karena ilmu manifestasi mu sudah berada di tingkatan yang tinggi. Itulah yang menjadi pemicu kau mendapat 1 kemampuan ilmu spiritual yang baru kali ini."
Mendengar jawaban Yaq, seketika Bag menjadi terkejut dan langsung paham dengan alasan Yaq yang menyuruhnya untuk meningkatkan kemampuan ilmu spiritual nya itu.
"Tapi Yaq bukannya tadi kau bilang bisa mendapatkan ilmu, teknik atau bahkan jurus dengan melakukan terobosan?"
"Iya aku mengatakannya, itu sama dengan konsepmu yang mendapatkan ilmumu saat ini."
"Apa maksudmu Yaq, aku tidak paham"
"Maksudku adalah, setiap kau melakukan terobosan kekuatanmu itu meningkat, dan jika kekuatan ilmu spiritualmu itu meningkat ke tingkatan yang lebih tinggi dengan terobosan, maka itu akan memicu kemampuan ilmu spiritual yang lain untuk terbuka"
"Masa kau tidak paham Bag,? Begini, dengan kau yang bisa memanifestasikan unsur di ranah pejuang dulu, sekarang kau di ranah pendekar tingkat 4 bisa mendapatkan teknik baru, itu berarti teknik atau ilmu yang kau dapat kali ini setidaknya setara dengan ilmu pendekar tingkat 8 atau atau bahkan lebih"
"Menurutmu karena apa itu?". Tanya Yaq kepada Bag.
"Karena ilmu ku sebelumnya sudah berada di tingkat tinggi?"
"Ya, karena ilmumu di ranahmu yang sekarang tingkatannya adalah tinggi sehingga itu menjadi pemicu membuka ilmu lain muncul padamu. Kau bisa menunggu kemampuan ilmu spiritualmu meningkat dengan terobosan, atau kau bisa meningkatkannya saat sebelum mengalami terobosan, dengan ini kau akan menjadi lebih mudah mendapat kemampuan jurus baru.
Manifestasi unsur adalah ilmu ranah Pendekar tingkat 5 ke atas, itu juga yang menjadi alasan tubuh Pejuangmu tidak kuat dahulu karena kau malas untuk memperkuat ranahmu."
Bag hanya terdiam mendengarkan itu semua, kini dia merasa sedang di omeli oleh Yaq.
Yang tadinya memberikannya masukan dan saran sekarang malah berganti menjadi omelan.
Meskipun begitu, ia kini mulai memahami apa yang di maksud Yaq sebelumnya. Dirinya memang terlalu santai untuk urusan Ranah beladiri ini.
Namun sekarang berbeda, dirinya sudah mendapatkan pencerahan, dan kini dia siap untuk melangkah lebih jauh ke depan.
"Sekarang kau paham dengan yang aku omongkan, sudah lama kau tidak ke Huruhara, bagaimana kalo kita ke sana?". Ucap Yaq sambil berjalan pergi dari hadapan Bag
"Ayo" jawab Bag sembari ikut melangkah keluar dari ruangan itu, menyusul langkah Yaq.
....
...