Chereads / Pondasi Huruhara / Chapter 23 - Orang orang Andor

Chapter 23 - Orang orang Andor

"mereka datang kemari beberapa minggu yang lalu"

Ucap kak Budiya dengan wajah yang datar.

"Mereka mengutus beberapa orang untuk menaruh misi ini disini, pada awalnya aku cukup heran dengan jumlah imbalan yang mereka tawarkan."

"Meskipun begitu tidak ada gunanya juga hanya dengan menduga duga, lagipula, misi yang mereka tawarkan ini tidak melanggar aturan 'syarat misi' yang di tetapkan disini, jadi tidak ada alasan bagiku untuk menolaknya. Itu sebabnya aku menyuruh kalian untuk mengambil misi ini."

"Itu adalah awal yang bagus untuk kalian mengetahui sedikit soal misi tingkat atas di Huruhara"

"Jadi.. yang menaruh misi ini adalah?" Ucap Bag yang mencoba bertanya soal identitas yang memberikan misi.

"Itu adalah orang orang dari Andor, atau lebih tepatnya, pemimpin wilayah disana"

Ucap Ketua Huruhara dengan wajah tegas.

Mendengar jawaban dari Ketua Hurahara, Yaq pun tersenyum dan berkata;

"Pantas saja misinya berada di gunung Dalas, wilayah itu paling dekat dengan pegunungan tersebut, yah meskipun memang gunung itu terletak di perbatasannya sih"

"Kau benar, dan karena misi ini sudah selesai maka sudah sepantasnya kalian mendapatkan ini"

Setelah mengatakan itu, ketua Huruhara mengangkat lengannya dan keluarlah seberkas cahaya dari cincin miliknya.

Itu adalah 2 batu yang cantik dengan gemerlap berbagai warna.

Melihat hal itu Bag sedikit terkejut dan secara tidak sadar dia berkata;

"Ini..."

"Batu Rodra" ucap Yaq sambil tersenyum puas.

Ini adalah harta langka, dan tidak semua ahli ilmu beladiri memilikinya.

Mendapatkan batu Rodra dengan misi seperti itu, adalah hal yang layak.

Memikirkan manfaat yang di peroleh dari misi kali ini, Yaq menjadi senang.

Namun, segera dirinya berkata;

"2 batu utuh, apa tidak ada pajak untuk misi ini kak?"

Tanya Yaq kepada Kak Budiya.

Dirinya tahu betul bahwa setiap mengambil misi di Huruhara ini akan ada pajak untuk imbalannya. Tapi kali ini kenapa imbalannya masih utuh?, apa ini kasus khusus? Pikirnya.

Mendengar pertanyaan dari Yaq, Kak Budiya tersenyum, dia lalu berdiri, dan kemudian berkata;

"Misi tingkat atas adalah misi khusus, memang mungkin ada pajak tapi itu telah di bayar di awal mereka menempatkan misi ini disini. Itu sebabnya misi tingkat atas ini selalu di utamakan di sini"

Yaq sekarang mengetahui bagaimana cara kerja misi tingkat atas di paguyuban Pondasi ini, dan dari kejadian ini dirinya juga mengetahui bahwa untuk menjalankan misi tingkat atas, di butuhkan kelayakan agar pantas untuk mengambil misi tingkat atas.

Sementara itu Bag sedari tadi masih melihat ke 2 buah batu gemerlapan yang kini ada di depannya.

"Waw Yaq, batu ini benar benar aneh, aku bahkan bisa merasakan ada energi yang terkandung di batu batu ini."

Ucap Bag sambil memegangi kedua batu itu di masing masing tangannya. Dia terlihat benar benar kagum saat ini.

"Kau bilang kalau batu ini adalah harta dunia Yaq?"

"Ya sebagian ada yang mengatakan begitu"

Ucap Yaq dengan senyum tipis.

"Lalu bagaimana cara menggunakan batu ini?"

"Itu nanti, ada caranya sendiri"

Kak Budiya hanya menyimak obrolan mereka soal batu Rodra, dan di saat ia melihat ke arah keduanya, Bag kemudian berkata;

"Terima kasih atas imbalannya ini, karena misi ini sudah selesai jadi kami undur diri"

Setelah mengatakan itu keduanya lalu pergi keluar ruangan tersebut.

..

..

Di sisi lain, di sebuah rumah besar di dalam ruangan yang terlihat mewah, beberapa orang terlihat berkumpul di dalam 1 meja panjang.

Sebagian dari mereka adalah ahli di ranah Pendekar dan Ksatria.

Di ujung meja tersebut, terdapat pria paruh baya berambut putih dan mengenakan pakaian berwarna putih kuning.

Bermata kuning, dan memilki janggut, nampak jelas bahwa orang ini adalah pimpinan dari orang orang yang tengah berkumpul di ruangan itu.

"Jadi bagaimana perkembangannya?" Ucap pimpinan itu yang bertanya ke para ahli yang berkumpul di ruangan tersebut.

"Masih belum ada kabar tuan" ucap salah 1 dari ahli yang ada di ruangan itu.

"Hem.. kita sudah menaruh misi itu di paguyuban tersebut, petinggi Dan, apa kau yakin paguyuban itu bisa di percaya?"

Mendengar perkataan dari pimpinannya, sosok pria di depan pria paruh baya tersebut mulai membuka mulutnya;

"Tentu tuan, saya sudah mencari info soal paguyuban tersebut. Meskipun ini terdengar di lebih lebihkan tetapi paguyuban itu cukup bisa di andalkan dan terbilang efesien" ucap pria yang mengenakan ikat kepala di dahinya, dia biasa di panggil dengan sebutan Dan atau Petinggi Dan.

Dia tidak lain adalah salah 1 petinggi dari wilayah andor.

"Sebaiknya begitu, karena jika tidak, maka kau yang bertanggung jawab atas semuanya, bahkan kita harus memberikan 2 harta bumi milik kita untuk misi kali ini"

Mendengar perkataan dari orang tua itu, petinggi Dan menjadi kikuk dan hanya bisa terdiam.

"Sepertinya kau cukup yakin dengan Paguyuban satu ini, info macam apa yang kau kumpulkan dari Paguyuban itu?" Tanya Pimpinan itu kepada petinggi Dan.

"Iya tuan, dari info yang telah aku peroleh, paguyuban ini bernama Pondasi Huruhara, mereka berdiri sendiri dengan di ketuai dengan banyak ahli"

"Dari desas desus yang beredar di sekitarnya, di katakan bahwa kekuatan dari Paguyuban tersebut tidak lebih lemah dari pemimpin wilayah setempat"

Mendengar penjelasan itu, sang pimpinan mengerutkan dahinya, dirinya berpikir Paguyuban bisa memiliki kekuatan yang sama dengan pemimpin wilayah setempat? Itu memang cukup mengejutkan. Tapi meskipun begitu, hal tersebut bukanlah menjadi alasan kenapa dia bisa mempercayakan misi penting di tempat seperti itu?

Karena tidak menemukan jawaban, sang pemimpin kembali bertanya;

"Hanya itu?"

"Selain kekuatan mereka yang di katakan setara pemimpin wilayah setempat, mereka juga menyediakan pelayanan penerimaan misi"

"Pelayanan penerimaan misi?" Ucap pemimpin itu dengan mata yang terfokus.

"Jadi begitu.. itu sebabnya kau sangat yakin dengan paguyuban ini, bahkan sampai mengatakan kalau organisasi itu efisien"

Setelah mengatakan itu pimpinan tersebut menghela nafas, di saat dirinya ingin mengatakan sesuatu.. tiba tiba terdengar suara;

"TOK! TOK! TOK!"

Suara ketukan pintu memecahkan keheningan di dalam ruangan, itu adalah seorang pelayan yang sedang mengetuk pintu karena ingin melapor.

Namun, pemimpin wilayah itu terlihat tidak senang, bagaimanapun saat ini adalah rapat penting dari para tetua dan petinggi. Gangguan seperti ini adalah tindakan yang kurang ajar, dan jika laporan ini tidak penting atau mendesak maka pastilah pelayan tersebut akan di kenakan hukuman.

Lalu dengan suara yang cukup tinggi pemimpin wilayah itu berkata;

"Ada apa? Tidakkah kau tahu bahwa kami saat ini sedang rapat?"

Mendengar suara jawaban dari dalam ruangan itu, pelayan tersebut segera menjadi ketakutan.

Meskipun dirinya tidak melihat langsung siapa yg berbicara tapi karena ia sudah berada di tempat itu bertahun tahun, maka dia paham betul suara siapa tadi yang menghardiknya.

Itu adalah suara pemimpin tertinggi dari wilayah Andor. Tuan Nandra.

"Ampun tuan, maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu rapat penting dari tuan tuan sekalian, kedatangan saya kemari karena ada surat untuk tuan Dan"

Mendengar itu tuan Nandra melihat ke arah Petinggi Dan, lalu petinggi Dan menganggukkan kepalanya.

Dan karena itulah tuan Nandra langsung berkata;

"Masuklah"

Mendengar itu pelayan tadi segera membuka pintu dan masuk menuju ke tempat Petinggi Dan.

Setelah memberikan surat tersebut pelayan itu mundur dan segera meninggalkan ruangan itu.

"Ini.." ucap Petinggi Dan sembari melihat ke arah surat kaca yang ada di tangannya saat ini.

"Ada apa? Surat dari siapa itu?"

Mendengar pemimpinnya bertanya, segera tuan Dan memberika jawaban atas pertanyaan tersebut;

"Ini adalah laporan hasil investigasi di Pegunungan Dalas tuan"

"Apa isi laporan itu?" Ucap tuan Nandra kepada petinggi Dan.

"Dari hasil investigasi, seperti yang anda minta, terdapat ratusan hingga ribuan tanaman obat di sisi utara Pegunungan Dalas. Lebih tepatnya tanaman obat kelas 4 dan 5"

Mendengar perkataan dari Petinggi Dan, semua orang yang ada di situ menjadi terkejut, bahkan mereka tidak pernah mengetahui bahwa di sisi lain dari pegunungan itu terdapat harta dengan jumlah yang tak terbayangkan.

"Ratusan Tanaman bahan obat?" Ucap Tuan Nandra dengan rasa sedikit takjub, dirinya sendiri tidak menyangka bahwa akan ada hal seperti itu di area Gunung Dalas.

Namun, sejak awal bukan untuk alasan ini misi ini di berikan, dan meskipun itu bukan tujuan utama. Tapi dengan di temukannya tanaman bahan obat di area tersebut, maka itu adalah seperti rejeki nomplok baginya.

Namun di saat semuanya bergembira dengan berita yang mereka dapat kali ini, salah satu dari petinggi di antara mereka mengatakan;

"Apa jangan jangan karena tanaman obat ini, orang orang yang kita kirim tidak pernah kembali?"

Mendengar itu salah satu dari petinggi langsung berdiri dan mengatakan;

"Apa maksudnya itu petinggi Gari, apa kau kira bawahan yang kami kirim sebelumnya memonopoli tanaman obat itu!?"

"Bahkan bukan cuma diriku yang mengirimkan orang ke gunung Dalas, apa kau menganggap kami memonopoli tanaman itu sendiri?"

Tidak tinggal diam, seorang Petinggi ikut berkata;

"Apa yang di katakan petinggi Ingga benar, bahkan orang orang kepercayaanku yang aku kirim ke gunung itu tidak ada yang kembali, bahkan sampai sekarangpun aku belum bisa untuk menemukan info keberadaan mereka sekarang"

Setelah mendengar ucapan dari para petinggi itu,

Petinggi Gari hanya mampu terdiam, bahkan sekarang wajahnya nampak pucat karena berkata seperti itu tanpa ada bukti, keringat dingin muncul di pelipisnya

Sungguh itu adalah momen yang memalukan baginya.

Melihat itu, Tuan Nandra hanya menggelengkan kepala dan lanjut bertanya ke petinggi Dan.

"Apa hanya itu laporan yang mereka temukan?"

"Masih ada tuan, selain tanaman obat di kedalaman sungai pegunungan Dalas terdapat ratusan hewan magis yang bersembunyi. Itu adalah hewan magis tingkat 4 Buaya Pekat"

Seketika, pupil mata para petinggi yang pernah mengirimkan orang orangnya ke gunung Dalas menyusut, mereka mulai memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa di amali orang orang kepercayaan mereka masing masing.

Bahkan jika itu mati, tetapi mati menjadi santapan hewan buas adalah hal yang mengerikan.

Mereka mulai menyesal karena sudah mengirim orang orang kepercayaannya menuju ke kandang hewan buas.

Mendengar itu tuan Nandra kembali mengerutkan dahinya, dirinya sudah menduga kalau kalau tidak mungkin di tempat yang penuh harta sama sekali tidak ada rintangan untuk mencapainya.

"Hewan magis tingkat 4, buaya pekat, terlebih lagi ratusan? Bahkan 1 buaya pekat saja bisa merepotkan ahli Pejuang. Apalagi ini berjumlah ratusan"

"Dan di sisi tengah dari pegunungan Dalas, terdapat air terjun yang di bawahnya adalah danau, ada sedikit tanaman obat di area itu namun tidak sebanyak yang di area Utara"

Segera setelah petinggi Dan mengatakan itu, dirinya segera bergumam

"Ini.."

"Ada apa?" Sahut Tuan Nandra yang penasaran dengan apa yang di baca oleh Petinggi Dan

"Di laporan ini di katakan bahwa meskipun tanaman obat yang di air terjun itu sedikit, namun itu adalah tanaman obat kelas 6"

"Apa katamu?" Seru salah satu dari seorang petinggi di ruangan itu.

Dirinya segera memberanikan diri melihat ke arah pemimpinnya dan kemudian berkata;

"Tuan Nandra, tidak salah lagi tempat itu pasti.."

Sebelum petinggi itu menyelesaikan kalimatnya, tuan Nandra melambaikan tangannya dan kemudian berkata;

"Aku tahu yang kau maksud, tapi aku penasaran apa saja yang di tulis di laporan ini" ucap pemimpin wilayah Andor itu sambil melirik ke arah petinggi Dan.

"Di katakan, di dalam air terjun tersebut terdapat hewan magis tingkat 6, 'Ular Mata Putih'"

Mendengar hal itu, semua orang yang ada di ruangan itu langsung terkejut, namun saat ini mereka tidak terlihat takut ataupun khawatir, tapi melainkan rasa lega karena mereka telah mendengar info tersebut.

Bahkan beberapa petinggi yang sebelumnya merasa menyesal karena kehilangan beberapa dari orangnya, sekarang mereka berpikir bahwa kepergian dan pengorbanan orang orang itu tidaklah sia sia...

"Hahahaha.. ternyata memang benar disitu posisinya, bahkan rumor tentang di jaga oleh hewan buas itu bukan hanya isapan jempol semata. Kerja bagus petinggi Dan, penilaianmu soal paguyuban ini tidaklah salah. Bahkan jika kita mengirim orang terus menerus tanpa tahu bagaimana keadaan di area itu, maka bisa di pastikan semuanya akan percuma, yang ada mereka tidak akan kembali lagi seperti yang sudah sudah"

"Paguyuban itu memang efisien, ini bahkan jauh lebih berarti dari 2 batu Rodra yang kita berikan ke mereka"

Ucap sang pemimpin wilayah dengan gelak tawanya, terlihat sangat bahwa saat ini dia merasa puas dengan hasil kali ini.

"Sekarang dengan info yang kita peroleh, kita hanya perlu membentuk tim dan memikirkan cara untuk mengambil benda itu dari penjagaan hewan buas tersebut"

Setelah mengatakan itu, tiba tiba salah 1 petinggi mengangkat tangannya, sehingga semua perhatian orang orang yang ada di ruangan itu terfokus pada petinggi yang mengangkat tangannya tersebut.

Berambut coklat, bermata putih dan berbaju hitam, petinggi satu ini terlihat lebih muda dari para petinggi yang lain.

..

...

Di sisi lain, terlihat sebuah sosok yang tengah bersemadi, di depan sosok itu terdapat 1 batu layaknya kristal yang memiliki berbagai warna.

Dan tidak jauh dari sosok tersebut, seorang anak muda berambut poni menyamping, terlihat mengamati sosok yang sedang bersemadi itu dari tempat yang berbeda.

Dia tidak lain adalah Yaq, dan sosok yang sedang bersemadi adalah Bag.

..

....