Chereads / My Cool Vampire And Werewolf / Chapter 8 - Chapter 8. Luna Harus Duduk Dengan Jion

Chapter 8 - Chapter 8. Luna Harus Duduk Dengan Jion

"Iya boleh juga. Ok, nanti aku tunggu di rumah. Oh iya sekarang ada tugas apa saja?" tanya Mikha.

Setelahnya mereka berdiskusi tentang pelajaran hari itu.

Selepas pelajaran.

Istirahat.

Kel dan Mikha ke kantin bareng mereka melihat ada 4 kursi tempat duduk yang telah dihiasi cat warna-warni bertuliskan.

Kursi khusus best couple.

"Itu kayaknya kursi untuk kita deh Kel? Kan kemarin kita menang lomba." kata Mikha.

"Oh itu kursinya? Mau duduk di situ." kata Kel.

"Yuk." ajak Mikha.

Lalu seorang penjual makanan di kantin menawarkan makanan khusus untuk pemenang.

"Ini pemenang acara party kemarin ya?" tanya bu kantin.

"Iya, bisa pesan gratis ya di sini?" tanya Mikha.

"Bisa, karena sudah menang. Mau pesan apa?" tanya bu kantin.

"Aku spagetti ya kamu apa Kel?" tanya Mikha.

"Sama." jawab Kel.

Sementara Jion dan Luna juga datang.

"Idih tempat apaan nih? Kursi khusus best couple? Ih norak." kata Jion mengeja ditulisan itu.

"Norak gitu juga tempat duduk lo sama Luna. Udah sana buruan ajak Luna sekalian." kata Smiel.

"Ogah duduk sama dia yang ada w dicakar-cakar lagi." kata Jion.

Perkataan Jion membuat Kel curiga.

"Dicakar-cakar maksudnya apaan nih?" tanya Kel.

Kel menatapi Jion penuh curiga.

Dan hal itu dirasakan oleh Jion dan langsung menatap tajam ke arah Kel.

Mereka saling berpandangan sinis.

"Ngapain lo ngeliatin w kayak gitu? Kenapa aneh?" kata Jion pada Kel.

"Kok lo jadi sewot sih? Kalau nggak ada masalah ngapain sewot. Atau sebenarnya lo ada masalah kali?" balas Kel curiga.

"Masalah w tuh, bukan urusan lo.

Lagian ini kan tempat duduk w jadi terserah w mau ngapain saja. Awas lo lihat ke arah w." kata Jion.

"Sudah Kel jangan ditanggapin. Biarin saja. Kita kan cuman mau makan aja di sini." kata Mikha melerai saat mereka sedang panas-panasnya.

Dari jauh Luna melihat pertengkaran mereka.

"Ngapain tuh si Jion marah-marah? Kena karma dia abis ngatain w kan tadi. Sukurin tuh Jion." kata Luna.

"Luna lo nggak ambil hadiah buat makan gratis di kantin?" tanya Serena.

"Ogah banget nanti w disuruh duduk semeja sama Jion lagi." kata Luna.

"Tapi sayang loh kalau nggak diambil." kata Serena.

Lalu Jion memesan pada penjaga kantin.

"Bu saya mau makan di sini gratisan, karena kemarin kan saya menang jadi best couple. Berati gratis donk saya hari ini?" kata Jion.

"Iya gratis den. Tapi aden harus ajak pasangannya yang kemarin biar dapat makan gratis di sini. Mana pasangan aden suruh kemari?" kata bu kantin.

"Aduh, harus ya saya ngajak Luna juga bu. Masa saya harus semeja sama dia?

Harus banget apa bu? Lagian mana tuh si Luna?" kata Jion sambil mencari Luna.

"Iya den, ketentuannya seperti itu. Coba ajak pasangannya yang kemarin?" kata bu kantin.

"Huh, mana tuh si Luna. Oh itu dia. Luna, sini lo ngapain disitu? Buruan biar bisa makan gratis nih. W samperin saja deh." kata Jion.

Jion datang ke meja Luna.

"Eh Luna, lo lupa ya sama acara makan gratis kita? Ayo buruan ikut sama w biar w bisa pesan gratis di sini." kata Jion.

"Harus ya w ngikutin lo duduk di sana?" kata Luna.

"Luna, ini namanya rezeki nggak boleh ditolak. Sayang-sayang nih. Ayo buruan ikut w ke meja itu." kata Jion.

"Ah malas ah, makan sama lo. Cuman gratisan aja. Kenapa nggak pesan yang biasa saja sih?" kata Luna.

"Em nggak bisa pokoknya lo harus duduk di sana. Biar w dapat voucher itu. Buruan." kata Jion.

"Ah elah lo Jion, gratisan saja maunya. Modal kek lo dasar serigala berbulu domba." kata Luna.

"Biarin dari pada lo, kucing garong." kata Jion.

Pertengkaran mereka membuat Kel semakin curiga pada keduanya.

Dan Jion juga merasa Kel sedang menyelidikinya.

"Sst Lun. Gara-gara elo nih. Si Kel kayaknya curiga deh. Tanggung jawab lo." kata Jion.

"Lagian suara lo toa banget. Salah lo. Terus kenapa emangnya lo takut ya?" kata Luna.

"Sst udah sekarang lo ikut w duduk di sana. Biar orang-orang nggak pada curiga. Ayo." kata Jion.

"Ihh ngapain lagi sih? W nggak mau." kata Luna.

"Lo mau ikut w atau buat semua orang curiga sama kita? Cepat ikut." kata Jion.

"Ihh awas lo Ji." dengan berat hati Luna mengikuti Jion ke meja special untuk mereka.

"Udah lo duduk tenang di sini. Jangan berisik.

Kita harus akur-akur ok. Bu sudah nih sama bawa couplenya ke sini. Jadi makan gratis donk bu?" teriak Jion.

Barulah bu penjaga kantin datang menawari makanan free untuk mereka.

"Mau pesan apa nih?" tanya bu kantin.

"Saya mau semua menu di kantin ini. Gratis kan? " kata Jion.

"Ihh Jion lo kok rakus banget sih. Nanti lo ketawan bukan manusia mau loh.

Nggak bisa rahasia sedikit aja sih." bisik Luna.

"Biarin saja Lun. Mumpung free hari ini. Kalau lo mau pesan semuanya juga boleh kok.

Bilang saja lo juga mau banyak kan?" tiba-tiba Jion memperdengarkan suara toanya.

Membuat semua orang memperhatikan mereka.

"Hus sembarangan saja lo. Emangnya w rakus kayak lo.

Bu saya pesan yang biasa saja. Bakmi goreng sama ice orange." kata Luna.

"Ah sedikit banget lo pesannya. Kayak w donk. Bu semua menu ya sama minumnya juga." kata Jion.

"Ihh rakus banget lo Jion kayak dihabisin saja semuanya. Awas lo ada yang curiga jangan ngajak-ngajak w ya?" kata Luna.

Setelahnya bu kantin telah kembali mengambil pesanannya.

"Banyak banget aden itu pesannya? Apa nggak blenger ya?" kata bu kantin di gerainya.

"Bodoh ah. Dari kemarin w belum makan besar. Biar hari ini w party.

Jarang-jarang kan. Eh iya nanti sore kan ada acara makan di restoran gratis. Lun lo harus ikut w.

Soalnya w nggak mau kalau udah sampai sana nggak bisa pesan gara-gara lo nggak ikut sama w. Pokonya lo harus ikut Lun." kata Jion.

"Ck. Nyusahin saja lo Ji. Sekarang makan, nanti sore juga. Makan lo banyak amat." kata Luna.

"Banyak-banyak juga w habisin. Emank elo kucing lagi diet. Takut gedut kan lo hhe." kata Jion.

"Enak saja lo. Lo bisa diam nggak atau w nggak jadi makan di sini.

Biarin semua yang sudah lo pesan, lo bayar sendiri nggak jadi gratisan." kata Luna.

"Eh jangan donk. Enak saja. Nggak bisa sampai w habisin semuanya lo baru boleh pergi. Ngerti nggak." kata Jion.

"Ya makanya lo diam donk. Jangan berisik di sini. Sudah w bantuin juga.

Harusnya lo bersyukur w masih mau duduk di sini. Kalau nggak mana mungkin lo bisa makan free di sini." kata Luna.