Ketika mereka sedang mencari perumahan.
Mereka melewati sebuah sekolah di mana, Ariana mencium bau serigala di sana.
"Stop. Stop. Sepertinya aku mencium aroma serigala di sekitar sini.
Apa ada bangsa serigala di daerah ini? Coba kita ke sana.
Sepertinya aroma serigala berada di sekolah itu." kata Ariana.
Mereka memberhentikan mobil di depan sekolah itu.
"Aku yakin di sini ada bau bangsa serigala. Kau menciumnya juga kan?" kata Ariana.
"Ya. Sepertinya begitu. Lalu bagaimana caranya aga kita bisa masuk ke sana?" tanya Drion.
Kita lewati tembok sekolah ini saja. Dengan cara meloncatinya. Ayo." kata Ariana.
Arianan mengajak Drion untuk mengitari tembok sekolah itu.
"Di sini kurasa tidak ada yang menjaganya. Ayo kita lewati tembok itu." kata Ariana.
Mereka meloncati tembok sekolah itu.
Sesampainya di dalam mereka masih mengendus-endus mencari sumber bau itu.
Jion yang sedang berada di kantin turut mencium aroma bangsa vampire di sekitar mereka.
Saat ia sedang duduk bersama Luna untuk makan gratis.
"Bau vampire? Hmm. Siapa vampire ini. Sepertinya aku baru mengenalnya.
Ini aroma vampire yang berbeda dengan yang lainnya." kata Jion.
"Vampire ini sepertinya bukan vampire biasa. Siapa mereka?" kata Luna.
Lalu keduanya keluar dari kantin menuju tempat di mana vampire itu sedang mengintai.
Kel melihat keduanya pergi setelah memesan semua makanan.
"Mau kemana ya mereka? Tumben mereka berdua barengan? Mana makanannya belum habis." pikir Kel.
Di belakang sekolah Jion dan Luna melihat keberadaan vampire yang datang dari Jerman itu.
"Sepertinya mereka bukan vampire biasa.
Di lihat dari wajahnya, mereka datang dari luar negeri." kata Jion.
Lalu Jion muncul di depan mereka.
"Vampires, who are you?" tanya Jion.
"This smell likely you are werewolf. Apparently, in here also has werewolf." kata Ariana.
"For what, you came here. Go away!" Jion menyuruh mereka pergi.
"And you. I newly know if has cat woman loiter around here." kata Ariana.
"You want what come to here? Likely you is not vampire from this area. Where are you come from?" Luna menanyakan asal mereka.
"Truely, we came from Germany. I thought in Indonesia not yet touched by other werewolf.
But we wrong, you all have." kata Ariana.
"Sekarang, aku tahu daerah ini telah terjamah bangsa serigala dan bangsa kucing seperti kalian.
Kalau begitu Drion cepat habisi mereka." kata Ariana.
Lalu mereka berkelahi.
Drion dan Ariana menyerang Jion dan Luna.
Sementara mereka saling menyerang.
"Kalian bisa berbahasa Indonesia rupanya.
Cepat katakan di mana persembunyian kalian?
Dan buat apa para vampire luar negeri datang ke sini?
Kalian menggangu bangsa serigala saja. Aku tak kan biarakan kalian lolos." kata Jion.
Jion melemparkan pukulan pada mereka.
Dan vampire-vampire itu terus menyerang Jion.
"Aku tidak izinkan para vampire menguasai daerah kita. Apa yang kalian cari di sini?" kata Jion.
"Tentu kami sedang mencari darah segar atau mungkin kami akan menemukan darah emas di sini juga.
Hhhaha. Kalian tahu pasukan vampire kami lebih hebat dari bangsa mana pun." kata Ariana.
"Siapa ketua vampire kalian? Apakah ini ada hubungannya dengan raja vampire?" kata Jion.
"Siapakah yang kalian maksudkan itu? Mana mungkin raja kami mengenal kalian.
Karena ia baru berpindah ke sini." kata Ariana.
"Berati kalian vampire baru di sini. Buat apakah kalian pindah ke mari?
Bukankah di Jerman juga banyak darah yang kalian inginkan?" kata Jion.
"Itu bukan urusanmu. Ayo hajar dia." Arian langsung menghajar mereka kembali.
Tapi sepertinya teman-teman Jion juga datang setelah mencium aroma vampire di sekolah mereka.
Miki dan Smiel langsung menyerbu kedua vampire itu.
Membuat perkelahian tak seimbang.
Merasa kawanan serigala bertambah banyak.
Para vampire segera berlari menghindari mereka.
Mereka kembali meloncati tembok dan masuk ke dalam mobil lalu pergi.
"Jion, siapa mereka? Sepertinya mereka bukan vampire biasa karena bau mereka sangat berbeda." tanya Miki.
"Sepertinya banyak vampire dari luar negeri telah berdatangan ke daerah ini.
Untuk apakah mereka ke sini?" kata Jion heran.
"Kalau mereka adalah vampire dari luar negeri.
Apakah mereka sedang mencari daerah hutan sakti itu?" kata Miki.
"Itulah yang aku curigai dari mereka. Sepertinya tidak hanya satu dan dua.
Ku mencium banyak bau vampire dari tubuh mereka.
Sepertinya mereka cukup banyak membawa rombongan vampire dari luar negeri itu.
Kita harus berjaga-jaga karena musuh-musuh kita bertambah lagi.
Tak hanya raja vampire tapi vampire luar negeri itu sepertinya cukup berat untuk kita usir." kata Jion.
"Kita harus memberi tahu para serigala yang lain untuk selalu menjaga daerah hutan sakti itu." kata Miki.
"Benar. Kita kembali ke kantin saja." kata Jion.
Di kantin mereka kembali ke meja.
"Sial. Para kawanan vampire bertambah banyak saja.
Kalau semua vampire dari luar itu menyusup ke daerah ini.
Bisa-bisa hutan sakti yang kita miliki akan terbagi menjadi dua lagi.
Kurasa mereka akan menginginkan daerah hutan sakti itu untuk dikuasai.
Aku tidak rela wilayah kita terbagi lagi." kata Jion.
"Kapan mereka datang ke tempat ini.
Sepertinya mereka cepat sekali bertindak.
Bagaimana jika malam ini kita menemui kawanan serigala untuk menyusun strategi baru.
Karena kedatangan vampire baru itu." kata Miki.
"Ya benar kita harus berdiskusi dengan kawanan serigala lainnya. Gara-gara vampire tadi w jadi lapar berat." Lalu Jion mengambil satu piring di meja itu.
Dan di mobil vampire.
"Sial, ternyata benar ada kawanan serigala di daerah ini.
Kalau begitu di mana mereka berkelompok.
Aku yakin bangsa serigala tadi memiliki base camp di mana para serigala itu berkumpuk.
Kita harus beritahu raja vampire." kata Arianan.
Hingga akhirnya mereka menemukan daerah yang cukup bagus sebagai rumah vampire mereka.
Dan pemilik rumah yang menjual rumah yang cukup besar itu tidak tahu jika mereka yang di depannya adalah para vampire.
"Jadi kapan kalian akan menempati rumah ini?
Tapi rumah ini harganya cukup fantastis sekitar 20 M.
Apakalian sanggup?" kata seorang wanita pemilik rumah.
"Berapa pun harga rumah ini. Yang jelas tuan kami cukup memiliki banyak harta untuk membelinya.
Besok kami akan menempati rumah ini dan membawa semua jumlah yang kau inginkan." kata Ariana.
"Ngomong-ngomong. Dari mana kalian berasal? Sepertinya kalian orang luar negeri? Tapi fasih berbahasa Indonesia." kata wanita itu.
"Kami sedang membangun perusahaan di sini.
Tapi kami sudah lama berkerjasama dengan perusahaan lokal jadi kami amat fasih berbahasa Indonesia." kata Ariana setelahnya menegok ke arah Drion.
Lalu mereka pergi untuk menemui raja vampire.
Di dalam hotel.
"Raja kami telah menemukan rumah yang cocok di daerah selatan.
Tapi sebelumnya kami juga bertemu kawanan serigala di dekat wilayah itu.