"Lalu apa yang akan kuterima dari perjanjian ini?" tanya Luna cepat.
"Jelas lo bakalan aman dari pengaruh raja vampire, Luna. Ini adalah simbiosis mutualisme. Iya kan?" kata Jion.
"Tapi Jion, memang semudah itu bisa memenangkan perperangan dengan para vampire buas itu?
Mereka itu lebih mematikan dari pada seekor ular." kata Luna.
"W nggak peduli. Mau mereka buas. Maka dari itu kita harus menentang mereka. Karena mereka sangat kejam." kata Jion.
Akhirnya di restoran Kel dan Mikha datang lebih dahulu.
Ketika mereka pesan.
"Mau pesan apa?" tanya Mikha.
Sedangkan waiters di depannya telah menunggunya.
Sehabis pesan.
Jion dan Luna datang.
"Kita cari tempat duduk di ..." Jion tengah mencari kursi yang tepat.
Dan Kel melihat kedatangan mereka.
"Jion? Jadi juga dia datang barengan sama Luna." kata Kel dalam hatinya.
Jion pun juga menyadari ada kehadiran Kel di sana.
"Duduknya di sini saja." kata Jion pada Luna, untuk menghindari tatapan tajam Kel padanya.
"Sepertinya kau memiliki masalah dengan bangsa manusia? Jion-Jion, kau selalu saja membuat gara-gara." kata Luna.
"Bukan w yang cari gara-gara. Tapi kayaknya Kel itu lagi keppo sama kita.
Lihat saja kalau di sekolah dia selalu curiga ngeliat w.
Tapi w nggak takut sama dia. Dia kan cuman manusia biasa,
Paling kekuatannya cuman sedikit." kata Jion.
"Ya sudah cepat pesan makanan itu. Aku tidak mau lama-lama berada di sini." kata Luna.
Setelah memanggil waiters.
"Mbk kami punya voucher makan gratis di sini. Ini, berati kita bisa pesan apa saja nih mbk?" tanya Jion.
"Untuk menunya, ada di sini. Silahkan pesan menu max 5 items perorang." kata waiters itu.
"5 mbk ya?" kata Jion.
"Kalau gitu saya pesan paket 1,2,3,4,5 ya mbk." kata Jion.
"Saya pesan paket 4 dan 5 saja." kata Luna.
"Ok kalau begitu, saya ambilkan bakarannya jadi anda bisa menunggunya matang di atas bakarannya." kata waiters itu.
"Hore makan daging bakar." kata Jion.
Waiters mengambilkan peralatan untuk mereka.
Setelah semuanya di masukkan ke dalam sebuah wadah.
Mereka tinggal menunggu daging itu matang.
"Nggak percuma w dapat voucher ini. Lihat aroma daging kesukaan w. Lo kok pesan cuman dikit terus Lun.
Kenapa lo nggak pesan semuanya? Gengsi ya lo ada w kan?" kata Jion.
"Jion kalau kita pesan sebanyak itu. Nanti orang-orang akan curiga dengan kita.
Lo lupa pas waktu di kantin. Semuanya lihat ke arah kita. Mereka pikir kita apa coba?" kata Luna.
"Itu kan di sekolah. Kan biasa kita kalau makan banyak.
Mukbang-mukbang kayak orang-orang Korea gitu. Ah nggak up date loh." kata Jion.
"Terserahlah. Yang penting w nggak kayak lo." kata Luna.
"Hari ini mereka pesannya banyak juga ya? Kamu lihatkan?
Di sekolah banyak di sini juga. Emang mereka bisa ngabisin itu semuanya? Mereka aneh deh." kata Kel.
"Namanya juga mereka lagi iseng kali.
Udah jangan ditatapin terus nanti Jion curiga sama kamu lagi. Jangan ribut-ribut ya." kata Mikha.
"Nggak kok Mikh." kata Kel.
"Ya sudah ini kayaknya sudah matang deh." kata Mikha.
Di meja Jion dan Luna.
"Luna dengan kesepakatan perjanjian antara kita?
Lo kasih tahu tentang apa yang lo ketahui tentang raja vampire itu.
Sedangkan w akan nganterin lo ke hutan sakti itu. Soalnya gini dengan lo mempercayakan diri lo untuk membantu kawanan serigala.
Maka teman-teman serigala w merasa mendapatkan feedback dari lo.
Sehingga mereka bersedia mengizinkan lo buat menembus perbatasan hutan sakti yang dimiliki oleh bangsa serigala.
Jadi itu cara satu-satunya untuk meyakinkan kelompok serigala jika kamu berada di posisi membantu kita.
Gimana setuju nggak?" tanya Jion.
"Terus feedbacknya lagi buat w apaan?
Selain mendapatkan akses ke hutan sakti itu.
Karena w nggak mau jika raja vampire tahu tentang keberadaan w,
Dan mereka tahu jika w memberikan informasi penting tentang mereka pada kelompok serigala.
W nggak mau donk raja vampire dan anak buahnya kembali mengincar w dan keluarga w.
Terlebih lagi w sudah tahu rahasia apa saja tentang mereka.
Mereka nggak segampang itu buat lolosin w dari incaran mereka.
Dan satu hal lagi, w nggak mau identitas w terbongkar oleh raja vampire dan lo nggak boleh nyebut-nyebut nama w di depan raja vampire itu dan terutama bangsa kucing.
W nggak mau mereka mencari-cari keberadaan w lagi.
Ingat ya Jion ini rahasia." kata Luna.
"Ok w janji nggak kan bawa-bawa nama lo.
Tapi yang pingin w tahu, memangnya mereka memiliki rahasia apa?
Lo tahu apa saja tentang mereka, huh?" tanya Jion.
"Waktu w jadi anak bua raja vampire.
Dari situ w tahu tentang keberadaan hutan sakti yang di mana mereka selalu ke sana.
Tapi waktu itu w disuruh mencari darah emas sebagai penambah kesaktian mereka agar tetap kekal abadi.
Makanya itu bagi pemilik darah emas itu, jangan sampai raja vampire tahu tentang keberadaan darah emas yang sangat langka itu.
Bisa-bisa mereka tak kan terkalahkan." kata Luna.
"Oh jadi mereka masih mengincar darah emas itu?
Pokonya w nggak kan biarin mereka mendapatkan darah emas itu.
Apa sudah kamu ketahui tentang pemilik darah emas itu?
Apa yang kau ketahui tentang darah itu?" tanya Jion.
"Sampai sekarang aku belum menemukan yang namanya darah emas.
Kemungkinan kecil untuk mendapatkannya.
Karena darah emas itu bisa terbentuk antara persilangan vampire resus negatif.
Kau tahu di dunia ini hanya beberapa persen yang memilikinya." kata Luna.
"Untung deh kalau begitu, raja vampire jadi nggak nemu-nemu tentang keberadaan darah emasnya." kata Jion.
Lalu di Jerman pasukan vampire tengah bersiap untuk menuju Indonesia.
Berhara mereka tak kan ditangkap di Jerman karena isue perusahaan perdagangan manusia yang mereka lakukan.
Oleh karena itu menekan kejaran dan lari dari polisi, mereka pun akan pindah ke Indonesia.
Berharap identitas mereka sebagai perusahaan tambang berjangka dapat menutupi aksi mereka untuk mengicar darah manusia.
"Raja, semua sudah siap. Barang-barang telah ditaruh di bagasi pesawat.
Dan awak pesawat sedang menunggu kita untuk masuk.
Sebelum mereka lepas landas." kata Ariana.
"Bagus, mari kita masuk ke dalam pesawat itu." ajak raja vampire.
Raja vampire dan petinghi-petinggi vampire mulai menaiki eskalator untuk sampai di pesawat di sebuah halaman parkiran pesawat yang amat luas milik raja vampire.
Lalu deruan baling-baling pesawat menderu.
Mengobrak-abrik seluruh yang ada di sekitar pesawat itu.
Hingga mereka lepas landas dan suara mesin pesawat yang lama kelamaan menghilang.
"Jam berapa kita akan sampai di bandara sutta?" tanya raja vampire.