Chereads / My Cool Vampire And Werewolf / Chapter 5 - Chapter 5. Bangsa Vampire

Chapter 5 - Chapter 5. Bangsa Vampire

Di akhir acara Jion dan Luna digoda oleh para penonton.

"Cie jadi nih dating selama seminggu, mulai dari sekarang aja, Jion lo berdua balik bareng gih anterin Luna dulu Ji. Hhaha." kata para penonton.

"Enak aja lo kalong, w disuruh pulang berdua dia yang ada w nggak selamet tau." balas Jion pada teman-temannya itu.

"Udah Jion, balik berdua gih, ngaku aja lo berdua udah janjian kan. Jangan pansos deh lo hhaha." kata teman-temannya sambil berlalu dari mereka.

"Pansos huh." balas Jion kecil.

"Ih lagian siapa yang mau balik sama lo Ji. Udah w mau cabut." kata Luna.

Tapi ketika Luna ingin balik dicegat oleh kakak panitia dan menyuruh mereka untuk pulang bersama awal dari ngedate mereka.

"Eits ntar dulu karena kalian udah menang mendink kalian pulang bareng buat siap-siap besok ngedate pas di kantin. Ok." suruh kakak panitia.

"Kok w jadi balik bareng dia sih, kayak Jion mau baik-baikin w tampang mencurigakan gitu. Sembarangan banget tuh Jion." kata Luna.

"Ji, udah balik bareng gih kasian Luna nggak ada yang nganterin sebagai cowok harus inisiatif dunk." kata kakak kelas sambil menggunakan mikrofonnya.

Suara toa dari kakak kelas itu walaupun malas sekali untuk menjawab perintah, namun Jion harus melakukannya agar dianggap memiliki kepribadian di hadapan para hadirin itu.

"Huhft, w anterin lo pulang tapi awas ya jangan ke gr an dulu. Ini tuh cuman bohongan. Anggap aja keinginan mereka." bisik Jion.

"Nggak mau, w mau pulang sendiri. Ke enakan elo Ji." kata Luna.

"Udah lo nurut aja kenapa sih, lagian ini udah malam. Kucing liar kayak lo mau ngapain coba malam-malam jalan sendirian." kata Jion.

"Emank w kucing liar, lagian ini kan bulan purnama nggak tenang banget hidup w pulang bareng lo, nanti di tengah jalan lo berubah lagi jadi serigala berbulu domba terus ngabur deh, mendink w pulang sendiri." kata Luna.

"Uh lo berisik banget, udah nurut aja. Ayo masuk ke mobil nggak lo." paksa Jion.

"Udah Luna, lo balik aja gih bareng Jion, biar w bareng Serena." kata Alea dan sembari mereka kabur dengan kecepatan kaki.

Serena dan Alea sudah pergi sekarang Jion bersama Luna ingin masuk ke mobil.

Bruuk pintu mobil di banting Luna tatkala dirinya sudah masuk ke mobil.

"Awas ya lo di tengah jalan macam-macam sama w." kata Luna.

"Tergantung, nanti di tengah jalan ada siapa aja?" kata Jion.

"Ih tergantung apanya sih Jion. Tuh kan lo udah mau macem-macem kan?" kata Luna curiga.

"Nih orang, ya tergantung kalo nggak ketawan bangsa Vampir, kalo mereka nggak ketemu sama kita nanti di tengah jalan." kata Jion.

"Oh may god, sekarang kan malam bulan purnama pasti nih vampir-vampir itu sedang berkeliaran mau hisap darah ... " kata Luna.

"Makanya lo berharap aja nanti kita nggak ketemu sama bangsa vampir bisa abis digigitin loh, dihisap darahnya dan koit." kata Jion sambil menstarter mobilnya menyalakan mesin.

Sementara di perjalanan menuju rumah Luna, Jion yang sedang mengantar Luna mendengar suara lolongan dari bangsa serigala yang menyambutnya sontak tubuh Jion menjadi tidak terkontrol mana dirinya tengah menyupir.

Aaauuuuu ... Suara lolongan serigala menyapa Jion di pertengahan jalan.

Jion menggerang-gerang dirasakan sesak di seluruh badan dan aliran darahnya melaju cepat seirama bulu-bulu di tubuh Jion terlihat.

"Aaargghhh. Aaaauuu ." Jion membalas lolongan dari bangsa serigala itu.

Sambil terus menyupir walau kemudi itu berbelok-belok membuat Luna takut dan panik dengan apa yang akan terjadi pada Jion yang tengah mengerang itu.

"Ji, lo kenapa sih Ji. Hati-hati Ji nyupirnya." kata Luna panik yang melihat Jion juga tengah berubah menjadi serigala.

"Nih tuh kan bener lo pasti mau berubah kan, tau tadi w balik sendirian aja dari pada nggak aman deket-dekat sama lo di tengah malam kayak gini lagi." kata Luna.

"Berisik lo Luna arrgggh. Aaaauu ... " Jion kembali mengerang jasadnya sudah mulai berubah.

"Nggak biasanya ada serigala ngelong-long jam segini mana tengah malam pas bulan purnama lagi, ada apa ya?" tanya Jion.

"Ada apa sih Ji, udah sana gih lo tenangin diri lo dulu. Palingan bangsa serigala lagi cari mangsa jam segini, makanya pada manggil-manggil lo tuh." kata Luna.

Lolongan serigala pun semakin besar ditambah penciuman tajam Jion menjadi-jadi ternyata Jion mencium aroma bangsa vampire dan seketika dirinya menghentikan laju mobilnya itu.

Cccitttt ... Suara decitan rem mobil yang diinjak oleh Jion.

Jion mendadak menghentikan mobilnya.

Mendadak Luna tersentak karena Jion mendadak mengerem.

"Aduh Jion, lo bisa nggak sih bawa mobil? Kok mendadak gini berhentinya." kata Luna.

"Bau bangsa vampir, ada bangsa vampir di sekitaran sini. Hmmm bau vampir." kata Jion yang sedang mengendus-endus.

Luna menyeringai kata-kata Jion barusan, kalo saja ada bangsa vampir itu akan menambah sempit pergerakan Luna.

"Hmmmm ada vampir lagi, kan? Ngapain sih mereka selalu aja ada." kata Luna.

"Lo masih ada kaitannya nggak sama bangsa vampir Lun?" tanya Jion.

"Ya nggak lah, lo liat kan sekarang w udah nggak hidup sama mereka. Nih buktinya w ada di sini." kata Luna.

Dulu keluarga Luna berhutang nyawa dengan bangsa vampir hal itu membut para bangsa vampir memburu keluarga bangsa kucing untuk menjadi anak buahnya bekerja mencari darah segar untuk raja vampir.

Namun Luna dan keluarganya dapat menghindari dan pergi dari tekanan bangsa vampir.

"Terus vampir itu udah bukan atasan lo kan?" tanya Jion.

"Ya nggaklah, sejak w menjadi anak buah bangsa vampir mereka terus menekan bangsa kucing. W dan yang lainnya udah nggak mau jadi kucing liar atas suruhan raja vampir itu. Makanya kita kabur dari kendali mereka." kata Luna.

"Gimana caranya lo bisa kabur dari kendali mereka Lun, w ada ide ... " kata Jion.

"Ide apa?" tanya Luna.

"Lo tau nggak di mana bangsa vampir bersembunyi Lun, kalo bisa bongkar tempat persembunyian mereka. W dan bangsa serigala akan gampangnya mengalahkan raja vampir dan kita bisa terbebas dari kendali mereka." kata Jion.

"Yakin lo? W percaya sama lo aja enggak. Nanti yang ada w kena musibah lagi." kata Luna.

"Lo nggak perlu percaya sama w Lun, lo ngasih tahu aja di mana mereka sembunyi berabad-abad dan menyusun strategi perang untuk siklus tahunan nanti." ujar Jion.

"Terus lo yakin bisa mampu ngalahin mereka begitu aja, susah lo menghadapi mereka itu banyak anak buahnya. W aja udah bisa kabur dari mereka itu udah bagus loh." kata Luna.

"Ya itu dia Lun, lo aja bisa kabur dari kendali mereka, berati masih ada cara buat hancurin keluarga vampir itu donk." kata Jion.