Chereads / My Cool Vampire And Werewolf / Chapter 3 - Chapter 3. Penyamaran Yang Blak-Blakan

Chapter 3 - Chapter 3. Penyamaran Yang Blak-Blakan

Malam ini adalah siklus bulanan mereka.

Sebenarnya malam ini diperuntukan bagi bangsa serigala mencari mangsa namun berhubung party itu sangat menyenangkan mereka pun menunda makan malamnya dengan menghadiri party sekolah.

Yang membuat para tamu juga terkesimah pada pakaian yang Jion pamerkan yaitu dandanan ala serigala dengan taring gigi runcing terlihat di gigi mereka dan kemeja putih dan jas ala bangsa serigala yang mereka pakai.

Membuat para tamu juga memperhatikan mereka di tambah lagi ketika mereka disuruh bergaya di red carpet.

Mereka memamerkan gigi taringnya ke arah kamera.

Tak hanya Luna yang sedang bertaring namun bangsa serigala juga mengeluarkan taring mereka yang bertambah mencekamnya suasanya party namun terlihat mewah.

Luna mencium bau serigala datang dan melihat Jion bersama yang lainnya sedang bergaya di red carpet.

Tapi ada di antara para tamu yang berpikiran gaya Jion dan Luna kenapa bisa sangat mirip persis karena keduanya memamerkan tarink di gigi mereka.

Membuat mereka nampak serasi.

Hal itu membuat para tamu menjodohkan antara Luna dan Jio.

"Cie ... " para tamu yang menyadari hal itu langsung menggoda mereka.

Luna terusik keberadaannya karena Jion datang juga dengan tarink di giginya.

Sementara Luna yang sedang asyik minum itu hanya memperhatikan Jion dari ke jauhan.

Wajah Jion bertambah tirus dan runcing serta mata hitam kebiruan terlihat di antara topeng yang ia pakai.

Sangat tampan sekali.

Jion dan yang lainnya mendatangi Luna yang sedang bergaya kostum ala kucing dengan kuping lancip yang sengaja tidak ia tutup-tutupi terlihat misterius.

Begitu juga Jion taringnya tidak ia tutup-tutupi lagi dengan santai memperlihatkan dirinya yang asli namun dianggap para tamu itu hanyalah ilusi belaka.

Jion pun menghampiri Luna.

Jion langsung mengambil minuman di sisi meja pas sekali Luna berdiri dengan temannya itu.

"Datang juga lo ke sini. Hhaha." kata Jion sengaja sambil mengambil minuman merah.

"Wohhh ... Ada bangsa kucing di sini?" kata Jion memperhatikan gaya Luna yang blak-blakan juga sama seperti dirinya.

"Ngapain sih lo pake pamer gigi tarink lo itu ngikut-ngikutin aja?" kata Luna.

"Eh Luna, ini tarink w asli tau, nggak. Lagian malam ini pas bulan purnama mana mungkin tarink w nggak keliatan." kata Jion.

"Udah tahu bulan purnama, kenapa masih datang sih lo?" kata Luna.

"Uhh galak banget sih kucing betina ini. Awas dicakar lo. Hhaha." kata Jion sembari meninggalkan mereka karena terlihat Luna semakin galak mirip kucing sewot juga di bawah sinar bulan.

Kini Jion berjalan menuju meja makan.

Dirinya merasa lapar karena seharus malam ini dirinya bersama kawanannnya mencari mangsa untuk makan malam.

Namun karena ada party mereka pun menunda makan malam mereka dan menggantinya memakan makanan yang dihidangkan oleh party itu.

Jion dan yang lainnya mencari makanan di meja.

"W laper banget." kata Jion.

"Ada makanan apa ya?" kata Smiel.

Rupanya di atas meja sudah di hidangkan steak bola-bola pas sekali untuk bangsa serigala.

"Ada daging." kata Jion sambil menyala-nyala.

Dirinya buru-buru mengambil bola-bola daging ke piring dan mereka buru-buru menyantapnya.

"Hmmmm ... Aroma daging ini membuat w ... " Jion menelan salivanya dirinya sudah tak tahan jika ada daging di sekitaran dirinya.

Bangsa serigala itu mengunyah-nguyah makanan yang mereka sukai itu.

"Pelan-pelan Ji makannya." kata Smiel mengingatkan agar Jion tak buru-buru memperlihatkan nafsu makannya yang aneh.

Ternyata dari kemarin Jion belum sempat berburu daging makanya sekarang dia sangat arogan.

"Laper banget w dari kemarin belum ketemu daging." kata Jion rakus.

"Tapi pelan-pelanlah Ji, nanti dilihat orang loh." kata Smile.

Namun baru mereka bertemu daging, Luna yang melihat Jion dari kejauhan sangat terlihat rakus sekali.

Ia pun mendekati Jion sambil menahan tawa dan agak meledek Jion.

"Hhahaha. Wuidih ... Baru makan lo? Abis nguli di mana? Rakus banget. Hhaha." kata Luna.

Seraya Luna mengambil piring yang sedang dipegang Jion itu.

"Hap ... Hhaha." kata Luna meledek Jion dengan mengambil makanan Jion yang sedang kelaparan itu.

"Mau daging ini? Hhaha." Luna tak memberikan piringnya bahkan meledek Jion yang sedang rakus-rakusnya.

Sementara Kel yang melihat mereka dari jauh itu bertambah curiga karena kostum yang dipakai Luna sama dengan apa yang Jion katakan lalu ' Bangsa Kucing'.

"Mikha kenapa Luna pakai kostum ala kucing bertaring lagi?" tanya Kel yang semakin heran.

"Ah, Luna kenapa emanknya? Mungkin itu kostum lucu." kata Mikha yang tak mengerti.

"Kemarin kan kita denger sendiri, Jion lagi ngomong ke Luna anak kucing, kamu denger kan? Terus sekarang Luna dan Jion sama-sama pake kostum aneh." kata Kel.

Tapi mereka dari ke jauhan hanya melihat Luna sedang meledek Jion.

"Itu mungkin Jion lagi iseng kali sama Luna, liat aja tuh mereka lagi berantem kan. Wajarlah." kata Mikha.

Sementara Luna sedang menjahili Jion.

"Eh Luna, balikin nggak piring w. Minggir lo w mau makan nggak tahu apa makanan kesukaan w hah." kata Jion yang tengah lapar.

"Udah berapa abad lo belum makan? Hhaha. Buruan lo pada kabur ya? Mana sekarang bulan purnama lagi. Harusnya elo cari makan di hutan sana.

Di party sekolahan aja, mentang-mentang gratis. Gratisan aja lo maunya huhh. Hhaha." Luna tambah meledek Jion.

Tapi Jion tak begitu saja dirinya dengan kekuatan tangannya buru-buru mengambil piring yang dipegang Luna sementara Luna juga tengah sigap dengan kecepatan tangannya menghindari tangkapan Jion.

Jion kehabisan akal, ternyata Luna tak begitu saja menyerah tapi akhirnya setelah melihat ada sushi di atas meja Jion langsung berteriak.

"Ada ikan." teriak Jion sambil mengelabui Luna dan mengambil piring serta daging lalu dengan kecepatannya langsung cepat-cepat berpindah.

"Manah?" kata Luna menoleh ke arah yang Jion tunjuk namun ternyata dengan kecepatannya Jion sudah berpindah tempat jauh di antara kerumunan lainnya.

"Ihh manah tuh si Jion udah pindah aja cepet banget lagi. Dasar serigala berbulu domba." kata Luna.

"Udah Lun, ngeledeknya nanti aja, ada sushi nih mendink kita makan dulu deh yuk." ajak Serena.

Berhubung makanan kesukaan mereka juga telah tersedia, mereka pun menjadi beralih ke pemakanan dan meninggalkan Jion yang kabur dari mereka.

"Kita pesta sushi aja, tuh liat sushinya banyak banget Lun. Yuk." ajak Alea.

"Hmmm. Ikan sushi. Pas banget. Makanan kita." ajak Luna.

Luna bangsa kucing memang sangat menggemari makanan laut yang disukai oleh kucing.

Tak hanya Jion, bangsa kucing seperti keluarga Luna jika melihat ada makanan mereka, mereka akan antusias untuk melahapnya.

Lalu darah kucing mereka ketika melihat ada shusi di sana, mereka langsung tergoda untuk mengambilnya.