"Ah…akhirnya kita selesai juga. Sekarang, kita bangunkan mereka. Supaya mereka bisa makan bersama! Kita menjadi pengawal bagi mereka, dan mendampingi mereka ketika sedang makan bersama. Biar kita bisa membantu mereka saat sedang makan, siapa tahu mereka butuh bantuan kita." Ujar mang Ujang sembari melengos pergi meninggalkan tempat tersebut.
Langkah kakinya berjalan sangat dibuat cepat, menghampiri dimana kamarku berada. ketukan pintu dia buat sekencang mungkin, juga teriakan ketika memanggil-manggil namaku. Tanpa hentinya, sebelum aku bangun.
"Tuan, nyonya! Ayo bangun, ini sudah siang sudah waktunya untuk bangun. Kita berdua sudah masakin makanan kesukaan kalian. Ayo bangunlah!" Teriak mang Ujang dari luar.
Bukan ketukan pintu lagi yang dia lakukan, tapi dia sampai gedor-gedor pintu kamarku berusaha untuk membangunkan aku. Saat mendengar suara mang Ujang, Sontak saja aku terkejut dan langsung terbangun dari tidurku.