Omah mengelus lembut wajah foto tersebut, dengan penuh kasih sayang. Raut wajah terpancar di penuhi dengan kebahagiaan, berbinar-binar penuh rasa cinta.
Akan tetapi, dia melakukannya pada foto saja. Dia tidak bisa menyentuh tubuhnya dengan nyata, terhalang oleh sebuah kaca tipis yang terdapat pada bingkai. Namun, meski kaca itu tipis Omah Nilam tidak dapat meraih dan memeluk tubuh suaminya. Selain susah, kaca itu juga tajam akan melukai kulit dan dagingnya andai dia memaksanya untuk memasukan jarinya.
Sedangkan tangannya, tanpa henti mengelus nya. walau pada kenyataannya itu susah di dapatkan, Omah Nilam tetep berusaha untuk menyentuhnya. Aku sangat sedih saat menyaksikan keadaan ini. Panas dingin dalam tubuhku kini seakan membara dalam jiwaku, tubuhku bergetar hebat. Hingga pada akhirnya, aku tidak sanggup untuk mendengarnya lagi.