"Gimana ya, apa aku urungkan niat ku untuk tidak mandi? Ah…. mana bisa seperti itu? Tidak betah lah kalau aku tidak mandi, tapi gimana? Shower nya rusak, aku harus menggantinya dengan yang baru. Bisa lama dong, aku harus membelinya keluar. Nanggung lah, aku juga sudah pakai handuk mana mungkin aku bisa keluar dengan keadaan seperti ini." Gumamku sambil menyimpan tanganku di kening.
Terus berpikir tentang bagaimana caranya supaya aku bisa mandi pagi ini. Sedangkan shower nya dalam keadaan rusak. Ingin aku mencoba memperbaikinya tapi aku tidak paham dengan hal seperti itu, aku bukanlah seorang pekerjaan elektronik yang sehari-hari nya bergulat dengan alat-alat semacam ini.
Benda yang tadi sudah aku genggam, aku banting kembali sambil mengomel tidak jelas. Berulang kali aku melepar benda itu, berulang kali juga aku mengacak-acak rambutku. Kesal dengan diriku sendiri, yang tidak bisa melakukan apa-apa hanya karena hal sekecil itu.
Lelah karena sedari tadi aku terus mengumpat dan mengomel tidak jelas sendiri, membuat aku terduduk di wastafel sembari membelakangi cermin yang terdapat di kamar mandi ku.
Namun aku teringat akan sesuatu yang sempat aku lupakan, aku lupa bahwa di rumah ini kamar mandinya bukan hanya ada di kamar ku saja. di rumahku terdapat tiga kamar dan ketiga-tiganya ada kamar mandinya. Mungkin aku bisa gunakan kamar mandi yang lainnya saja.
Segera aku terbangun dari dudukku, untuk melanjutkan rencanaku itu.
"Aku akan menggunakan kamar mana? Mungkin di kamar Elmeera saja, tidak mungkin aku menggunakan punya mamah tidak sopan jika tidak ada mamah. Mamah sedang pergi, mana berani masuk kamar mamah." Aku hanya berdiri di hadapan pintu kamar mamah, tanpa berani membukanya.
Aku takut dikatakan tidak sopan masuk kamar mamah meskipun dia Mamah kandungan ku. Pandanganku beralih ke arah sebuah kamar yang di tempati Elmeera, kembali melangkah menuju kamar itu berada untuk meminta izin pada El Kalau aku ingin menggunakan kamar mandinya pada pagi ini saja.
"Semoga saja El sudah lebih dulu mengunakannya, supaya aku bisa mandi." Gumamku sambil berdiri di depan pintu kamar El.
Tak mau menunggu lama, aku ketuk pintu kamar El dan ku panggil namanya, meminta izin padanya untuk aku bisa masuk.
"El, Elmeera! El, kamu sudah bangun 'kan? El!" Panggilku sambil mengetuk pintu.
Sudah beberapa kali aku mengetuk pintu dan memanggil namanya akan tetapi El tidak membukakan pintu atau hanya nyaut. Padahal aku tidak melihat El keluar kamar, yang aku tahu kalau Elmeera masih tidur nyenyak dengan selimut tebalnya.
Tapi kenapa dia tidak menjawab ku, sepertinya dia tidak ada di dalam? Apa mungkin El sudah bangun bahkan keluar kamarnya tanpa sepengetahuan ku? Atau barangkali dia pergi ke luar sama mamah? Mungkin begitu, Elmeera pergi sama mamah tanpa memberitahu ku.
Segera aku membuka pintu kamarnya, ternyata tidak dia kunci itu artinya Elmeera memang sudah pergi ke luar. kebetulan, aku bisa mengunakan kamar mandinya sebentar.
Setelah berada di kamar mandi, dengan gegas aku mengguyur badanku mengunakan air shower. ku rasakan sangat segar ketika air nya menimpa tubuhku. Sehingga aku menikmati, tubuhku yang sudah mulai terasa segar ini. Tanpa aku lihat sekeliling ruangan itu, dan hanya terfokus dengan aktivitas ku saja.
Gedebruug. …
Saat aku sedang asyik bermain dengan air, aku mendengar suara Sesuatu yang baru saja terjatuh dan menabrak benda lainnya. Sejenak ku hentikan, air shower ku matikan untuk memeriksa asal suara tadi.
Aku berpikir bahwa suara bising barusan bukanlah berasal dari benda terjatuh atau pecahan kaca. Aku yakin bahwa suara itu berasal dari seseorang yang baru saja terjatuh, apa mungkin itu Elmeera? Oh…tidak. Bagaimana jika benar Elmeera, Sedangkan keadaanku yang seperti ini, tidak mengenakan apapun di tubuhku. Jika seperti itu, Elmeera pasti akan melihat 'my brother' di bawah sana. sangat memalukan!
Merasa penasaran dengan suara barusan, kubuat tubuhku memutar arah menghadap dari asal suara tersebut. Namun tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan dari seseorang yang memintaku untuk tidak memutar arah.
"Tidak. Jangan lakukan, tetap saja seperti itu! Jangan menghadap ke sini, ada aku!" Lontarnya yang aku tahu bahwa dia adalah Elmeera.
Ah, sudah kepalang tanggung jika aku membiarkan nya. Segera ku raih handuk yang berada tidak jauh dariku, untuk menutupi sebagian dari tubuhku. Ku hampiri Elmeera yang ku dapati dia sedang bersembunyi dibalik kedua tangan yang menutupi wajahnya, sambil berdiri menghadap arah pintu masuk. Dia juga terlihat mengenakan handuk dengan setengah dada, dan menutupi nya hingga setengah paha.
Rupanya Elmeera sedang mandi juga ketika tadi aku masuk, namun tidak menggunakan shower. Elmeera suka mandi di bak mandi, sambil tiduran. Apa mungkin dia juga ketiduran di bak mandi, sehingga tidak mendengar ketika aku mengunakan kamar mandinya.
Aku melihat dia dari ujung mataku, ternyata Elmeera sangat ketakutan dan malah terdiam sambil membelakangi ku. Mungkin lucu juga kalau aku kerjain dia, tidak tahu apa yang akan dia lakukan seandainya aku menghampirinya kemudian memeluknya dalam keadaan kita yang hanya mengenakan handuk saja.
Segera aku berjalan semakin mendekat padanya, bermaksud untuk mengerjainya.
"Ternyata kamu, El? Ngapain disini, kamu mengintip aku ketika sedang mandi? Serius El? Lantas, ada dengan wajahmu? kenapa di tutupi pakai tangan mu? Jangan pura-pura Seperti itu, lihat saja kalau kamu suka!" Cetusku sembari mendekati nya.
"Sana, sana! Jangan mendekat, aku tidak mau! Sana, kamu!" Usir Elmeera sambil mendorong tubuhku agar menjauh darinya.
Namun bukannya aku menuruti keinginan Elmeera, aku malah semakin bersemangat untuk mendekati El. Ku tarik tangan Elmeera, membawa tubuh El kedalam pelukanku. kedua tangannya yang masih sempurna menutupi wajahnya, kubuat melingkar di tubuhku untuk membuat keberadaan kami semakin dekat lagi.
Dan hanya dengan beberapa detik, kami berdua berada dalam posisi bertatap muka saling berpelukan dengan keadaan yang tidak berpakaian. Hanya handuk saja yang menjadi penggalangan tubuh kami, supaya tidak terlalu berbahaya.
Kejadian waktu itu selalu terngiang di kepalaku, selalu menjadi kenangan yang begitu indah dalam hidupku. Terkadang juga menjadi semangatku dikala aku sedang lelah, menjadi penghibur ku dikala aku sedang bersedih.
Sebenarnya aku ingin menghentikan ini semua sejak dari lama, tapi tidak bisa aku lakukan. Aku tidak ingin mengingkari janji ku terhadap Mamah, bahwa aku akan membuat Elmeera membayar perbuatan mereka yang telah menyakiti mamah.
"Argha...aku benci mereka. Mereka yang sudah membunuh Mamahku. Lihat saja, aku tidak akan pernah mau memaafkan kalian. Aku akan menghancurkan kalian, bagaimanapun caranya. Aaaa...!"
Prang …
Teriakan dan suara benda pecah terdengar dari ruangan tempat penyimpanan foto Mamahku. Saat itu juga Sontak saja membuat semua orang yang hadir di tempat ini berlarian menuju dimana asal suara ku. Mereka semua menuju ruangan di mana aku yang tengah mengamuk, meronta dan mengoceh dalam tangisan.
Mereka semua beranggapan bahwa aku sedang mengalami kesurupan makhluk astral, sehingga aku mengamuk menghancurkan benda-benda yang ada di deketku. Tidak ada yang tersisa apapun, kecuali foto mamah dan foto lainnya yang berada satu ruangan. Selain dari foto, semua hancur akibat kemarahan ku.