Chereads / I'm Yours (perjuangan cinta) / Chapter 8 - 08 Mine

Chapter 8 - 08 Mine

Silahkan mengatakan apapun. Eli siap menulikan indera pendengarannya. Otak saja sudah idiot, telinga tuli bukan hal buruk yang akan terjadi.

Sangat biasa.

Memang begitulah lumrahnya. Memang itulah takdir hidup.

***

Eli tidak tahu kemana Regas akan membawanya. Setelah Eli mengirim pesan kepada Ara mereka langsung pergi. Ara mengerti. Eli cukup mengatakan beberapa penjelasan dan Ara tidak banyak bicara.

Eli bersyukur mendapat adik yang pengertian.

Regas tanpa mengatakan apapun langsung membawa Eli pergi.

Regas tidak membawa Eli ke rumah besar family Samira. Akan tetapi tempat lain yang belum Eli tahu.

Sepanjang perjalanan otak Eli terasa kosong. Keputusannya menyerahkan diri kepada Regas serta semua perlakuan orang itu, Eli merasa ia lelah.

Tidak ingin menyesali perbuatan yang sebentar lagi akan ia lakukan bersama Regas, Eli hanya menatap lurus. Berusaha mengosongkan pikiran. Eli tidak ingin mati terhadap hal yang ia pikir.

Menyerah, masih belum. Eli tidak ingin menyerah.

Saat-saat seperti itu Eli teringat akan pesan Rein. Mom baik tersebut bilang Eli cocok untuk Regas. Rein juga merestui hubungan mereka. Sejak awal Rein menyadari sikap tidak biasa Regas. Rein yakin, hanya Eli satu-satunya perempuan yang bisa menerangi hati Regas yang kosong oleh sebab dirinya sendiri.

Regas tidak memahami dirinya sendiri.

Rein pun tidak bisa berbuat banyak saat Regas membuat bendungan kuat. Menciptakan benteng agar tidak ada satu orangpun yang bisa menembusnya. Menganggu hidupnya.

Padahal orang tersebut datang untuk menyelamatkan Regas dari kegelapan hidup. Orang tersebut berusaha melakukan yang terbaik. Bukan menganggu ketenangan Regas.

Regas hanya sekedar hidup. Tidak memahami makna dari hidup itu sendiri. Tidak ada yang harus dilakukan dalam hidup yang begitu muda tersebut. Pada kenyataannya hidup sangat rumit.

Sulit berada pada hidup yang begitu.

Rein menaruh harapan besar pada Eli. Eli sangat menghormati harapan yang dititipkan padanya. Bagi Eli, itu adalah sebuah penghormatan untuknya. Terhadap hal yang Eli lakukan dalam hidup.

Tidak banyak orang yang mendapat harapan suci tersebut.

Eli beralih melihat Regas. Akankah mereka melakukan hubungan seks?

Malam itu?

"Kau punya tabungan?"

Eli menatap Regas bingung. Kalau Eli tidak salah dengar, Regas menanyakan apakah ia punya tabungan atau tidak.

"Punya." Meski ragu, Eli putuskan untuk tetap menjawab.

Regas bicara dengan ia masih terus menatap jalan dihadapannya. Tidak melihat Eli.

"Baguslah. Aku diancam Dad kalau tidak mau menuruti keinginannya, aku akan dikeluarkan dari daftar pewaris perusahaan. Ku akui Ara memang perfect, tapi ia tetap saja perempuan. Dad bicara tegas bahwa ia akan memilih aku menjadi pewaris kuat Sanjaya Corp. Aku bicara begini agar kau memikirkan lagi, apakah kau ingin melanjutkan ini atau tidak. Sebelum kau menyesal. Kalau sudah mulai nanti, jangan harap aku mau menghentikannya. Kau yang memancingku, Eli."

Eli bingung. Ia tak paham dengan ucapan Regas. Melalui konteks kalimat, Regas seolah menegaskan pada Eli, bahwasanya ia tidak akan melindungi Eli. Regas akan tetap menikahi Natalie.

Biar Eli lindungi dirinya sendiri. Regas melepas Eli setelah mereka berhubungan intim.

Hahaha, bagus sekali. Hubungan bodoh yang Eli ciptakan sendiri.

"Aku punya tabungan untuk menyingkir. Walau kau tidak mau menikahiku. Kau tenag saja," ucap Eli.

Keputusannya sudah bulat. Eli akan pergi menyingkir. Yang penting ia sudah mendapatkan hal yang ia mau. Anak dari Regas Sanjaya.

Eli akan minta maaf pada Rein sebab kalah dalam usaha dan pengorbanan yang ia buat. Eli tidak terlalu kuat menghadapi sikap keras kepala Regas. Regas ingin hidup untuk dirinya sendiri.

Tidak mau memikirkan orang lain. Itu adalah posisi pas untuk Regas. Regas egois.

"Siapa bilang aku tidak mau menikahimu?"

Eli kaget. Regas mengandung plot twist yang tidak terduga.

Bukankah Regas bilang hanya ingin mengabulkan satu keinginan Eli?

Yaitu punya benih dari orang itu. Setelahnya selesai.

"Kenapa?"

Eli menatap Regas lurus. Ia tatap Regas intens. Sementara itu Regas hanya melihat sekilas padanya. Pasalnya, Regas sedang menyetir mobil.

"Kau milikku."

Hanya jawaban singkat. Tidak tahu Regas tulus dan jujur atau tidak. Eli pun tidak mudah berbesar diri. Berbesar hati terhadap hal yang ia dengar.

Ucapan tersebut semu. Tidak sepenuhnya mengandung kebenaran. Ucapan bisa berubah. Lain di lidah, lain pula di hati. Setiap hal bisa berubah pada waktu dan keadaan yang lain.

Cepat sekali berubah. Memang begitulah hakikat hidup.

Ingin Regas memuji dengan cara bagaimana, tidak sedikitpun Eli tersentuh hatinya.

Regas terlalu tinggi untuk Eli sentuh. Tidak bisa dikejar. Eli sadar kenyataan yang ia hadapi. Eli pun cukup realistis terhadap hal yang ia pikir.

Sadar!

Eli mengakui dirinya idiot sebab menyukai Regas. Bahkan ingin benih dari orang itu. Apalagi yang lebih gila dari yang Eli lakukan?

Tidak ada.

Regas senyum remeh. Eli belum mengalihkan pandangan dari lelaki itu. Makanya ia bisa lihat senyum meremehkan yang pastinya ditujukan untuknya. Eli tahu.

"Kalau aku melepasmu, kau bisa saja memanfaatkan anak dari hasil hubungan kita untuk kepetinganmu sendiri. Kau pikir aku akan membiarkannya?"

Hah, benar kan?

Regas memang kejam.

"Tidak Regas. Aku tidak ada niat begitu. Demi Tuhan, aku hanya ingin cintaku padamu abadi. Walau aku tahu, aku tidak akan pernah bisa memilikimu. Kau pikir, apa yang bisa diharapkan dari anak hasil hubungan gelap? Tidak ada status hukum kuat yang bisa aku manfaatkan untuk mendapat hartamu."

"Aku tahu!"

Regas marah. Eli baru saja mengajarinya. Menegur ketidaktahuan Regas. Hey, IQ Regas bagus. Ia tes dan mendapat nilai bagus untuk tes IQ tersebut. Jangan meremehkan seorang Regas Sanjaya.

"Kau tidak bisa memanfaatkan Anka tanpa status tapi kau bisa merusak nama baikku. Itu lebih berbahaya ketimbang kau menggunakan anak untuk mengambil harta."

Eli diam, biarlah Regas terus berpikir buruk tentangnya. Eli sudah anggap ucapan Regas seperti makanan sehari-hari. Sudah sangat biasa.

Eli hanya ingin hidup yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Cara ia bertahan hidup dengan terus bersikap tenang. Begitulah cara Eli dalam menyikapi sesuatu.

Lalu ia tidak tenggelam. Eli belum tamat.

"Kita lihat seberapa tulus dan kuat cinta yang kau sebut-sebut itu, Eli. Mendapatkanku tidak mudah."

Eli sadar. Ia tidak akan mampu. Itulah kenyataannya.

Eli menunduk. Pengujian cinta seperti apa yang Regas maksud?

Apakah lebih kejam dari perlakuan tidak berperasaannya?

Lebih buruk?

Eli tidak paham.

*****

Kalau memang bersatu, tidak akan ada yang memisahkan sepasang kekasih. Antara yang satu dengan yang lain. Takdir cinta suci lebih kuat dari apapun.

Kisah cinta berbagai hidup. Aspek yang menentukan cinta baik atau buruk. Akan berakhir buruk atau tidak cubta tersebut tergantung orang yang berada di ranah cinta tersebut.

Misteri cinta tidak bisa ditebak.

Rumus matematika akan menentukan segalanya. Tidak ada yang bisa diharapkan dari hal yang tidak berdasar. Meski begitu, hidup pun memang tidak terlalu baik untuk diharapkan.

Hidup adalah misteri yang lain. Menambah teka-teki hidup yang lain.

*****